Mahasiswa Asal Aceh Meninggal di Mesir

Jenazah Yusniati Tiba di Bandara Kualanamu Medan, Kini Dalam Perjalanan ke Kota Subulussalam

Penulis: Khalidin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah almarhumah Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi mahasiswi asal Kota Subulussalam, Provinsi Aceh yang meninggal dunia di Cairo, Mesir saat dibawa dari Bandara Kualanamu (KNO) Medan menuju Kota Subulussalam, Sabtu (15/4/2023)

Mobil ambulans yang mengangkut jenazah almarhumah Yusniati Malim bergerak dari Bandara Kualanamu atau KNO Medan menuju Kota Subulussalam sekitar pukul 11.50 WIB.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Jenazah almarhumah Yusniati Malim Binti Malim Sabar Pardosi telah tiba di Bandara Kualanamu Medan, Sumatera Utara, Sabtu (15/4/2023) pagi jelang siang tadi.

Kini, jenazah almarhumah Yusniati Malim sudah dipindahkan dari pesawat ke Ambulans untuk dibawa ke kampung halamannya Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Ustaz Haji Rasyid Bancin dalam keterangan persnya menyampaikan pemulangan jenazah Yusniati Malim dari Medan ke Kota Subulussalam menggunakan ambulans melalui jalur darat.

Mobil ambulans yang mengangkut jenazah almarhumah Yusniati Malim bergerak dari Bandara Kualanamu atau KNO Medan menuju Kota Subulussalam sekitar pukul 11.50 WIB.

Diperkirakan, jika tidak ada kendala jenazah akan tiba di Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam pukul 16.30 WIB.

Baca juga: Haji Rasyid Bancin Sampaikan Alasan Yusniati Dimakamkan di Bumi Wakaf Pontren Daarurrahmah Sepadan

Dikabarkan, sebelum dibawa ke kediaman orang tuanya di Desa Dah, Kecamatan Rundeng, jenazah almarhumah akan dishalatkan di Masjid Asilmi atau Masjid Amal Bakti Muslim Pancasila, Kota Subulussalam.

Imbauan kepada warga untuk ikut beramai-ramai mensalatkan jenazah Yusniati mulai menyebar di WhatsApp Group di Kota Subulussalam, seperti diposting Ketua KNPI Kota Subulussalam, Edi Saputra Bako.

Sebelumnya, proses serah terima Jenazah almarhumah Yusniati Binta Malim Sabar Pardosi mahasiswi asal Kota Subulussalam yang meninggal dunia di Cairo, Mesir telah dilaksanakan, di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat (14/4/2023).

Serah terima jenazah dara asal Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam ini dilakukan oleh Zuhri perwakilan IKAT dengan Pak Seno pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) di Jakarta.

Sebagai informasi jenazah Yusniati Malim diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines TK0691 berangkat dari Cairo pukul 08.55 waktu Cairo Mesir ke Istanbul Turki, Kamis (13/4/2023) pukul 12.15 waktu setempat.

Kemudian jenazah Yusniati kembali diterbangkan dengan pesawat berbeda yakmi Turkish Airlinws TM056 dari Istanbul Turki Jumat (14/4/2023) pukul 01.50 waktu setempat.

Baca juga: VIDEO - Jenazah Yusniati Diterbangkan ke Indonesia dengan Maskapai Turkish Airlines

Jenazah Yusniati tiba di Jakarta pada Jumat (14/4/2023) pada pukul 17.35 Waktu Indonesia Barat atau WIB.

Penerbangan selanjutnya akan dilakukan pada Sabtu (15/4/2023) dari Jakarta pukul 07.05 WIB menuju Kualanamu (KNO) Medan Sumareta Utara.

Penerbangan ke Kualanamo Medan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GA182 dan sesuai jadwal tiba pada pukul 09.30 WIB.

Jika proses pengeluaran jenazah dari pesawat ke Bandara tidak terlalu lama maka akan dapat segera dilanjutkan ke Kota Subulussalam siang itu juga.

Keberangkatan ke Kota Subulussalam menggunakan ambulance jalur darat dengan jarak tempuh normal 5-6 jam perjalanan.

Berikut jadwal penerbangan jenazah almh Yusniati Binti Malim yang diterima Serambinews.com dari sumber terkait. 
*13 April 2023*
Cairo - Istanbul (Turkish Airlines) TK 0691
etd (Cairo) 08.55
eta (Istanbul) 12.15

Baca juga: Kamar Terakhir Itu Kini jadi Saksi Bisu Kepergian Yusniati Menemui Sang Khaliq

*14 April 2023*
Istanbul - Jakarta (Turkish Airlines) TK 056
etd (Istanbul) 01.50
eta (Jakarta) 17.35

*15 April 2023*
Jakarta - Medan
(Garuda Indonesia) GA182
etd (Jakarta) 07.05
eta (Medan) 09.30

Jika jenazah dapat dikeluarkan lebih cepat dari pesawat maka diperkirakan almarhumah Yusniati tiba di kampung halamannya Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam sekitar pukul 17.00 WIB.

Mayat Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi yang sedang dalam pemulangan ke Indonesia akan dimakamkan di bumi wakaf Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Pimpinan Pontren Daarurrahmah, Ustaz Haji Rasyid Bancin kepada Serambinews.com, Jumat (14/4/2023) membeberkan sejumlah alasan dimakamkannya almarhumah Yusniati di bumi wakaf komplek pesantren yang dipimpinnya itu.

Haji Rasyid Bancin yang akrab disapa HRB menyampaikan beberapa alasan sehingga almarhumah Yusniati layak menenpati pemakaman Pontren Daarurrahmah, Sepadan.

Pertama, kata Ustaz Rasyid karena mendiang Yusniati merupakan alumni Pontren Daarurrahmah pertama yang melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah.

Sehingga, Yusniati selama ini menjadi duta Pontren Daarurrahmah yang diharapkan ke depan dapat memotivasi para santri.

Namun, Yusniati syahid dalam menuntut ilmu tepat saat menjalani pendidikan semester terakhir di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir.

Kedua, karena merupakan duta maka dimakamkan di lokasi pontren agar selalu dikenang oleh santri dan alumni PMDR Sepadan.

"Kami berharap ini menjadi kenangan ke depan bagi para santri dan alumni bahwasanya ada kakak kelas mereka yang syahid dalam menuntut ilmu di timur tengah," ujar Ustaz Rasyid Bancin

Alasan lain berdasarkan kesepakatan pihak kelurga dan pimpinam pondok yang mengikhlaskan almarhumah Yusniati dimakamkan di komplek pesantren.

Karenanya diputuskan jika jasad almarhumah Yusniati akan dimakamkan di bumi Wakaf Ummat PMDR Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Selain itu, sebagai bentuk penghargaan akan ditabalkan nama Yusniati Pardosi menjadi nama salah satu gedung di Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

 Jenazah almarhuah Yusniati Binti Malim Sabar telah diterbangkan dari Cairo, Mesir menuju Indonesia untuk dibawa ke kampung halamannya, Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Menurut informasi yang diterima Serambinews.com, Jumat (14/4/2023) almarhumah Yusniati akan dimakamkan di bumi wakaf Yayasan Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Malim Sempurna, warga Kota Subulussalam yang bermukim di Cairo, Mesir mengatakan jenazah Yusniati diperkirakan akan tiba sore nanti sekitar pukul 18.00 WIB di Bandara Soekarno-Hatta. 

Selanjutnya, rute perjalanan menuju Kota Subulussalam melalui Bandara Kualanamo (KNO) Medan, Sumatera Utara. 

Ustaz Haji Rasyid Bancin alias HRB membenarkan jika jenazah almarhumah Yusniati akan dimakamkan di areal pondok pesantren yang dia pimpin.

"Benar, Insha Allah almarhumah Yusniati akan dimakamkan di bumi wakaf Yayasan Daarurrahmah, Sepadan," kata Ustaz Haji Rasyid Bancin saat dikonfirmasi Serambinews.com

Haji Rasyid yang dikonfirmasi Serambinews.com mengaku sedang dalam perjalanan di Jeddah untuk kegiatan ibadah umroh.

Namun segala keperluan pemakaman almarhumah Yusniati telah disiapkan oleh para pihak di Yayasan Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan.

Sementara Jenazah Yusniati binti Malim Sabar Pardosi telah dishalatkan Rabu (12/4/2023) di Masjid Assalam, Nasr City Cairo, Mesir.

Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Kualanamu Internasional (KNO), Kamis (13/4/2023) untuk dibawa ke kampung asalnya di Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Informasi tersebut disampaikan Malim Sempurna, warga Kota Subulussalam yang bermukim di Cairo, Mesir.

Menurut Malim Sempurna, Jenazah Yusniati diterbangkan ke Indonesia dengan menggunakan maskapai Turkish Airlines, Kamis (13/4/2023) pukul 09:00 waktu Cairo Mesir.

Dijelaskan, sesuai jadwal, almarhumah Yusniati akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Jakarta pada hari Jumat (14/4/2023) pukul 18.00 WIB.

Rute perjalanan selanjutnya Jakarta-Medan melalui Bandaea KNO diperkirakan tiba tanggal hari Sabtu (15/4/2023) pagi.

"Insha Allah Yusniati akan dimakamkan di komplek Pondok Pesantren Darurrahmah Sepadan. Desa Sepadan Kecamatan Runding, Kota Subulussalam," ujar Malim Sempurna.

Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi mahasiswi asal Kota Subulussalam di Cairo, Mesir meninggal dunia, Selasa (11/4/2023) malam sekitar pukul 21.20 WIB.

Sebelum meninggal, Yusniati sempat menelpon ayahandanya Malim Sabar Pardosi di Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.

Hal itu untuk mengabarkan jika dia sudah mulai pulih dari sakitnya setelah sempat kritis selama sebulan di Rumah Sakit.

Yusniati menyampaikan kepada sang ayah jika dia akan segera pulang ke kampung halaman di Kota Subulussalam, Aceh.

Bahkan, Yusniati meminta agar sang ayahandanya membuatkan kamar khusus buat dirinya di kampung.

"Beberapa waktu lalu dia menelpon saya, katanya akan segera pulang karena sudah mulai sembuh. Dia minta dibuatkan kamar khusus di rumah," kata Malim Sabar kepada Serambinews.com Rabu (12/4/2023).

Malim Sabar mengatakan Yusniati minta kamarnya dibuat khusus dan berplafon.

Yusniati adalah anak ketiga Malim Sabar Pardosi. Namun, meski anak ketiga, Yusniati menjadi penasehat di keluarga tersebut.

Bahkan, berbagai hal yang akan dilakukan dalam keluarga selalu meminta masukan dari Yusniati. Masukan Yusniati akan didengar di keluarga temasuk orang tuanya.

Kini, kamar Yusniati sudah selesai dibuat oleh Malim Sabar seraya menunggu jadwal kepulang sang buah hatinya itu.

Tapi, takdir berkata lain, kepulangan Yusniati justru berujung duka karena dia dinyatakan berpulang ke Rahmatullah akibat penyakit yang diderita.

Meninggalnya Yusniati mengejutkan keluarga di Subulussalam maupun para sababatnya di Cairo Mesir.

Betapa tidak, dua pekan lalu, Yusniati dikabarkan sudah pulih dari sakitnya yang sempat membuat dara asal Dah, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam itu kritis.

Hal itu disampaikan Malim Sempurna, masyarakat asal Desa Lae Mate, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam yang bermukim di Cairo, Mesir.

Menurut Malim Sempurna, dua minggu lalu almarhum Yusniati sudah membaik dan telah dapat makan melalui mulut.

Karena merasa sudah pulih, Yusniati pun berencana mau pulang ke tanah air agar dapat dirawat di kampung halaman oleh orang tuanya. 

"Sebab kondisinya sudah membaik dan sudah bisa makan melalui mulut, jadi kami berancana membawa almahum pulang," kata Malim

Akan tetapi tiba-tiba, sakit Yusniati drop kembali hingga akhirnya dia menghadap sang Khaliq pada Selasa (12/4/2023) pukul 16.20 waktu Cairo Mesir.

Jenazah Yusniati Binti Malim Sabar, mahasiswi asal Kota Subulussalam di Cairo Mesir yang meninggal dunia telah diserahkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Hal itu disampaikan Malim Sempurna, perwakilan Masyarakat Kota Subulussalam di Cairo, Mesir kepada Serambinews.com, Rabu (12/4/2023).

Malim Sempurna mengatakan Yusniati menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (11/4/2023) pukul 16.20 waktu Cairo Mesir atau pukul 21.20 Waktu Indonesia Barat.

Saat ini proses pemulangan jenazah sedang diurus untuk dibawa ke tanah air Indonesia.

Jenazah Yusniati akan dipulangkan ke Indonesia untuk dimakamkan di kampung orang tuanya yakni Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
 
"Sebelum diterbangkan ke Indonesia jenazahnya akan kami shalatkan terlebih dahulu di Masjid Assalam, Nasr City Cairo Mesir," ujar Malim Sempurna, warga Desa Lae Mate, Kota Subulussalam yang telah lama bermukim di Mesir.


Seperti diberitakan Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi, seorang mahasiswi asal Kota Subulussalam yang sedang menempuh pendidikan di Kairo Mesir.

"Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, telah berpulang ke Rahmatullah Yusniati Binti Malim Sabar pukul 16.20 waktu Cairo hari ini," tulis Malim Sempurna pada akun media sosial Facebook milik Malim Sabar Pardosi ayahanda Yusniati. 

Pascainformasi kepergian sang mahasiswi asal Desa Dah, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam tersebut, warga Subulussalam bergantian mengirimkan ucapan rasa duka.

Selain itu para netizen juga ramai-ramai memajang poster atau tulisan info meninggalnya Yusniati di laman Facebook mereka atau status Whatsapp.

 Yusniati Malim, mahasiswa asal Kota Subulussalam, Aceh sejak Februari lalu mengalami kritis karena menderita penyakit komplikasi ruang Intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Madinat Nasr City. Rabiatul Adawiyah Cairo Mesir.

Biaya rumah sakit yang harus ditanggung pun sangat tinggi yakni mencapai ratusan juta sehingga keluarganya membutuhkan uluran tangan para dermawan.

Tak pernah terbayangkan oleh sang ayah Malim Sabar, jika anaknya yang selama ini menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Cairo Mesir terkulai lemah di ruang ICU akibat penyakit yang menggelayut di tubuhnya.

Padahal, dara kelahiran Dah 4 Agustus 2000 itu dikenal memiliki nilai akademik yang sangat baik alias cerdas, rajin, baik dan taat beribadah.

Alumni perdana Pondok Pesantren Daarurrahmah Sepadan pimpinan Haji Rasyid Bancin ini sejak SMP hingga SMA dilaporkan mendapat nilai bagus.
 
“Bahkan saat kuliah di Mesir selalu naik kelas dan taat beribadah. Dulu saat mondok dia juga santri yang pintar, patuh dan baik,” kata Haji Rasyid Bancin, pimpinan Ponpes Daarurrahmah Sepadan.

Kini, Yusniati yang dulu dikenal cerdas dan lincah dan sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Madinat Nasr City. Rabiatul Adawiyah Cairo Mesir telah menghadap kepada Yang Maha Kuasa.

Sebelumnya berdasarkan keterangan dokter yang menangani Yusniati, yakni dr Mahmud Mukhtar dan Muhammad Handawi, mahasiswi tingkat empat, semester delapan jurusan Syariah Islamiah ini didiagnosa penyakit komplikasi.

Yusniati didiagnosa menderita gagal ginjal stadium 2, penyumbatan pada paru-paru hingga gangguan saraf di kepala. (*)

 

Berita Terkini