Kematian 2 Pria dalam Parit di Medan Terungkap, Korban Tewas Ditabrak, Pemilik Avanza Jadi Tersangka

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu unit mobil Toyota Avanza BB 1338 QA dalam kondisi ringsek ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan dua mayat laki-laki di parit Jalan AH Nasution, Jumat (30/6/2023). Belum diketahui apakah mobil ini ada hubungannya dengan dua mayat laki-laki itu atau tidak.

SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Misteri kematian Andi Sahputra alias Aleng (40) dan Mardian alias Wakas (40) yang jasadnya ditemukan mengapung di dalam parit di Jalan AH Nasution, Kota Medan akhirnya terungkap.

Andi Sahputra dan Mardian sebelumnya diduga menjadi korban pembunuhan.

Warni, ibu dari Andi alias Aleng sempat curiga bahwa anaknya itu merupakan korban pembunuhan.

Sebab berdasarkan pengelihatannya, ditemukan bekas mirip sayatan senjata tajam di leher anaknya.

Kemudian perut korban juga robek.

Namun ternyata kedua korban, Andi dan Mardian adalah korban kecelakaan yang terjadi pada Jumat (30/6/2023) pagi.

Berikut awal mula penemuan jasad korban hingga akhirnya terungkap bahwa korban tewas akibat kecelakaan dan bukan pembunuhan, dikutip dari Tribun Medan.

Baca juga: Dua Pria Ditemukan Tewas Dalam Parit di Medan, Diduga Ditabrak, Polisi Buru Pemilik Mobil Avanza


Penemuan 2 Jasad

Awalnya dua mayat laki-laki (belakangan diketahui adalah Andi Sahputra alias Aleng dan Mardian alias Wakas--red) ditemukan mengapung di parit Jalan AH Nasution, tak jauh dari Kejati Sumut, Jumat (30/6/2023) pagi.

 
Saat ditemukan, dua korban dalam kondisi telungkup masih menggunakan pakaian lengkap.

Adapun ciri-cirinya yang satu menggunakan kaus garis-garis warna biru putih, dan celana kolor merah yang pinggangnya terdapat lis hitam putih.

Sementara itu, mayat kedua menggunakan kaus garis-garis warna merah dan celana jins.

Jarak masing-masing mayat hanya tiga meter antara satu dengan lainnya.

Penemuan dua mayat laki-laki di parit Jalan AH Nasution tak jauh dari Kejati Sumut menghebohkan masyarakat, Jumat (30/6/2023). (TRIBUN MEDAN/HO)

Menurut Mawardi, warga di lokasi, orang pertama yang mengetahui keberadaan dua mayat itu adalah istrinya.

Pagi sekira pukul 06.00 WIB, istrinya hendak mengambil air.

Saat melongok ke luar, sang istri melihat ada dua jasad mengapung di parit.

Kaget, sang istri kemudian memanggil Mawardi.

"Mayatnya sudah mengapung," kata Mawardi.

Dari lokasi, tidak ditemukan kendaraan atau barang-barang yang berserakan.

Ia juga mengaku tak mendengar ada keributan, sebelum penemuan mayat.

Setelah menemukan dua mayat laki-laki itu, Mawardi memberitahukannya ke warga dan kepala lingkungan.

Begitu mendapat kabar, warga pun menghubungi polisi dan pihak terkait.

Sekira pukul 09.00 WIB, dua mayat laki-laki itu lantas dievakuasi dari dalam parit yang airnya sedikit agak jernih tersebut.

Baca juga: Pemilik Mobil Avanza yang Tabrak Dua Pria hingga Tewas di Medan Ditangkap, Mayat Ditemukan di Parit

Pemilik Avanza Jadi Tersangka

Polsek Delitua menegaskan Andi Sahputra dan Mardian adalah korban kecelakaan.

Hal ini terungkap setelah pihaknya melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap Nover Baruwu, pengendara Toyota Avanza hitam bernomor polisi BB 1238 QA.

Diketahui mobil ini sebelumnya ditemukan berada tak jauh dari lokasi kejadian.

Saat diperiksa, Nover Baruwu akhirnya mengakui, bahwa dia sudah menabrak kedua korban.

"Murni kecelakaan. Pengakuan sopirnya dia mengantuk dan melaju dengan kecepatan tinggi," kata Kanit Lantas Polsek Delitua, Iptu Bazao Bulolo, Minggu (2/6/2023).

Ia mengatakan, setelah mendapat pengakuan dari Nover Baruwu, pengendara mobil itu pun kini sudah dijadikan tersangka.

"Kami sudah gelar. Jadi penanganannya dari Reskrim diserahkan ke Unit Lantas," kata Bazaro.

Ia mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka Nover Baruwu, dirinya mengemudi dengan kecepatan tinggi hingga hilang kendali.

"Dia (tersangka) ngantuk. Jadi korban yang perutnya pecah itu karena dihantam, bukan senjata tajam," katanya.

Untuk mengetahui apakah tersangka menggunakan narkoba atau tidak, polisi sudah memeriksa urine Nover Baruwu.

Namun hasilnya negatif.

Baca juga: Kasus Perundungan 5 Pelajar SMP, Disuruh Cium Kaki hingga Ditabrak Pakai Motor, 7 Pelaku Ditangkap

Penemuan Mobil Ringsek

Sebelumnya petugas kepolisian dan warga menemukan satu unit mobil dalam keadaan ringsek, tak jauh dari lokasi penemuan dua mayat laki-laki di parit Jalan AH Nasution, tak jauh dari Kejati Sumut.

Mobil jenis Toyota Avanza hitam bernomor polisi BB 1238 QA itu ditemukan di parkiran Badan Standarisasi Instrumen Pertanian, milik Kementerian Pertanian, Jumat (30/6/2023).

Menurut informasi, mobil dititip ke dalam area gedung oleh seseorang.

Pantauan di lokasi, mobil berwarna hitam ini ringsek pada bagian depan sebelah kiri.

Kemudian, kedua pintu sebelah kiri penyok, ban depan kiri pecah dan kaca belakang sebelah kiri juga pecah.

Lalu, ban sebelah kanan belakang mobil juga pecah dengan kondisi velg gosong dan penyok.

Belum diketahui apakah ada hubungannya dengan penemuan dua mayat di dalam parit.

Sekitar 10 meter dari penemuan mayat juga ditemukan sebuah pohon jenis mahoni terkelupas.

Pohon ini diduga sempat tertabrak oleh mobil yang ditemukan ini.

"Kita belum bisa memastikan apakah ini kecelakaan atau apa. Memang ditemukan pohon terkelupas dan kondisi mobil rusak,"kata seorang anggota polisi lalu lintas di lokasi, Jumat (30/6/2023).

Baca juga: Muhammad Yusuf Dibegal di Bekasi, Korban Ditabrak Lalu Dibacok, Motor Kreditan Diambil Paksa

Keluarga Sempat Curiga Korban Dibunuh

Warni, ibu dari Andi alias Aleng, sempat curiga bahwa anaknya itu merupakan korban pembunuhan.

Sebab, kata Warni, berdasarkan pengelihatannya, ada ditemukan bekas mirip sayatan senjata tajam di leher anaknya.

Kemudian, perut korban robek, hingga ususnya terburai.

Yang membuat kasus ini makin janggal, kata dia, jika memang Andi ditabrak, dirinya tidak ada melihat luka lecet akibat terseret mobil.

Luka pada perut itupun seperti ditusuk atau disayat.

"Kapolsek bilang ditabrak kencang. Luka di perut seperti kena sayat pisau, di leher seperti ada potongan bekas parang dan kaki patah. Tetapi saya belum bisa memastikan dia kecelakaan atau apa," kata Warni, Sabtu (1/7/2023).

Warni meminta polisi mengusut tuntas kematian anaknya secara transparan.

Polisi diminta menjelaskan penyebab pasti kematian korban, apakah dibunuh atau murni tertabrak mobil seperti yang tersiar.

Kemudian dia juga meminta hasil autopsi disampaikan secara terbuka, apakah anaknya itu tewas seketika, atau memang dibuang ke dalam parit usai dibunuh.

"Kami menyerahkan kepada pihak kepolisian. Paru-paru seperti apa, apakah ada air dan tidak harus diselidiki. Perut tidak kembung," kata Warni.

Baca juga: VIDEO - Sebanyak 6 Unit Damkar BPBD Langsa Padamkan Mobil Terbakar di SPBU

Baca juga: HUT Bhayangkara ke-77, Tujuh Personel Polres Pijay Naik Pangkat Lebih Tinggi Setingkat

Baca juga: Panduan Lengkap Cara Cek Pengumuman BLT PKH Tahap 3 2023, Login Link cekbansos.kemensos.go.id

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Kasus Kematian Dua Pak Ogah Disebut Murni Kecelakaan, Nover Baruwu Akhirnya Ngaku Tabrak Mati Korban

 

 

Berita Terkini