SERAMBINEWS.COM, STOCKHOLM - Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) saat ini sedang berada di Belgia, termasuk Dr Ir Abdullah Puteh MSi, senator asal Aceh. Tujuan mereka ke Belgia adalah untuk melakukan Study of Refferency DPD RI.
Di tengah kegiatan itu, Abdullah Puteh yang menjabat Wakil Ketua Komite II DPD RI menyempatkan diri melawat ke Swedia.
Di Stockholm, ibu kota Swedia, Dr Abdullah Puteh diterima oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Swedia, Kamapradipta, dalam suatu jamuan khusus di KBRI Swedia, Jumat (27/5/2022) siang.
Dalam kesempatan itu kedua sahabat lama ini mendiskusikan banyak hal, terutama tentang komoditas ekonomi asal Indonesia yang selama ini sudah familier di kalangan penduduk yang berada di Semenanjung Skandinavia tersebut.
Salah satu komoditas yang sudah sangat familier di kalangan rakyat Swedia ternyata adalah kopi arabika Gayo Aceh, begitu pengakuan dubes.
"Selama ini mereka sangat mengenal dan membeli kopi Gayo dari Singapura. Ke depan kita upayakan agar mereka beli langsung dari Gayo, dari Aceh," kata Puteh.
Abdullah Puteh juga menyatakan siap menjembatani hubungan dagang ini, mengingat ia sudah menjalin kemitraan dengan sejumlah petani kopi potensial di Gayo.
"Insyaallah pada musim panen mendatang, kita harapkan bisa kita realisasikan rencana ini agar volume ekspor kopi Gayo ke Swedia dan negara-negara lainnya di zona Skandinavia dapat meningkat secara signifikan di masa mendatang," kata Puteh.
Mantan gubernur Aceh ini juga meminta kepada Dubes Kamapradipta agar mengundang para importir negara tersebut untuk berkunjung ke Aceh.
Tawaran Puteh tersebut direspons penuh oleh Dubes Pradipta dan akan dia dialogkan dengan Dubes Swedia di Jakarta.
Mengakhiri pertemuan, Puteh yang juga mantan ketua umum DPP KNPI mengatakan bahwa ke depan anak-anak muda Aceh perlu lebih dipersiapkan untuk menyongsong era bonus demografi yang sangat luar biasa menjanjikan untuk bangsa ini.
"Hal ini penting bukan saja untuk dapat mengentaskan kemiskinan, tetapi juga untuk membuka lapangan kerja di Aceh," ujarnya.
Pertemuan silaturahmi
Saat berada di Stockholm, Abdullah Puteh juga memprakarsai pertemuan dengan para diaspora (perantau) Aceh di sana.
Dalam silaturahmi yang ia istilahkan dengan "sawue syedara" itu, Puteh menyerap banyak masukan dari diaspora Aceh di negara tempat Dr Hasan Tiro dan sejumlah elite GAM lainnya itu dulu bermukim.
Semua masukan itu, menurut Puteh, untuk Aceh yang lebih baik. (*)