Berita Pidie Jaya

Ratusan Nelayan di Pidie Jaya Desak DKP Permudah Peroleh Rekomendasi BBM

Penulis: Idris Ismail
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah boat nelayan di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Kuala Panteraja, Pidie Jaya menambatkan boat dan tidak melakukan aktivitas melaut menyusul harga minyak naik, Senin (5/9/2022).

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Ratusan Nelayan di Pidie Jaya (Pijay) mengaku selama naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat kesulitan dalam memperoleh BBM.

Iskandar Jufni (52) salah satu nelayan di Kecamatan Meureudu, Pijay kepada Serambinews.com, Senin (5/9/2022) mengatakan, dalam dua hari terakhir selama naiknya harga BBM ratusan nelayan mendesak agar Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) agar dapat membantu dalam mempermudah surat rekomendasi ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Hal ini semata-mata untuk dapat mempermudah dalam memperoleh BBM supaya aktivitas melaut dapat berjalan sebagaimana biasa,"jelasnya.

Untuk diketahui, di Kecamatan Meureudu dan Meurah Dua saja, saat ini memiliki 76 boat yang membutuhkan BBM jenis Solar dan Pertalite hingga 10 ton lebih.

Baca juga: BREAKING NEWS - Tolak Kenaikan Harga BBM, Ribuan Mahasiswa Demo di Kantor DPR Aceh

Sementara sejumlah kecamatan pesisir lainnya, seperti Trienggedeng, Panteraja, Ulim Bandar Baru, Bandar Dua dan Jangka Buya dengan jumlah boat ratusan.

Baik untuk jenis boat pancing maupun jenis labi-labi yang kerap membutuhkan BBM hingga puluhan ton dalam setiap hari.

"Kami sangat berharap pemerintah dapat membantu persoalan kendala ini,"ujarnya.

Menanggapi desakan nelayan tersebut, Plt Kepala DKP Pijay, Zulkarnaini SPI kepada Serambinews.com, Senin (5/9/2022) tetap selalu menyahuti bagi segala kebutuhan bagi para nelayan dengan selalu mengeluarkan rekomendasi dalam menyahuti kebutuhan.

Baca juga: Harga BBM Naik, Warga Kaget di SPBU, Mau Isi Tiga Liter tak Cukup Uang

"Dalam menyahuti rekomendasi ini kami juga selalu berkoordinasi dengan setiap panglima Laot di setiap kecamatan," jelasnya.

Pada intinya, dinas sangat merespon dalam setiap kebutuhan BBM bagi para nelayan.

Kendati demikian,  dalam hal ini pihak dinas tetap melakukan verifikasi secara ril agar lebih tepat sasaran.

"Sehingga dalam hal ini supaya tidak disalahgunakan peruntukkan BBM yang telah dituju kepada nelayan," ungkapnya. (*)

Baca juga: Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Desak Masuk Ruangan Paripurna DPR Aceh

Berita Terkini