Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Setelah satu hari satu malam disemayamkan di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Mayat yang ditemukan mengapung, kemarin di Krueng Aceh, tepatnya di Gampong Miruek, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, tak kunjung didapati keluarganya.
Mayat tersebut yang tidak memiliki identitas tersebut, sulit diidentifikasi karena kondisinya sudah membusuk.
Akhirnya, karena kondisi mayat yang sudah tidak memungkinkan disimpan, lalu dikebumikan oleh pihak RSUDZA di pemakaman Neuheun, Aceh Besar, Kamis (16/6/2022)
Kasatreskrim Kompol M Ryan Citra Yudha, SIK mengatakan, berdasarkan dokter forensik, mayat itu tidak mungkin lagi dipertahankan di ruang jenazah, karena sudah membusuk.
Sehingga harus segera dikebumikan, meski tidak diketahui identitasnya.
Sebelumnya, sempat ada beberapa keluarga yang datang melihat, namun tidak ada kecocokan dengan anggota keluarga mereka yang sedang dicari.
Sebelumnya, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto, SIK melalui Kasatreskrim Kompol M Ryan Citra Yudha, SIK mengatakan, apabila ada warga yang kehilangan salah satu anggota keluarganya, maka bisa menghubungi kepolisian terdekat atau langsung ke Polresta Banda Aceh.
Meski ada yang melaporkan namun setelah dicocokkan ternyata bukan keluarganya. Akhirnya, tadi pagi langsung dikebumikan.
Karena, katanya, sesuai keputusan dari dokter forensik, jenazah harus dikebumikan secepatnya di pemakaman RSUD Zainoel Abidin. Hal karena jenazah sudah membusuk.
Sebelumnya diberitakan, mayat itu pertama kali dilihat oleh Mahya pukul 08:00 WIB. Mayat terlihat mengapung di Krueng Aceh tepatnya di Miruek, tepatnya di seberang Desa Santan. Karena kaget, saksi mata langsung menghubungi warga lainnya.
Pukul 09.00 WIB tim Basarnas mengevakuasi mayat tersebut ke Rumah Sakit Zainal Abidin untuk diautopsi.
Polisi dari Polresta Banda Aceh bersama tim dokter forensik RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh telah melakukan visum et Revertum terhadap mayat tersebut.
Proses identifikasi dilakukan di kamar pemulasaran jenazah RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh dipimpin oleh Dr.dr.Taufik Suryadi, Sp.F.
Kompol M Ryan Citra Yudha, SIK mengatakan, sosok mayat di Krueng Aceh ini awalnya dilihat oleh seorang warga yang melintas di lokasi saat hendak mengambil pakan ternak. Kemudian langsung melaporkan ke pihak berwajib perihal temuannya itu.
Setelah proses evakuasi bersama Basarnas Banda Aceh, mayat langsung dibawa ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh guna dilakukan Visum.
"Hasil dari visum luar oleh tim medis, tidak ditemukannya tanda - tanda kekerasan, korban meninggal diperkirakan sudah lebih dari tiga hari dan diduga akibat tenggelam, karena ditemukan hanya menggunakan celana dalam yang ada ditubuh korban," tutur Kompol Ryan.
Selain itu, mayat tanpa identitas tersebut diperkirakan berusia sekitar diatas 20 tahun, dengan ciri - ciri gigi masih lengkap, tinggi badan 172 cm dan kuku jempol tangan sebelah kiri panjang, tambahnya.
Kemudian, celana dalam yang dipergunakan oleh korban merk LGS warna hitam, karet celana bermotif batik dengan ukurannya M, sebut Kompol Ryan lagi. Ciri - ciri lain terhadap korban, berambut ikal dan perawakan tubuh sedang.
“Kami telah berusaha untuk mengambil sidik jari korban, namun karena korban sudah membusuk dan mengeluarkan aroma yang menyengat serta jari korban sudah membusuk, tidak ditemukan hasil atau bentuk dari sidik jari korban,” tambah Kompol Ryan.
"Hanya sampel rambut dan kuku saja diambil dari tubuh korban untuk keperluan DNA, karena sewaktu - waktu apabila ada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa kita lakukan tes DNA, " ucap Kasatreskrim.(*)
Baca juga: VIDEO - Penemuan Mayat di Krueng Aceh, Tanpa Baju dan Dalam Kondisi Tengkurap