Ketahanan Pangan

Harga Bahan Pangan Naik, NTP Aceh Juni Turun 0,28 Persen

Penulis: Herianto
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BPS Aceh Dr Ahmadriswan Nasution SSi MT mengatakan NTP Aceh bulan Juni 2023 sebesar 111,96 itu, masih terbilang baik, dibandingkan beberapa daerah di Pulau Sumatera, seperti Sumatera Selatan NTP nya 103,60, Lampung 108,96, Kepulauan Riau 105,66 persen, Sumatera Barat 107,55, Bangka Belitung 111,42, masih berada di bawah Aceh.

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM - Nilai tukar petani (NTP) Aceh untuk bulan Juni 2023, turun sebesar 0,28 persen, dampak dari kenaikan berbagai jenis bahan pangan lokal dan luar.

Namun begitu, NTP Aceh sebesar 111,96 tersebut, masih berada di atas rata-rata NTP nasional, yang hanya sebesar 110.51. Demikian dikatakan Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, dalam Berita Resmi Statistik yang diterbitkannya untuk minggu pertama, bulan Juli 2023.

Ahmadriswan Nasution menjelaskan, NTP Aceh bulan Juni 2023 sebesar 111,96 itu, masih terbilang baik, dibandingkan beberapa daerah di Pulau Sumatera, seperti Sumatera Selatan NTP nya 103,60, Lampung 108,96, Kepulauan Riau 105,66 persen, Sumatera Barat 107,55, Bangka Belitung 111,42, masih berada di bawah Aceh.

Baca juga: Amalan Doa untuk Mendapatkan Anak yang Sholeh dan Salehah dan Penurut ke Orangtua

Sumatera Utara NTP sedikit tinggi 122,19, tapi pada bulan Juni 2023 ini, NTP nya turun sebesar 1,07 persen, NTP Jambi juga tinggi capai 132,55, tapi bulan Juni ini turun mencapai 3,19 persen dan NTP Riau juga tinggi mencapai 145,32, pada bulan Juni ini, penurunannya juga cukup besar mencapai 4,20 persen.

Ahmadriswan Nasution mengatakan, NTP Aceh secara umum menurun, disebabkan ada beberapa sub sektor usaha pertanian NPT nya turun, karena meningkatnya sejumlah harga barang, membuat indek harga yang dibayar petani menjadi ikut naik.

Misalnya sub sektor tanaman pangan, dari empat unsur yang menjadi penghitungan NTP Tanaman Pangan, ada dua unsur penghitungan mengalami penurunan, pertama untuk NTP Pangannya turun 0,05 persen dan unsur Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Pangannya turun sebesar 0,01 persen.

Tapi dua unsur lagi, mengalami pertumbuhan yaitu indek yang diterima petani (It) tumbuh atau naik sebesar 0,02 persen dan indeks yang dibayar petani (Ib) tumbuh 0,07 persen.

Untuk sub sektor pertanian hortikultura, keempat unsur yang menjadi penghitungan NTP nya, mengalami pertumbuhan 4 persen lebih. Tapi untuk subsektor usaha perkebunan rakyat, tiga unsur hitungan NTP nya mengalami penurunan 1 sampai 0-,99 persen. Begitu juga  perikanan, tiga unsur penghitungan NTP nya mengalami penurunan dari 0,26 – 0,19 persen.

Hal ini disebabkan, harga ikan pada bulan Juni ini, sedang turun, sedangkan harga kebutuhan pokok yang dibutuhkan nelayan bergerak naik, sehingga biaya hidup indek yang harus dibayar nelayan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya menjadi tinggi. Kondisi itu membuat penerimaan nelayan dari hasil penjualan ikannya, jadi berkurang.

NTP untuk sub sektor perkebunan rakyat menurun, menurut Ahmadriswan Nasution, karena penurunan harga jual sejumlah komoditas pada bulan Juni, terutama komoditi sawit dan lainnya. Harga jual TBS sawit Juni lalu, mengalami penurunan, sehingga penerimaan petani kebun sawit ikut menurun.

NTP Aceh, sejak tahun anggaran 2023 ini, baru dua kali mengalami penurunan, yaitu bulan Mei turun sebesar 1,46 persen dari 113,73 menjadi 112,27, dan Juni turun lagi sebesar 0,28 persen menjadi 111,96. Sedangkan 4 bulan lagi, sejak Januari – April,  angkanya terus mengalami kenaikan dari  111,27 menjadi 113,73.

Penurunan NTP itu, kata Ahmadriswan Nasution, biasanya disebabkan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok yang diikuti oleh menurunnya harga komoditi hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan periknanan nelayan.

Dari keempat sub sektor tersebut, kata Ahmadriswan Nasution, subsektor peternakan, NTP Peternaknya naik sebesar 1,05 persen, disebabkan kenaikan harga ternak, mulai dari ayam potong, kambing, sapi, dan kerbau. Permintaan ayam potong, kambing, sapi dan kerbau, jelang lebaran Idul Adha 14447 Hijriah, kemarin juga cukup tinggi, sehingga membuat harga jual ternak ayam, kambing, sapi dan kerbau, jadi ikut naik.

NTP di Aceh, kata Achmad Riswan Nasution, bakal naik kembali, sejalan dengan meningkatnya harga komoditas yang dihasilkan. Misalnya komoditi padi, karena hasil panennya berkurang pada musim tanam gadu ini, maka harga jual gabah ditingkat petani dan beras di tingkat penggilingan dan pedagang beras,  akan naik, karena permintaan beras di pasar tidak pernah menurun, bahkan terus meningkat.

Untuk pengendalian harga beras di pasar, kata Ahmadriswan Nasution, biasanya  Pemerintah Pusat melalui Bulog dan Badan Pangan Nasional, akan melakukan operasi pasar untuk komoditi beras dan melanjutkan penyaluran beras bagi penduduk miskin, agar harga beras di tingkat pengecernya bisa kembali normal.(*)

Baca juga: Nasib Sergio Ramos Usai Kontraknya Tak Diperpanjang PSG dan Ditolak Klub Masa Kecil

Baca juga: Seusai Idul Adha, Pelaku UMKM di Kompleks Dekranasda Aceh Besar Kembali Beraktivitas

Baca juga: Hilang Seharian hingga Sempat Dicari Istri, Seorang Pria Ditemukan Tewas Dalam Mobil di Solo

Berita Terkini