Nama Khofifah Menguat sebagai Cawapres Anies Baswedan, AHY Bagaimana? Begini Kata Pengamat

Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Khofifah Indar Parawansa Digadang Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024, AHY Bagaimana?

Sebetulnya, awalnya banyak nama yang digadang-gadang sebagai Cawapres yang akan mendampingi Capres Anies Baswedan. 

SERAMBINEWS.COM - Nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menguat sebagai Calon Wakil Presiden atau Cawapres yang akan mendampingi Capres Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. 

Sebetulnya, awalnya banyak nama yang digadang-gadang sebagai Cawapres yang akan mendampingi Capres Anies Baswedan. 

Nama-nama Cawapres itu, yakni Agus Harimurti Yudohoyono (AHY), Khofifah Indar Parawansa, Ahmad Heryawan (Aher), hingga Andika Perkasa.

Namun, beredar kabar jika nama pendamping Anies Baswedan mulai mengerucut.

Sebelumnya, Sudirman Said, perwakilan Anies di tim kecil rencana KPP mengatakan tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) layak dipertimbangkan untuk menjadi cawapres Anies.

Hanya saja, Sudirman tak menyebut secara spesifik siapa tokoh NU yang cocok untuk mendampingi Anies Baswedan.

Namun, sejauh ini Gubernur Jawa Timur yang juga aktivis NU, Khofifah Indar Parawansa merupakan figur yang disebut-sebut akan mendampingi Anies Baswdedan.

Baca juga: Jusuf Kalla Akui Sodor Nama Cawapres ke Anies Baswedan, belum Tahu Siapa Dipilih, Terpenting Begini

Jika itu yang terjadi, bagaimana dengan AHY yang getol diharapkan Demokrat bisa menjadi cawapres Anies Baswedan?

Pengamat politik Ujang Komarudin pun memberikan analisanya terkait siapa yang berpeluang menjadi cawapres Anies Baswedan.

 "Soal siapa yang berpeluang, semua masih berpeluang. Baik AHY maupun Khofifah atau siapa saja. Hanya saja saya melihatnya ini pertarungan AHY dan Khofifah untuk menjadi cawapres Anies," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (25/3/2023).

Bagaimana jika akhirnya Khofifah yang dipilih? Menurut Ujang Komarudin, jika itu yang terjadi, AHY pasti kecewa.

"Pasti kecewa. Namun bagaimana pun ini adalah politik, sebisa mungkin kekecewaan itu harus diredam demi kepentingan yang lebih besar. Jika masih ingat 2019 lalu AHY sempat akan dipasangkan dengan Prabowo tapi akhirnya tidak jadi. Akhirnya sempat ribut kan," katanya.

Ia mencontohkan pada 2019 lalu ketika Prabowo akhirnya memilih Sandiaga Uno sebagai Cawapresnya, Demokrat pada akhirnya tidak sepenuh hati mendukung pasangan tersebut.

"Nah, saya tidak tahu jika itu yang terjadi di 2024, apakah Demokrat melakukan hal yang sama, tidak mendukung full Koalisi Perubahan, atau sebaliknya. Bisa iya, bisa tidak. Saya tidak tahu. Ini kan politik, jadi semua berdasarkan kepentingan saja," katanya.

Baca juga: Dikaitkan dengan Artis P yang Diduga Terlibat Pencucian Uang Rp 4,4 T, Begini Kata Pamela Safitri

Demokrat: Kami sudah percaya Anies Baswedan

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief tak mau ambil pusing soal kandidat Nahdlatul Ulama (NU) yang dianggap cocok untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Baginya, semua partai politik (parpol) dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) saat ini hanya bisa menunggu.

“Apakah itu orang NU, apakah itu orang Muhammadiyah menjadi cawapres, apakah tokoh-tokoh pimpinan partai atau apapun saya kira ya sudah tertutup pintunyalah dengan penandatanganan (nota kesepakatan) kemarin,” ujar Andi dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/3/2023).

“Kita tunggu saja, kita sudah mempercayakan Pak Anies (untuk memilih cawapres),” sebut dia.

Ia menyatakan Demokrat sebagai anggota KPP akan mematuhi nota kesepakatan yang telah ditandatangani oleh ketua umum tiga parpol.

“Menunggu itu baik, menunggu momen yang pas, dan Partai Demokrat akan taat pada perjanjian, pada piagam tersebut,” ucap dia.

Andi mengklaim penandatanganan nota kesepakatan telah menunjukan tak ada lagi hambatan antara Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal penentuan cawapres.

Baca juga: VIDEO Kondisi David Ozora Terus Membaik, Namun Belum Bisa Kenali Orang Tuanya

“Tidak mungkin toh, ketiga pimpinan partai menandatangani tanpa ada persetujuan hal-hal yang prinsip,” imbuh dia.

Diketahui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh melakukan penandatanganan nota kesepakatan KPP pada 1 Maret 2023.

Disusul, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada 2 Maret 2023.

Sedangkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu menandatangani pada 22 Maret 2023.

Perwakilan Anies, Sudirman Said menyatakan salah satu kandidat yang tengah dipantau untuk menjadi cawapres adalah figur dari NU.

Ia mengatakan tokoh NU layak untuk menjadi pendamping Anies dalam Pemiliihan Presiden (Pilpres) 2024.

Di sisi lain, Juru Bicara PKS M Kholid pun menyambut terbuka pernyataan itu.

Ia mengaku tak ada resistensi dari PKS jika akhirnya tokoh NU dipilih menjadi cawapres Anies.

Khofifah menguat

Partai NasDem disebut-sebut mengusulkan Gubernur Jawa Timur yang juga aktivis NU Khofifah Indar Parawansa sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi mengatakan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ingin menang di Pilpres 2024.

Gus Choi menyebut meski KPP sudah memiliki tiga partai (parpol) yang memenuhi persyaratan pencalonan presiden, namun tetap membutuhkan kekuatan tambahan dari pihak luar koalisi.

"Selain sudah punya modal basis kekuatan 3 partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS, kita perlu tambahan basis kekuatan dari partai lain atau bahkan ormas yang memiliki sejarah yang panjang," kata Gus Choi kepada wartawan, Sabtu (25/3/2023).

"Saya tidak membenarkan atau menolak (soal NasDem usul Khofifah). Tetapi kita ingin terbuka dan mengajak kekuatan lain untuk gabung," ucap dia.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman mengatakan jika Partai NasDem mengusulkan Khofifah menjadi cawapres Anies.

"Ya jelas dari PKS ada Kang Aher. Dari Demokrat ada AHY. Dari NasDem ada Bu Khofifah," ujarnya. (*)
 
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siapa Bakal Jadi Cawapres Anies? Nama Khofifah Menguat, AHY Bagaimana? Pengamat: Pasti Akan Kecewa

Berita lainnya terkait Anies Baswedan

Berita Terkini