Berita Banda Aceh

Cegah PMK dan LSD, Disnak Aceh Lakukan Penyemprotan Eco Enzim ke Kandang Ternak Warga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Disnak Aceh bersama Tim Satgas Pangan Polda Aceh, Tim Teritorial Kodam Iskandar Muda dan Dinas Peternakan Aceh Besar, kembali melakukan penyemprotan eco enzim ke kandang ternak warga di wilayah Kabupaten Aceh Besar pada Jumat (3/2/2023).

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Upaya pencegahan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih terus dilakukan Pemerintah Aceh melalui Dinas Peternakan (Disnak) Aceh hingga saat ini. 

Disnak Aceh bersama Tim Satgas Pangan Polda Aceh, Tim Teritorial Kodam Iskandar Muda dan Dinas Peternakan Aceh Besar, kembali melakukan penyemprotan eco enzim ke kandang ternak warga di wilayah Kabupaten Aceh Besar pada Jumat (3/2/2023).

Penyemprotan yang dipantau langsung oleh Kadisnak Aceh Zalsufran dilakukan pada kandang milik warga yang tergabung dalam kelompok Al-Falah di Gampong Reudeup Kecamatan Montasik dan Pasar Sibreh.

“Hingga saat ini, alhamdulillah Aceh masih berstatus zero case PMK. Namun tentu saja kita tidak boleh lengah. Upaya pencegahan tetap harus kita lakukan," ujar Zalsufran.

Baca juga: 20 Imum Mukim di Aceh Barat Daya Resmi Dilantik, Ini Pesan Pj Bupati Abdya Darmansah

Menurutnya, Pj Gubernur dan Sekda Aceh selaku Ketua Satgas PMK Aceh, selalu mengingatkan untuk terus melakukan upaya pencegahan.

Karena jika wabah kembali menjangkiti ternak, maka warga yang akan mengalami kerugian, dan secara langsung akan berimbas pada perekonomian Aceh. 

Kepada warga, Kadisnak berpesan agar tidak panik dan tetap melakukan aktifitas bidang peternakan seperti biasa karena apa yang dilakukan saat ini hanyalah upaya pencegahan.

“Kami imbau masyarakat untuk tidak panik karena ini hanyalah sebuah upaya pencegahan. Kembali kami tegaskan, bahwa hingga saat ini Aceh masih berstatus zero case PMK.

Apa yang kita lakukan ini adalah sebuah bentuk kewaspadaan atau cegah dini agar virus tersebut tidak menjangkiti ternak warga,” kata Zalsufran.

Baca juga: Aksi Kutuk Pembakaran Al Quran di Lhokseumawe, Ini Empat Poin Tuntutan Umat Islam 

Sebagai upaya pencegahan, Zalsufran juga mengingatkan warga untuk selalu menjaga kebersihan kandang ternak serta segera melaporkan ke petugas kesehatan hewan terdekat, jika menemukan gejala-gejala PMK dan LSD pada ternaknya.

Untuk diketahui bersama, PMK adalah penyakit yang menyerang kuku dan mulut ternak, yaitu hewan-hewan berkaki belah, seperti sapi dan kerbau.

Sedangkan Lumpy Skin Disease (LSD), adalah penyakit yang secara langsung dapat dilihat pada kulit ternak, berupa benjolan seperti penyakit cacar.

“Jika benjolan ini pecah, maka akan meresap ke daging hewan ternak dan membusuk. Ini tentu akan menurunkan kualitas dan harga sapi warga.

Oleh karena itu, upaya pencegahan harus terus kita lakukan,” imbau Zalsufran.

Baca juga: Masalah Banjir Hingga Keluhan Jalan di Pidie, Ketua DPRK Temui BWS Sumatera I Aceh

Halaman
12

Berita Terkini