JAKARTA - Pemerintah mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, sebagai calon tunggal Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang segera memasuki masa pensiun.
Hal itu disampaikan Ketua DPR RI, Puan Maharani, saat menerima Surat Presiden (Surpres) tentang calon Panglima TNI yang diserahkan pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
"Dan pada kesempatan ini saya akan mengumumkan bahwa nama yang diusulkan oleh Presiden untuk menggantikan Pangljma TNI Andika Perkasa adalah, ini sesuai yang ada di dalam surat, adalah Laksamana TNI Yudo Margono," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Setelah ini, serangkaian proses akan digelar sebelum DPR memberi persetujuan terhadap usulan kepala negara tersebut.
"Jadi masih akan ada mekanisme di DPR, rapim (rapat pimpinan), Bamus (Badan Musyawarah), kemudian menugaskan Komisi 1 untuk melaksanakan apa yang menjadi penugasan di rapim dan Bamus," kata Puan seusai menerima surpres pergantian Panglima TNI, kemarin.
Selanjutnya, kata Puan, akan digelar fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan.
Selain itu, DPR akan melakukan peninjauan untuk mengenal lebih jauh calon tunggal Panglima TNI.
Jika seluruh mekanisme tersebut sudah selesai, barulah DPR memutuskan untuk memberikan persetujuan terhadap usulan nama Yudo.
Puan yakin, rangkaian prosedur itu dapat digelar tepat waktu dan rampung sebelum DPR memasuki masa reses mulai 15 Desember mendatang.
"Dari surat ini diterima hari ini tanggal 28 (November), artinya masih ada 17 hari sebelum sidang masa penutupan tanggal 15 Desember mendatang," ujarnya.
Puan mengatakan, usulan Jokowi soal nama calon Panglima TNI pengganti Andika Perkasa merupakan hak preorgatif kepala negara.
Baca juga: Laksamana Yudo Margono, Anak Petani yang Besar di Kapal Perang
Baca juga: Anggota DPR RI: KSAL Yudo Margono Layak jadi Panglima TNI, Masa dari Angkatan Darat Lagi
Dia yakin, Presiden sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum memilih Yudo Margono.
Sosok Yudo pun dipastikan memenuhi syarat sebagai calon pimpinan tertinggi korps militer.
"Tentu saja banyak hal yang jadi pertimbangan, kinerja, kemudian nasionalisme, rasa cinta Tanah air, dan lain sebagainya.
Dan itu saya rasa sudah memenuhi syarat yang ada," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, surpres Jokowi baru diterima DPR pada hari ini (kemarin-red).
Dia membantah kabar yang menyebutkan bahwa surpres sudah sempat dikirim pemerintah minggu lalu dan ditarik lagi karena ada pergantian nama calon panglima.
"Surpres yang saya terima hari ini sekali lagi saya sampaikan, baru saya terima hari ini, DPR baru menerima hari ini.
Tidak ada pengambilan surat kembali atau pergantian atau wacana mengubah nama yang sudah ada," tandas Puan.
Seperti diketahui, Jenderal Andika Perkasa bakal meninggalkan jabatannya karena pensiun bulan depan, tepatnya ketika memasuki usia 58 tahun pada 21 Desember 2022.
Sebelumnya, tiga nama kepala staf TNI digadang-gadang sebagai calon penerus Andika.
Mereka adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman, KSAL, Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo.
Sejak lama, Yudo memang disebut paling berpotensi menjadi calon pengganti Andika.
Sebabnya, selama masa pemerintahan Jokowi, belum pernah ada Panglima TNI yang berasal dari matra Angkatan Laut (AL).
Baca juga: Ditunjuk Gantikan Jenderal Andika, KSAL Yudo Margono Siapkan Diri Jalani Tes Calon Panglima TNI
Sejak masa pemerintahan Jokowi tahun 2014, ada tiga sosok panglima dari TNI Angkatan Darat (AD) yang pernah menjabat, lalu satu dari matra Angkatan Udara (AU).
Harap cepat diproses
Terpisah, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, berharap DPR RI bisa memproses secara cepat mekanisme pemilihan KSAL, Laksamana Yudo Margono, sebagai calon Panglima TNI baru.
Pratikno meminta DPR bisa mengirim kembali surat kepada Presiden Jokowi sebelum sidang DPR memasuki masa reses pada pertengahan Desember mendatang.
"Kami sangat-sangat mengharapkan bahwa surat dari DPR bisa diterima oleh Bapak Presiden dalam waktu secepatnya, tentu saja sebelum masa reses masa sidang DPR ini berhenti," ujar Pratikno dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.
Ia pun lega karena Surpres Panglima TNI baru masih sempat dikirim ke DPR.
Pratikno lantas berterima kasih karena DPR mampu memproses Surpres Panglima TNI baru secara cepat.
"Sekali lagi, kami atas nama pemerintah menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya," imbuh Mensesneg.
Siap gelar fit and proper test
Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menyatakan pihaknya siap untuk menggelar uji kelayakan dan keptutan (fit and proper tests) terhadap calon Panglima TNI.
"Presiden milih AL.
Baca juga: Ditunjuk Jokowi Jadi Calon Panglima TNI, KSAL Yudo Margono Persiapkan Diri untuk Fit and Proper Test
Buat kami selesai, mari kita bawa ke fit and proper test," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR RI, Hillary Brigitta Lasut, menilai sudah saatnya Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa berasal dari matra Angkatan Laut (AL).
Meski tidak menyebutkan secara spesifik nama KSAL Laksamana Yudo Margono, Hillary mengatakan sudah saatnya Presiden Joko Widodo memberi kesempatan kepada matra AL untuk memimpin.
Hillary menambahkan, akan menjadi pertanyaan jika matra AL kembali dilewati hanya untuk mengamankan Pemilu.
Terlebih, menurutnya, tugas Panglima TNI bukan untuk mengamankan Pemilu 2024.
"Kalau boleh agak sedikit menjauhlah dari dunia politik, tidak boleh berpolitik malah," katanya.
Ia menilai Matra AL kini sudah benar-benar siap melaksanakan itu semua.
"Jangan sampai Panglima TNI-nya orang yang terlalu sering berpolitik," pungkasnya. (tribun network/den/mam/wly/kompas.com)
Baca juga: Profil & Sosok KSAL Yudo Margono, Disebut jadi Calon Tunggal Panglima TNI yang Akan Ditunjuk Jokowi
Baca juga: Perwira TNI AL Disebut Dibayar Rp4,2 Miliar Bebaskan Kapal Asing, KSAL Yudo Margono Tantang Buktikan