6 Tahun Masriah Siram Kencing-Tinja ke Rumah Tetangga, Buya Yahya Ungkap Cara Obati Benci dan Dengki
SERAMBINEWS.COM - Baru-baru ini viral di media sosial rekaman CCTV rumah warga yang memperlihatkan seorang emak-emak menyiram pintu rumah tetangganya dengan kotoran tinja dan air kencing. Emak-emak viral itu bernama Masriah.
Dalam video lain, Masriah lagi-lagi membawa sebuah piring berisi sampah. Dia tampak membuang sampah tersebut ke rumah tetangganya.
Fakta baru saat dilakukan pemeriksaan usai dilaporkan pemilik rumah, Wiwik ke Polsek Sukodono, Masriah telah melakukan tindakan tidak terpujinya itu sejak 2017.
Aksinya ini dilakukan agar tetangganya tersebut tak betah dan segera pindah dari rumahnya.
Hal tersebut dilatarbelakangi karena Masriah benci melihat tetangganya usai berhasil membeli rumah tersebut dari adiknya, padahal ia sudah sejak lama mengincarnya.
Masriah pun geram dan melakukan tindakan penyiraman air kencing dan kotoran di depan rumah tetangganya dan berlangsung sejak 6 tahun terakhir.
Baca juga: VIRAL Emak-emak Siram Air Kencing ke Rumah Tetangga, Dimediasi Tak Mempan,Begini Nasibnya Kini
"Sempat dimediasi dan pelaku sudah berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi, namun sekarang dilakukan lagi," kata Kapolsek Sukodono AKP Supriyana, dikutip dari Kompas.com.
Tak ayal, kotoran yang disiran Masriah tersebut lantas masuk ke rumah atau terasnya.
Jauh sebelum kisah Masriah ini viral di media sosial, pendakwah Buya Yahya juga pernah membahas kisah seorang tetangga yang memiliki sifat iri dan dengki ketika melihat tetangganya mendapat sesuatu yang lebih seperti membeli sebuah mobil.
Jika dilihat dari kasus Masriah, ini termasuk dengki kepada tetangga karena tidak terima melihat tetangganya berhasil membeli rumah yang sudah sejak lama diincarnya.
Dengki adalah menaruh perasaan marah (bensi, tidak suka) karena iri yang amat sangat keberuntungan orang lain.
Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya mengatakan, seseorang yang gampang dendam dan benci, itu merupakan hukuman dari Allah SWT.
Baca juga: Wanita yang Ngomong Nyelekit, Dia Tanda Ahli Neraka Meski Rajin Ibadah, Buya Yahya Ungkap Sabda Nabi
Buya Yahya menambahkan, bahwa seseorang yang mudah dengki, benci dan dendam itu adalah hukuman dari Allah SWT di dunia, sebelum adanya hukuman di akhirat kelak.
"Gampang dendam, gampang benci (iri, dengki) itu hukuman. Coba jadi orang yang lapang hati, diolok tenang aja ga sakit hati, kan enak," kata Buya Yahya.
Oleh karena itu, sebagai umat Muslim kita harus belajar betul bagaimana untun menjaga hati dan membersihkan hati.
"Orang dengki, coba bayangin, teteangganya bangun rumah, beli mobil tapi dia buruk sangka 'dari mana uangnya', 'dia bilang korupsi', bayangkan dia mikir punya tuyul, dia suudzan, dendanm aja melihatnya, Allah," sambung Buya.
Buya Yahya kembali menambahkan, jika hati kita mudah dendam dan benci, itu artinya sedang mendapat hukuman dari Allah SWT.
"Dengki, benci, dendam, itu hukuman. Hukuman sebelum ada hukuman di akhirat. Makanya kita harus belajar betul menjaga hati itu," tambah Buya Yahya.
Baca juga: Pria dan Wanita Selingkuh Padahal Sudah Menikah, Buya Yahya : Biasanya Disebabkan 3 Hal Ini
Maka dari itu dianjurkan perbanyaklah membaca istighfar, memohon ampunan kepada Allah SWT agar tidak ada penyakit hati.
"Sesungguhnya, kalau di hati Anda gampang dendam dan gampang benci, Anda dihukum oleh Allah. Banyak istighfar."
Buya Yahya menerangkan, untuk menghindari atau mengobati rasa dendam, benci dan dengki yaitu dengan cara menjahui hal-hal yang dapat memicu munculnya sifat-sifat tersebut.
"Kalau Anda keluar rumah (pergi) untuk meredam amarah agar Anda tidak membalas, itu sah, tapi tidak sampai di situ saja" terang Buya Yahya
Buya Yahya juga menjelaskan bahwa cara menahan amarah bisa dengan diam, diam melihat mukanya, lalu anda pergi, anda pastikan anda bisa memaafkan dia.
Anda renungi sampai anda memafkan dia, setelah memaafkan anda beri hadiah, misalnya pulang bawa bakso atau mulai dengan doa-doa.
Baca juga: Sudah Menikah tapi Masih Selingkuh, Kata Buya Yahya tentang Karakter Pasangan, Hina dan Rendah
Namun jika diam tetap masih memancing amarah, maka bisa dengan pergi sejenak untuk menghindarinya.
Pastikan pula setelah pergi, kita sudah bisa memaafkan dia yang telah membuat kita marah.
"Setelah Anda menahan amarah, terserah dengan cara bermacam-macam, boleh Anda diam, barangkali Anda diam melihat mukanya masih keliahatan marah, Anda pergi. Namun setelah pergi, Anda harus memastikan bahwa Anda sudah memaafkan dia," jelas Buya Yahya
Demikian ulasan mengenai cara mengobati rasa benci, dengki, dan dendam menurut Buya Yahya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)