empat segmen penangan normalisasi sungai di tengah pemukiman warga Kota Sigli itu itu masing-masing, jalur jembatan 2 Blok Sawah
Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Hingga pekan awal Februari 2023 normalisasi sungai Krueng Tukah masih berjalan di Segmen pertama, Selasa (7/2/2023).
Kegiatan ini terus dikebut guna mengantisipasi banjir. Cuma hal ini masih terkendala karena lat berat minim, hanya satu unit.
Lambannya upaya normalisasi ini terganjal oleh minimnya fasilitas alat berat Excavator jangkauann panjang atau Long Reach excavator yang hanya semata wayang saja. Seharusnya minimal ada dua.
Adapun empat segmen penangan normalisasi sungai di tengah pemukiman warga Kota Sigli itu itu masing-masing, jalur jembatan 2 Blok Sawah sampai jembatan SPBU Kota Sigli dengan panjang 686 Meter.
Lalu, Segmen II dari jembatan SPBU Kota Sigli sampai jembatan Jembatan Keunire dengan panjang 698 M, Segmen 3 dari jembatan Keunire sampai jembatan Cot Tengoh dengan 684 M.
Dan Segmen 4 Cot Teungoh sampai Jembatan Teubeeng dengan panjang 1.393 M.
"Secara keseluruh panjang normalisasi sungai Krueng Tukah itu 3.461 Meter,"sebut kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Buchari AP MSi yang turut didampingi Koordinator Wilayah Keumala, Zufrizal AMd bersama, koordinator lapangan BPBD Pidie, Muhammad Nasir SSos kepada Serambinews.com, Selasa (7/2/2023).
Dijelaskan Buchari, saat ini masih di segmen satu dengan normalisasi sebelah kanan setelah sebelumnya selesai normalisasi tanggul saluran sebelah kiri.
Diakui juga hanya saja terkendala dengan minimnya fasiltas alat excavator jangkaun panjang yang hanya satu unit saja, maka akan memakan waktu yang relatif lama.
Dari target memang, dalam setiap segmen hanya membutuhkan waktu 22 hari dengan kekuatan fasilitas dua unit alat berat itu. Jadi dengan fasilitas berbatas maka akan memolorkan waktu.
'Dengan fasilitas terbatas maka normalisasi sungai Krueng Tukah ini memakan waktu hingga tiga bulan ke depan,"ungkapnya.
Sementara itu dalam pengejaan proyek ini melibatkan sekira 14 personel dari BPBD, PUPR juga diback up pihak TNI/Polri. (*)