Panglima TNI: 4 Prajurit yang Luka dalam Kondisi Sehat, TNI Siaga Tempur di Daerah Rawan di Papua

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono perintahkan lakukan Operasi Siaga Tempur akibat satu prajurit TNI bernama Pratu Miftahul Arifin gugur dalam misi penyelamatan kapten pesawat Susi Air.

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan bahwa empat prajurit TNI yang menderita luka saat operasi pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37), sehat seluruhnya.

Hal itu diketahui setelah Yudo dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menjenguk keempat prajurit itu di Timika, Mimika, Papua Tengah, Selasa (18/4/2023).

“Kondisi mereka sehat semua. Karena masih bisa lihat saya tuh tadi langsung bilang ‘selamat siang, Panglima’. Berarti masih sadar. Tadi saya jemput di sana dengan Pak KSAD,” kata Yudo dalam siaran pers Puspen TNI, Selasa.

Bahkan, kata Yudo, di antara mereka ada yang menyebut kata “komando”.

“Juga malah ada yang bilang ‘Komando!’. Itu artinya mereka masih sadar, mudah-mudahan ini mereka bisa sehat kembali dan pulih dari luka,” ujar Yudo.

Yudo mengatakan, keempat prajurit itu tidak semuanya menderita luka tembak. “Ada juga luka yang karena jatuh terpeleset karena memang medannya ini kan miring,” kata Yudo.

Saat ini, TNI masih mengerahkan pasukan untuk mencari keberadaan empat prajurit lain yang hilang saat operasi pembebasan pilot Susi Air itu.

TNI menyampaikan satu prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, Pratu Miftahul Arifin, gugur diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam operasi pencarian pilot Susi Air.

Baca juga: Jalan Terjal TNI Selamatkan Pilot Susi Air dan Pentingnya Kedepankan Langkah Persuasif

Kejadian bermula ketika Satgas Yonif Raider 321 mencoba menyisir posisi KKB penyandera pilot Susi Air di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023). Saat itu, para prajurit mendapat serangan dari KKB.

Akibat penyerangan tersebut, Pratu Miftahul Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter.

Setelahnya, terjadi serangan lanjutan dari KKB terhadap Satgas Yonif Raider 321.

Baca juga: Upaya Penyelamatan Pilot Susi Air di Mugi-mam Gagal, Panglima TNI Minta Operasi Siaga Tempur Vs KKB

Panglima Sebut TNI Siaga Tempur di Daerah Rawan di Papua

 Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan ihwal penggunaan istilah "siaga tempur" yang akan dilakukan TNI di Papua.

Operasi tersebut dilakukan menyusul gugurnya prajurit Kostrad dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, Pratu Miftahul Arifin, usai diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Menurut Panglima, operasi tersebut akan diterapkan di lokasi-lokasi rawan, seperti halnya Distrik Mugi, Nduga, yang menjadi tempat kontak tembak antara Satgas Yonif Raider 321 dan KKB yang mengakibatkan Pratu Miftahul Arifin gugur.

“Jadi ke depan dengan adanya kontak tembak seperti ini, daerah-daerah yang kerawanan tinggi akan saya tingkatkan dari operasi yang biasanya pam (pengamanan) rawan,” ujar Yudo saat konferensi pers di Base Off Lanudal Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (18/4/2023).

Dalam operasi siaga tempur di daerah rawan, lanjut Yudo, tidak ada unsur dari masyarakat yang terlibat.

“Dan di situ tidak ada penduduknya, penduduk yang istilahnya seperti perangkat desa dan sebagainya,” kata Yudo.

Yudo mengatakan, operasi siaga tempur itu seperti halnya operasi siaga tempur laut bagi prajurit TNI di Natuna.

“Nah ini kita samakan, siaga tempur darat bila perlu namanya supaya mereka para prajurit yang menuju ke situ, ke tempat-tempat yang sudah dinyatakan rawan atau kerawanan tinggi, mereka betul-betul siaga tempur,” tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu.

Yudo mengatakan, sebenarnya di dalam diri setiap prajurit sudah terpatri naluri tempur.

“Tetapi kalau masuk daerah yang kita nyatakan siaga tempur, ya mereka lebih waspada,” kata Yudo.

Sebelumnya, dalam konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua Tengah, Selasa, Yudo telah meningkatkan status operasi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, menjadi siaga tempur.

"Ditingkatkan dari yang tadinya soft approach, dengan menghadapi serangan yang seperti terjadi tanggal 15 April yang lalu, tentunya kita tingkatkan menjadi siaga tempur," kata Yudo.

Dalam menjalankan operasi militer, kata Yudo, pihaknya sebenarnya selalu mengutamakan soft approach atau pendekatan lunak. Namun, dalam operasi kali ini, pendekatan tersebut ternyata tak berhasil.

Oleh karenanya, status operasi ditingkatkan menjadi siaga tempur supaya naluri para prajurit juga lebih terbangun.

"Selama ini kan kita operasi teritorial, komunikasi sosial, itu tetap kita laksanakan. Tapi ketika menghadapi seperti ini ya harus laksanakan siaga tempur," ujar Yudo.

Adapun satu prajurit Kostrad, Pratu Miftahul Arifin, gugur ditembak KKB setelah berupaya mencari keberadaan pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).

Kejadian bermula ketika Satgas Yonif Raider 321 mencoba menyisir posisi KKB penyandera pilot Susi Air di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023). Saat itu, para prajurit mendapat serangan dari KKB.

Akibat penyerangan tersebut, Pratu Miftahul Arifin terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter.

Setelahnya, terjadi serangan lanjutan dari KKB terhadap Satgas Yonif Raider 321.

Baca juga: Duka Jelang Berbuka di Siompin Aceh Singkil, 3 Unit Rumah Warga Terbakar, Api Diduga dari Pompa Air

Baca juga: Jelang Buka Puasa, Tiga Unit Rumah Warga Desa Siompin di Aceh Singkil Terbakar

Baca juga: Ini Jadwal Kapal RoRo Lintas Sabang-Banda Aceh Pulang Pergi untuk Pelayaran Rabu 19 April 2023

 

Sudah tayang di Kompas.com: Panglima Sebut 4 Prajurit yang Luka Saat Operasi Pembebasan Pilot Susi Air dalam Kondisi Sehat

Berita Terkini