Berita Lhokseumawe

Kapolres Lhokseumawe Ingatkan Bahaya Karhutla kepada Warga di Gua Jepang via Program Jumat Curhat

Penulis: Zaki Mubarak
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto bersama tokoh masyarakat Gampong Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe mendengarkan laporan terkait seringnya terbakar lahan di atas bukit Gua Jepang, Jumat (27/1/2023).

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Polres Lhokseumawe jajaran Polda Aceh menggelar ‘Program Jumat Curhat’ sekaligus bersilaturahmi bersama masyarakat di Gampong Blang Panyang, Jumat (27/1/2023) pagi. 

Kegiatan ‘Jumat Curhat’ tersebut dihadiri Kapolsek Muara Satu, beserta anggota, Koramil, keuchik, dan masyarakat gampong setempat.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto mengatakan, melalui ‘Program Jumat Curhat’ ini pihaknya banyak mendapat masukan dan informasi dari masyarakat, terutama masalah titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Blang Panyang. 

Ia menyebutkan, tokoh masyarakat Gampong Blang Panyang mengeluhkan soal kebakaran lahan yang kerap terjadi. 

Sebut AKBP Henki, informasi tersebut disampaikan oleh Keuchik Blang Panyang, Ilyas Daud.

Selain itu, banyak juga persoalan narkoba yang juga sangat meresahkan masyarakat. 

Baca juga: Yok Berwisata ke Buket Gua Jepang di Lhokseumawe, Mata Anda akan Dimanjakan Hal-hal Seperti Ini

“Kita serap semua keluhan masyarakat, baik soal karhutla dan narkoba. Ini demi ketertiban dan keamanan masyarakat,” kata AKBP Henki, orang nomor satu di Polres Lhokseumawe, Jumat (27/1/2023).

Amatan di lokasi, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto mengajak keuchik, dan warga melihat lokasi titik lahan yang sering terbakar. 

Ia meminta Kapolsek jajarannya itu untuk mencari solusi agar bisa mengatasi persoalan seringnya terbakarnya lahan di Blang Panyang, tepat lokasi Gua Jepang.

Menurut Kapolres, ada dua faktor penyebab kebakaran lahan, pertama sebab faktor alam karena kemarau panjang, serta transisi musim hujan ke musim kemarau. 

Kemudian dampak suhu panas serta adanya padang ilalang dan gambut. 

“Itu salah satu penyebab kebakaran hutan dan lahan di lokasi Blang Panyang,” jelasnya.

Selanjutnya, penyebab kebakaran lahan lainnya, urai Kapolres, dikarenakan faktor oleh manusia yakni membakar sampah, buang puntung rokok, serta unsur kesengajaan saat membersihkan lahan.

“Lalu buka lahan karena lebih mudah, murah dan cepat dengan membakar,” terangnya.

Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan alam, terutama di tempat atau lokasi yang mudah terbakar, seperti lahan rumput ilalang yang kering dan mudah terbakar. 

”Jika membakar sampah di area lahan tersebut untuk menjaga dan jangan meninggalkan sebelum memastikan api tidak menyebar luas,” pungkasnya.(*)

 

Berita Terkini