Kemudian Aceh Timur 665 ekor, ternak kerbaunya 15 ekor, selanjutnya Aceh Besar 577 ekor, ternak kerbaunya 136 ekor.
Sedangkan pemotong ternak kerbau jantan terbanyak terjadi di Nagan Raya sebanyak 329 ekor, sapinya hanya 69 ekor, kemudian Aceh Barat 242 ekor, sapinya 69 ekor dan Pidie 228 ekor, sapinya 120 ekor.
Kota Banda Aceh, sapinya 161 ekor dan kerbaunya sedikit 4 ekor.
Harga daging sapi dan kerbau, pada saat meugang puasa, kata Zalsufran, bervariasi.
Di Kota Banda Aceh harganya bisa berkisar Rp 150.000 – Rp 170.000/Kg, Aceh Besar sama berkisar Rp 150.000 – Rp 170.000/Kg, dan paling mahal harga daging dan sapi akan terjadi di daerah pantai Barat - Selatan Aceh, harganya antara Rp 170.000 – Rp 200.000/Kg.
Melonjaknya harga daging sapi dan kerbau pada meugang puasa Ramadhan nanti, kata Zalsufran, bukan stoknya menipis, melainkan karena permintaannya naik, dan harga beli sapi dan kerbau masih hidup, dua pekan menjelang meugang puasa, biasanya naik berkisar 20 – 25 persen, dari harga hariannya.
Kenaikan harga sapi hidup tersebut mendorong harga jual daging sapi dan kerbau ikut naik sekitar 20 – 25 persen, pada saat meugang puasa dari harga harian biasa.
Namun begitu, kata Zalsufran, permintaan daging sapi dan kerbau, pada meugang puasa nanti, tetap tinggi.
Jumlah pemotongannya akan meningkat, pengaruh ekonomi daerah dan nasional sudah mulai membaik pada tahun ini, sehingga mendorong daya beli meningkat, sehingga jumlah ternak sapi dan kerbau yang akan dipotong, ikut bertambah.
“Karena stok persediaannya cukup banyak ditingkat peternak sapi dan kerbau di daerah, kita tidak khawatir, terjadi kekurangan stok daging di daerah,” pungkas Zalsufran.(*)
• Box Culvert Amblas, Jalan Sempit, Rekanan Ruas Jalan Peureulak-Peunaron Aceh Timur Diminta Perbaiki
• Serap Aspirasi ke Pulo Aceh, Eka Rizkina Minta Pemkab Peduli Kebutuhan Nelayan
• Dewan akan Temui Menteri dan BPDPKS Pertanyakan Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah