Berita Banda Aceh

Pesta Seni Gembira Babun Najah Meriah, Atraksi Santri di Panggung Membuat Decak Kagum Pengunjung

Penulis: M Nur Pakar
Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para santri membawakan drama teaterikal kepahlawanan Cut Nyak Dhien pada Pesta Seni Gembira Pondok Pesantren Babun Najah, Banda Aceh, Jumat (16/12/2022) malam.

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pesta Seni Gembira Pondok Pesantren (Ponpes) Babun Najah Banda Aceh selama dua hari, Jumat (16/12/2022) sampai Sabtu (17/12/2022) malam berlangsung meriah.

Atraksi para santri di atas panggung melalui tarian, drama teaterikal, pantomim, pencak silat dan lainnya di atas panggung membuat pengunjung dan juga santri berdecak kagum.

Perhelatan yang digelar selama dua malam berturut-turut menjadi yang pertama seusai pandemi Covid-19 melanda Provinsi Aceh.

Panggung yang dibuat di samping masjid ponpes terlihat megah dengan sorotan lampu sampai menerobos cakrawala.

Satu persatu-satu kelompok penari dan lainnya tampil di atas panggung, sesuai dengan pelatihan yang diberikan pelatih, baik ustadz maupun ustadzah.

Pembukaan dilakukan oleh Kabid Dayah Pemberdayaan Santri Badan Dayah Provinsi Aceh, Irwan SHi MSi pada Jumat (16/12/2022) malam.

Baca juga: Festival Anak Bertalenta Se-Aceh Besar dan Banda Aceh Digelar di Pesantren Lampoh Beut

Dalam sambutannya dia menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dilakukan oleh Ponpes Babun Najah.

Irwan yang memberi sambutan singkat menyampaikan pesan dalam bentuk pantun yang disambut meriah undangan dan para santri yang duduk disamping tenda utama.

Tetapi, ada juga yang duduk di pondok kecil, atau juga duduk, termasuk para orangtua santri yang sebagian hadir langsung melihat kepiawaian para santri tampil di atas panggung, seiring cuaca cerah.

Irwan dalam pantunnya menyampaikan pesan agar para santri terus belajar dengan giat.

Sehingga, katanya, dayah atau juga ponpes akan ikut membantu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) para santri.

Demikian juga dengan ponpes ini, akan terus mengembangkan sumber daya pesantren, sehingga akan lebih mandiri lagi.

Baca juga: Kuatkan Ekonomi Dayah dengan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren Didukung Berbagai Lembaga

Pada malam pertama kegiatan, Jumat (16/12/2022), dipenuhi dengan berbagai atraksi para santri di atas panggungg.

Anggota tim panitia Pesta Seni Gembira 627 yang juga Kepala Pengasuhan Santri, ustadz Idris SPd mengatakan berbagai atraksi seni dimainkan langsung oleh para santri.

Dia mengatakan para santri dilatih oleh para ustadz dan ustadzah Ponpes Babun Najah.

Dia merincikan berbagai acara, seperti tarian Ranup Lampuan binaan ustadzah Eli Sapitri.

Mini Band binaan ustadz Razi Halim dan Drama Pencarian Kebenaran binaan ustadzhah Ummi dan Hurul.

Tarian Ratoh Jaroe binaan ustadzah Maria Ulfa dan Suri dan Nasyid binaan ustadz Fakhrul dan Rapai Geleng binaan ustad Khaidir.

Drama Cut Nyak Dhien juga ditampilkan dibawah binaan ustadz Idris dan Saman Gayo binaan ustadz Mahtuah.

Baca juga: Daniel Mananta Ikut Kajian Ustaz Abdul Somad hingga Kunjungi Pesantren, Didoakan Dapat Hidayah

Pada Sabtu (17/12/2022) malam dilanjutkan dengan berbagai atraksi seni lainnya.

Seperti Voice Of Bana binaan ustadzah Rahmawati dan Hanisah, Tari Malulo binaan ustad Syaibani, Drama Kabaret binaan ustadz Mulyadi.

Tidak ketinggalan, tarian Didong binaan ustadz Mahtuah, tari Medley binaan ustadzah. Salma dan Bilal Bin Rabbah binaan ustadzah Idris,

Pantonim dibawah binaan ustadz Muddatsir.

Penampilan penutup, pencak silat binaan ustadz Yusran.

Pada Sabtu (17/12/2022) malam, acara pentas seni santri berlangsung sangat meriah, walau sempat dibawah guyuran hujan.

Penampilan beberapa drama religi ditambah dengan tari Guel dari tanoh Gayo dibarengi didong dan ditutup dengan penampilan antraksi tapak suci santri yang berlangsung dibawah hujan gerimis.

Namun tidak mengurangi semangat para undangan dan santri yang terlihat tetap antusias dan tidak beranjak dari tempat duduk yang disediakan panitia sampai acara berakhir, tepat pukul 12.30 WIB.

Baca juga: Pesantren Modern Al-Manar dan Babun Najah Juara LP3 Putri ke VIII

Dalam arahan akhir, ustadz Idris menegaskan momen pentas seni ini harus menjadi simbol kekompakan sesama santri dalam kehidupan sehari-hari, baik di pesantren maupun lingkungan masing-masing.

Dia menambahkan harus menjadi satu keluarga besar yang saling melengkapi dan terhindar dari perselisihan sesama santri.

Ustadz Idris berharap, penta seni akan dapat memotivasi para santri untuk terus belajar dengan giat.*)

Berita Terkini