Idul Adha 1444 H

Luar Biasa! Inilah Keutamaan Puasa Arafah, Buya Yahya : Kerjakan Besok Bagi yang Tidak Pergi Haji

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya.

Luar Biasa! Inilah Keutamaan Puasa Arafah, Buya Yahya : Kerjakan Besok Bagi yang Tidak Pergi Haji

SERAMBINEWS.COM - Berikut penjelasan Ustadz Yahya Zainul Ma'arif yang lebih akrab disapa Buya Yahya terkait keutamaan Puasa Arafah.

Buya Yahya menerangkan bahwa seseorang yang mengerjakan puasa Arafah dapat menghapus dosanya yang lalu dan yang akan datang.

Puasa Arafah adalah puasa sunnah di bulan Dzulhijjah yang memiliki keutamaan luar biasa bagi seseorang yang menunaikannya.

Puasa Arafah ini dapat dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah atau tepat sehari sebelum Idul Adha.

Berdasarkan keputusan hasil sidang isbat yang digelar Kemenag RI pada Minggu, 18 Juni 2023 lalu menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023.

Seperti dijelaskan di atas bahawa puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, maka tahun ini jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023, besok.

Baca juga: Haruskah Puasa Arafah Bertepatan dengan Wukuf di Padang Arafah? Ini Penjelasan Ulama

Sementara itu, berbeda dengan pemerintah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 H/2023 M jatuh pada Senin, 19 Juni 2023.

Maka, warga Muhammadiyah telah melaksanakan puasa Arafah pada hari ini, Selasa 27 Juni 2023.

Dilansir Serambinews.com dari laman buyayahya.org berjudul 'Risalah Buya Yahya Keutamaan Puasa Arafah', disebutkan hari Arafah merupakan hari yang agung.

"Hari Arafah merupakan hari yang dipilih oleh Allah sebagai hari yang penuh dengan amalan-amalan ibadah di dalamnya," kata Buya Yahya.

Bagi orang yang haji mereka melakukan wukuf di Padang Arafah dan bagi yang di luar atau bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji disunnahkan untuk melakukan puasa di Hari Arafah atau biasa disebut puasa Arafah, lanjut Buya Yahya.

Secara umum di sepuluh awal Dzulhijjah disunnahkan kita untuk meningkatkan amalan-amalan yang sunnah yang biasa dilakukan di hari-hari yang lain. Lebih khusus lagi di Hari Arafah yaitu hari ke-9 Dzulhijjah.

Baca juga: Pahala Mengerjakan Puasa Arafah Sebelum Hari Raya Idul Adha 2023, Besok Dikerjakan

Diriwayatkan oleh Abu Daud , dari Ibnu ‘Abbas bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

“Tidak ada hari untuk beramal shalih yang lebih dicintai oleh Allah melebihi dari pada hari-hari ini (Sepuluh hari awal dari bulan Dzulhijjah).

Mereka bertanya : Ya Rasulullah, Apakah jihad fi sabilillah tidak bisa menyamainya?

Beliau menjawab : Jihad fi sabilillah tidak bisa menyamainya, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun”.

Berpuasa adalah sebaik-baik amalan yang bisa dilakukan seorang hamba.

Maka hendaknya kita rajin berpuasa di hari-hari seperti itu kemudian puncaknya adalah di hari arafah yang Nabi SAW menyebutkan dalam hadits yang diriwayatkan imam muslim :

Baca juga: Jangan Lupakan, Puasa Tarwiyah dan Arafah sebelum Idul Adha, Keutamaan dan Amalan Lainnya

“Aku berharap kepada Allah semoga dengan Puasa Arofah Allah akan mengampuni dosa yang lalu dan dosa yang akan datang. “

Ini menunjukkan begitu pentingnya dan agungnya hari arafah. Disamping pahalanya besar akan tetapi juga menjadi sebab dosa kita diampuni oleh Allah SWT, kata Buya Yahya.

Kemudian yang harus kita ketahui juga bahwasanya, puasa arafah ini disunahkan bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji.

"Adapun bagi orang yang melaksanakan ibadah haji disunnahkan bagi mereka dianjurkan dan dihimbau untuk memperbanyak dzikir memohon kepada Allah SWT di Arofah.

Kemudian bagi siapapun baik yang berada di padang arafah atau yang di luar padang Arafah selain berpuasa hendaknya di hari arafah ini memperbanyak bersedekah, silaturrahmi terlebih lagi berdzikir kepada Allah SWT," imbuh Buya Yahya.

Seperti disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal :

Baca juga: Jangan Lupa Puasa Arafah! Buya Yahya: Puasa yang Paling Hebat dan Paling Dahsyat adalah Puasa Arafah

“Tidak ada hari yang lebih agung di hadapan Allah dan lebih dicintai oleh Allah melebihi dari pada hari-hari 10 awal dzulhijjah ini. Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dari takbir, tahlil dan tahmid”

Dzikir tersebut yang selama ini kita kenal dengan takbir :

اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ – اَللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Masih dalam penjelasan Buya Yahya, bagi orang yang ingin berpuasa di Hari Arafah atau di hari selainnya bagi yang masih hutang.

Di sini banyak ulama berbeda pendapat.

Menurut Imam Abu Hanifah bagi orang yang mempunyai utang yang utangnya adalah karena udzur seperti sakit, berpergian atau udzur-udzur yang menjadikan dia boleh berbuka puasa kemudian dia memasuki hari yang disunnahkan untuk berpuasa seperti hari arafah.

Baca juga: Lusa Puasa Arafah, Besok Tarwiyah, Jangan Lupa! Ini Bacaan Niat Puasa Jelang Idul Adha

Menurut madzhab imam abu hanifah orang tersebut tetap disunnahkan berpuasa dan tidak ada makruh sama sekali.

Adapun menurut madzhab Imam Malik dan Imam Syafi’i bagi orang yang masih mempunyai hutang kemudian dia berpuasa sunnah maka hukumnya makruh.

Hendaknya didahulukan membayar hutang puasa wajibnya terlebih dahulu sebelum berpuasa sunnah.

Akan tetapi disitu juga dijelaskan oleh para ulama madzhab Syafi’i yaitu di saat kita membayar hutang puasa wajib, cukup dengan niat puasa wajib saja disaat seperti itu Allah akan memberikan kita pahala sunnah juga.

Itulah kemurahan dari Allah SWT akan tetapi dengan catatan tidak boleh digabungkan niat antara puasa sunnah dengan niat puasa wajib untuk mengqodho’ tadi, akan tetapi cukup dengan niat fardhu maka pahala sunnah akan didapat.

Jika menggabungkan niat puasa sunnah dengan niat hutang puasa wajib puasanya menjadi tidak sah.

Jika menggabungkan puasa sunnah dengan puasa sunnah hal itu diperbolehkan dan mendapatkan pahala sesuai yang diniatkan.

Misalnya puasa Arafah bertepatan hari Senin lalu kita menggabung Puasa Senin dan Arafah maka kita akan mendapatkan pahala dua-duanya.

Terakhir, Buya Yahya mengungkap sdapun cara niat berpuasa Arafah adalah cukup kita melintaskan di hati “Aku berpuasa arofah” itu sudah sah dan lebih baik lagi jika dikuatkan dengan lisan kita.

"Mari di 10 awal Dzulhijjah ini khususnya 9 Dzulhijjah kita berlomba-lomba melakukan kebaikan dengan segala bentuk kebaikan. Wallahu A’lam Bisshowab," pungkas Buya Yahya. 

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini