Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sejak dua pekan terakhir, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), terjun bebas.
Meski larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang dulu jadi penyebab anjloknya harga TBS telah dicabut oleh Presiden Jokowi, sayangnya harga TBS kelapa sawit masih jauh dari harapan.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com mengungkapkan, bahwa harga TBS saat ini di tingkat petani cuma dihargai Rp 900 per kilogram.
Harga tersebut turun drastis jika dibandingkan beberapa bulan lalu yang menyentuh angka Rp 3.100 per kilogram.
Sementara harga jual di tingkat Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) sekitar Rp 1.150 per kilogram.
Padahal, beberapa hari lalu, harga TBS di tingkat PMKS masih berkisar Rp 1.460 per kilogram.
Baca juga: Harga TBS di Aceh Selatan Turun Drastis, Segini Harga Sawit Pada Rabu 22 Juni 2022
Humas PMKS PT Mon Jambee, Kalmi saat dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan, bahwa harga TBS saat ini kembali terjun bebas.
“Harga TBS kembali turun menjadi Rp 1.150 per kilogram,” ujar Humas PMKS PT Mon Jambee, Kalmi.
Ia menyebutkan, turunnya harga TBS sawit itu dipicu harga CPO yang juga mulai turun, sehingga berdampak pada turunnya harga TBS sawit.
“Iya, sekarang turun lagi, kita prediksi ini akan turun lagi,” cetusnya.
Ia berharap, harga TBS sawit kembali normal, sehingga masyarakat dan petani kembali bergembira, mengingat biaya perawatan dan harga pupuk sangatlah tinggi.
“Semoga harga TBS kembali normal dan petani tidak dirugikan, sehingga bergairah kembali memetik buah,” pungkasnya.
Baca juga: Distanbun Aceh Tetapkan Harga TBS Sebesar Rp 1.764-Rp 2.566/Kg
Seperti diketahui, pada akhir 2021 lalu dan awal 2022, harga TBS mencapai harga tinggi, dengan harga beli mencapai Rp 3.100 per kilogram.
Namun, harga TBS berangsur turun pasca larangan ekspor CPO diterapkan oleh Presiden Jokowi.
Meski kini larangan ekspor CPO itu telah dicabut oleh Presiden Jokowi, sayangnya harga TBS masih jauh dari harapan.(*)