Internasional

Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina, 14 Terbunuh dalam Dua Pekan Pertama 2023

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perempuan Palestina menangis saat prosesi pemakaman keluarganya yang ditembak tentara Israel di Jaba dekat kota Jenin di Tepi Barat, Sabtu (14/1/2023).

RAMALLAH - Pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina ketika operasi militer di kawasan Tepi Barat, Sabtu (14/1/2023) dini hari waktu setempat.

Militer Israel mengeklaim terpaksa melepaskan tembakan karena dua orang Palestina yang mengendarai mobil menembaki mereka lebih dulu di Desa Jaba, Tepi Barat.

Tentara Israel mengaku menyita senapan M-16 dari mobil tersebut.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, dua orang itu bernama Ezzeddin Hamamrah (24) dan Amjad Khleleyah (23).

Desa Jaba sendiri adalah daerah di selatan kota Jenin, tempat sejumlah pertempuran besar terjadi antara Israel-Palestina di Tepi Barat pada 2022.

Pada saat bersamaan, seorang Palestina yang terluka dalam operasi militer Israel lain dua pekan lalu meninggal dunia pada Sabtu (14/1/2023).

Kematian ketiganya meningkatkan jumlah orang Palestina yang terbunuh dalam bentrok lawan aparat Israel menjadi 12 orang selama dua pekan pertama 2023.

Israel meningkatkan operasi ke permukiman Palestina usai serangkaian serangan ke Israel yang menewaskan 19 orang.

Tel Aviv menyebut operasi-operasi ini bertujuan melumpuhkan jaringan milisi.

Namun, warga Palestina menganggapnya sebagai upaya mencengkeram lebih jauh daerah pendudukan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengatakan rezim zionis apartheid menyisakan rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 2022, dengan menewaskan 224 orang di Palestina dan mengubah tahun tersebut menjadi tahun paling berdarah bagi rakyat Palestina.

Baca juga: Penggerebekan Malam Hari Pasukan Israel ke Rumah Telah Menghantui Anak-Anak dan Keluarga Palestina

Baca juga: Presiden Israel Undang Erdogan, Permintaan Disampaikan ke Duta Besar Baru Ankara di Jerusalem

Lewat cuitan di Twitter pada Kamis, Nasser Kanaani mengatakan bahwa tiga warga Palestina ditembak mati pasukan Zionis pendudukan dalam sehari terakhir.

Angka itu menambah jumlah martir Palestina yang tewas menjadi 7 orang, termasuk 3 anak, dalam waktu kurang dari dua pekan pertama 2023.

Dengan adanya rekor tersebut (224 martir) sepanjang 2022, rezim zionis menjadikan tahun 2022 tahun paling berdarah bagi warga Palestina.

Merujuk pada kekhawatiran yang meningkat mengenai kemungkinan kejahatan terorganisir rezim Zionis yang semakin brutal, ia mengatakan bahwa tidak ada harapan yang dapat disematkan pada apa yang disebut pembela HAM di Eropa dan Amerika Serikat.

Kanaani berpendapat bahwa membantu rakyat Palestina yang tertindas adalah tugas manusiawi dan tindakan itu sebenarnya membantu keamanan dan perdamaian dunia. (kompas.com)

Baca juga: Israel Tetap Larang Masuknya Peralatan Medis ke Jalur Gaza, Nyawa Ribuan Pasien Terancam

Baca juga: Israel Larang Pengibaran Bendera Palestina di Depan Umum dan Cabut Hak Istimewa Pejabat PA

Berita Terkini