Berita Aceh Tengah

Geolog: Danau Lut Tawar Terbentuk dari Susunan Bebatuan

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu sisi di Danau Lut Tawar saat jelang senja. SERAMBINEWS.COM/FIKAR W EDA

TAKENGON - Cerita tentang Danau Lut Tawar, danau kebanggaan masyarakat Gayo dan salah satu objek wisata penting di Tanah Gayo, seakan tidak pernah habis.

Akhir-akhir ini perbincangan tentang danau yang terletak di bagian timur Takengon, ibu kota Kabupaten Aceh Tengah itu makin ramai.

Hal ini sehubungan dengan munculnya ikan predator bergigi tajam dan pernah menggigit tangan nelayan setempat.

Ikan ini berasal dari perairan tawar Tiongkok dan Amazon.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Aliman Selian memberi klarifikasi bahwa ikan tersebut merupakan ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum), bukan piranha.

Danau Lut Tawar merupakan bagian dari ekosistem dataran tinggi Gayo-Alas berada di punggung Bukit Barisan membentang dari Tanah Alas Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah.

Danau Lut Tawar menyimpan pesona luar biasa, di mata penyair didong Gayo, Ibrahim Kadir, menyebutnya sebagai tidak tertandingi oleh danau manapun.

Itulah sebabnya, semasa hidup, Ibrahim Kadir tidak pernah berhenti memikirkan Lut Tawar dan membuatnya selalu ingin pulang saat ia berada di luar daerah.

Ia melukiskan Danau Lut Tawar sebagai seorang gadis cantik yang mendongak ke langit, dengan rambut tergerai membentuk sungai dan anak sungai.

Baca juga: Menikmati Pesona Alam Puncak Bur Telege Takengon dari Ketinggian 1.450 MDPL, Tampak Danau Lut Tawar

Baca juga: Danau Lut Tawar, Inspirasi Lahirnya Ratusan Puisi Gayo, Begini Pengakuan Para Penyair

Wajahnya teduh laksana hijau rumputan dan pucuk pinus mengitar danau.

Sebagai objek wisata, Danau Lut Tawar selalu ramai dikunjungi terutama pada hari libur atau akhir pekan.

Sepanjang tepi danau tumbuh berbagai aktivitas ekonomi, seperti penginapan atau homestay, kafe dan tempat-tempat swafoto yang menarik.

Danau ini memiliki luas 5.472 hektare dengan panjang 17 kilometer dan lebar 3,219 kilometer.

Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 m⊃3; (2,5 triliun liter).

Tercatat terdapat 25 aliran sungai yang bermuara ke Danau Laut Tawar dengan total debit air kira-kira 10.043 liter per detik.

Kedalaman danau bervariasi, mulai dari 8,9 meter di bagian pinggir danau, sampai 51,13 meter di tengah danau atau 630 meter dari tepi.

Para ahli mencatat, terdapat 46 jenis plankton yang terbagi atas 11 kelas di Danau Laut Tawar.

Rinciannya, kelas Chlorophyceae sebesar 35 persen, Bacillariophyceae 24 persen , Myxophyceae 9 persen , dan kelas lain sebesar 32 persen, Hydrilla sp.

Eceng gondok, dan kiambang juga dapat ditemukan hidup di pinggiran danau.

Juga ditemukan 3 jenis moluska, 1 jenis annelida, 37 jenis ikan, dan 49 jenis serangga yang hidup di kawasan Danau Laut Tawar.

Untuk hewan yang hidup di sekitar danau, ditemukan 20 spesies mamalia yang terbagi atas 13 famili.

Beberapa di antaranya termasuk hewan yang dilindungi, antara lain binturung, pukas, trenggiling, landak, kancil, napu, owa, siamang, tanado, harimau, kucing hutan, rusa, dan kijang.

Lalu bagaimana asal muasal terbentuknya Danau Lut Tawar? Banyak yang beranggapan bahwa danau itu terbentuk dari kawah gunung berapi.

Benarkah? Geolog berdarah Gayo yang menetap di Bandung, Prof Fauzi Hasibuan, menyatakan bahwa Danau Lut Tawar terbentuk bukan dari kawah gunung merapi.

Melainkan terbentuk proses horst dan graben, merupakan hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami depresi dan terletak di antara dua bagian.

Bagian yang lebih tinggi disebut dengan horst dan yang rendah disebut graben.

“Bukan akibat letusan gunung berapi, tapi patahan dari kulit bumi,” kata Prof Fauzi.

Fauzi Hasibuan menyarankan untuk memasukan bidang geologi dalam pemanfaatan dan pengembangan Danau Laut Tawar.

“Danau itu berasal dari susunan bebatuan, bukan dari gunung api atau kawah, tapi dari horst and graben.

Itu bukan batuan gunung api tapi metamorf,” ujarnya.

Fauzi juga menyebutkan, bahwa sumber air danau berasal dari sungai-sungai kecil yang mengalir melalui batuan-batuan lunak yang sumbernya berasal dari kawasan Bener Meriah.

Sungai-sungai itu disebut dengan istilah “didisen,” oleh orang Gayo.

“Belum ada sungai besar yang masuk ke Danau Lut Tawar.

Yang ada sungai-sungai kecil, "didisen," yaitu sungai bawah tanah.

Misalnya "didisen" di Mendale, Bebuli, itu datangnya dari Bener Meriah, bukan dari sungai yang sekitar danau. (fik)

Baca juga: Terungkap! Ikan Predator Bergigi Tajam di Danau Lut Tawar Asal Sungai Amazon Tapi bukan Piranha

Baca juga: Pergi ke Takengon, Coba Camping di Pinggir Danau Lut Tawar Takengon, Harga Terjangkau

Berita Terkini