Berita Aceh Utara

Tak Sepakat PORA 2022 Ditunda, KONI Aceh Utara: Dampaknya Aceh Rugi pada PON 2024

Penulis: Jafaruddin
Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengurus KONI Aceh Utara bersama Cabang Olahraga menggelar konferensi pers untuk menyampaikan tidak sepakat penundaan PORA Tahun 2022.

Laporan Jafaruddin | Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Utara menolak rencana penundaan Pekan Olahraga Aceh (PORA) ke-14 di Kabupaten Pidie. 

Karena itu KONI Aceh Utara meminta kepada Pemerintah Aceh dapat melaksanakan PORA tahun ini sesuai dengan yang sudah dijadwalkan sebelumnya. 

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum KONI Aceh Utara, Alma Fuadi didampingi sejumlah Ketua Cabang Olahraga, dalam konferensi pers kepada wartawan di Lhokseumawe pada Senin (12/9/2022). 

Masing-masing, Ketua Cabor Pencak Silat, Maimun, Ketua Cabor Anggar Aceh Utara Zulfikar dan Ketua Cabor Panahan Junaidi. 

Penolakan itu disampaikan merespon pernyataan Penjabat Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, yang meminta agar PORA ditunda hingga Juni tahun depan,  dengan alasan tidak siap seluruh venue olahraga di kabupaten itu. “Untuk itu kita menolak penundaan PORA, “ ujar Alma. 

Wakil Ketua Umum KONI Aceh Utara menyarankan, jika memang masih ada venue yang belum siap di Pidie, Pemerintah Aceh dapat melaksanakan di luar Kabupaten Pidie untuk beberapa cabang. 

Misalnya di Jantho, Aceh Besar yang sudah pernah menjadi tuan rumah PORA. Selain itu dapat juga dilaksanakan di Banda Aceh. 

“Karena kabupaten/kota tersebut berdekatan dengan Kabupaten Pidie, sehingga sangat memungkinkan dilaksanakan untuk cabor tertentu di luar Pidie, jadi bukan alasan kalau venue tidak siap, lalu PORA ditunda,” ujar Alma.

Hal ini juga pernah dilakukan sebelumnya ketika even serupa ketika itu, Porprov di Bireuen pada tahun 2010.

Sebagian cabang pada saat itu pertandingannya, dilaksanakan di Lhokseumawe dan Aceh Utara.

“Jika PORA ditunda, sangat dirugikan pihak KONI di kabupaten/kota dan atlet yang sudah mengikuti latihan siang dan malam, demi bisa tampil maksimal dalam even itu,” ujar Alma.

Apalagi kata Alma, untuk persiapan PORA 2022, KONI Aceh Utara sudah merekrut atlet pada akhir tahun 2021, kemudian mengadakan latihan secara terus-menerus sampai sekarang. 

“Bahkan atlet di Aceh Utara sudah intens mengikuti latihan tanpa berhenti mulai awal tahun 2022, dan sekarang mereka menunggu berangkat saja,” katanya. 

Selain itu, pihak KONI Aceh Utara juga sudah menyerahkan bantuan untuk pelatih dan juga atlet agar mereka fokus latihan, serta sudah menyediakan fasilitas untuk kebutuhan atlet selama latihan tersebut. “Jadi banyak pihak yang akan dikorbankan jika PORA ditunda. Karena itu kita tetap menolak PORA ditunda,” katanya. 

Dalam beberapa kali pertemuan dengan pihak tuan rumah sebelumnya kata Alma, belum pernah diutarakan persoalan belum siap venue.

Malahan yang sering disampaikan pihak tuan rumah, adalah mereka sudah sangat siap untuk mengadakan PORA tersebut. Apalagi Pidie sudah pernah mengadakan even serupa dengan nama berbeda pada tahun 2002. 

Menurut Alma, jadwal PORA November 2022 sudah sesuai dengan persiapan menjelang PON tahun 2024 mendatang. 

Tapi jika PORA ditunda, maka yang akan dirugikan Aceh dalam persiapan PON mendatang. “Karena tidak akan cukup waktu menyiapkan atlet PON jika PORA kita tunda," terang Alma. 

Untuk itu Pemerintah Aceh harus menolak secara tegas rencana penundaan PORA Tahun 2022.(*)

Baca juga: KONI Lhokseumawe Malah Setuju PORA Ditunda, Ini Alasannya

Berita Terkini