Ketahanan Pangan

Untuk Stok Puasa, Distanbun Aceh Intensifkan Tanam Bawang dan Cabai Merah

Penulis: Herianto
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Hortikultura Distanbun Aceh Khairil Anwar, bersama anggota kelompok Tani, berada di lokasi tanam bawang di Gampong Aleu Indah Kec Bandar Baru, Pidie, Minggu (12/2/2023).

Laporan Heruanto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Untuk penyediaan stok dan pemenuhan permintaan pasar, pada bulan Ramadhan dan jelang lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah mendatang, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, mulai bulan Januari lalu dan Februari 2023 ini, melalui kelompok taninya mengintensifkan tanaman bawang merah, cabai merah dan beberapa jenis komoditi pangan lainnya di berbagai daerah.

“Mulai bulan Januari sampai Februari 2023 ini, kelompok tani kita di daerah sudah tanaman bawang merah, cabai merah dan komoditi pangan lainnya, dengan harapan, bisa di panen jelang meugang puasa dan Lebaran mendatang, “ kata Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, yang didampingi Kabid Hortikultura, Ir Chairil Anwar kepada Serambinews.com, Selasa (14/2/2023) di Banda Aceh.

Setiap menjelang bulan puasa dan lebaran Idul Fitri, Idul Adha maupun tahun baru, ungkap Cut Hanan, harga bahan baku pangan selalu naik. Untuk mengendalikan kenaikan harga pangan seperti beras, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kacang kedelai dan komoditi pangan lainnya, harus dipersiapkan dua bulan sampai tiga bulan menjelang bulan puasa Ramadhan.

Isu Penculikan Anak Marak di Medsos & Bikin Panik, Kapolres Minta Masyarakat tidak Mudah Terpancing

Pada tahun 2023 ini, sebut Cut Huzaimah, bulan puasa akan jatuh pada tanggal 22 Maret dan Lebarannya 22 April 2023 mendatang.

Untuk tanaman bawang merah masa tanamnya sekitar 60 hari.

“Jadi kalau kelompok tani bawang merah di Pidie dan Pijay, pada bulan lalau dan bulan ini, sudah tanam bawang merah, cabe merah dan komoditi pangan lainnya, panennya nanti jelang puasa dan pas untuk persediaan stok maupun pemenuhan kebutuhan bawang merah untuk bulan puasa dan lebaran mendatang," katanya.

Begitu juga untuk komoditi cabai merah dan bahan pangan lainnya.

Kabid Hortikultura Distanbun Aceh, Khairil Anwar mengatakan, pada tahun lalu dalam APBA 2022 Distanbun Aceh ada program tanam cabai merah seluas 150 hektare dan bawang merah 26 hektar, lokasinya tersebar di sejumlah daerah.

Antara lain Pidie, Pijay, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Besar dan beberapa daerah lainnya.

Dari target tanam cabai merah dan bawang merah tahun lalu, kata Khairil Anwar, masih ada sisa yang belum ditanam karena pengaruh iklim.

Yang belum ditanam tahun lalu, dilanjutkan pada tahun 2023 ini.

Penanamannya, ada yang telah dimulai pada bulan Januari lalu sampai bulan Februari ini.

Bawang merah di tanam di Pidie seluas 6 hektare, Pijay 5 hektare, Aceh Besar 6 hektar. Cabai merah ditanam di Aceh Timur seluas 6 hektare, Aceh Besar 4 hektare, dan beberapa daerah lainnya.

Untuk tanaman cabe merah dan bawang merah, kata Khairil, yang ditanam pada bulan Oktober dan November 2022 lalu, pada bulan ini sudah mulai panen.

Menurut informasi dari anggota kelompok tani cabai di Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues, hasil panen cabai, sudah dipasarkan ke Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar dan Pasar Al Mahirah Lamdingin, Kota Banda Aceh, serta ke luar Aceh.

Irwan, pedagang cabe merah Toko Guha Tujoh di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar mengatakan, harga cabe merah pada minggu ketiga bulan Februari 2023 ini, cukup stabil berkisar Rp 35.000 – Rp 40.000/Kg.

Sudah dua minggu ini, pasokan cabe merah dari daerah Dataran Tinggi Gayo cukup banyak dan harganya stabil.

Setiap hari, lanjut Irwan, pihaknya mendapat kiriman cabe merah dari pedagang pengumpul cabe merah dan bawang merah di Blangkejeren, Gayo Lues, Ketol, Aceh Tengah dan Bener Meriah sekitar 1,5 – 2 ton.

Tapi untuk bawang merah, volume kirimannya dari Pidie dan Pijay masih sedikit, karena informasinya banyak tanaman bawang merah yang sudah panen, akibat curah hujan tinggi, kualitas hasil panen bawangnya jadi kurang bagus.

Harga bawang merah lokal saat ini, menurut Irwan, lumayan tinggi berkisar Rp 35.000 - Rp 40.000/Kg. Pada saat panen raya bulan depan, harganya akan turun menjadi kisaran Rp 25.000 – Rp 30.000/Kg. Pada minggu ini, pasaran tomat dan sayuran sedikit menurun.

Harga tomat turun dari Rp 14.000 menjadi Rp 10.000/Kg, kol, wortel dan buncis juga demikian harganya turun. Kol turun dari Rp 8.000 menjadi Rp 5.000/Kg, wortel juga demikian dari Rp 10.000 turun menjadi  Rp 6.000/Kg dan buncis sama Rp 6.000/Kg, kentang tetap Rp 10.000/Kg.

“Harga komoditi sayuran turun, di samping pasokannya banyak, permintaannya memang sedang turun, sehingga harganya jatuh,” ujar Pedagang Toko Sayur Guha Tujoh tersebut.(*)

Prakiraan Cuaca di Jakarta, Bandung dan Kota Besar Lainnya, Rabu 15 Februari 2023

Prakiraan Cuaca di Jakarta, Bandung dan Kota Besar Lainnya, Rabu 15 Februari 2023

Berita Terkini