SERAMBINEWS.COM - Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam mengenang kata-katanya “Abeh Peng Peng Kee” yang viral beberapa tahun lalu saat akan melepas klub berjuluk Lantak Laju itu.
Hal itu disampaikannya menjawab pertanyaan kenapa masih mau mengambil alih kembali Persiraja saat kondisinya sedang terpuruk dan tidak sehat secara bisnis.
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh itu menyampaikan, bahkan untuk tahun ini pihaknya mendatangkan pelatih baru untuk Persiraja, Coach Budiardjo Thalib.
Sosok tersebut diklaim sebagai spesialis pembawa tim-tim promosi ke Liga 1.
"Ada empat tim yang berhasil dibawa ke promosi, termasuk kemarin waktu kita masuk ke Liga 1, dia bawa Persik Kediri dan juara," ungkap Dek Gam dalam program "Serambi Spotlight" dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di studio Serambinews.com, Rabu (5/7/2023).
Kemudian ketika ditanya membawa pelatih sekelas Coach Budiardjo tidaklah murah, Dek Gam mengingatkan soal kata-katanya yang viral beberapa waktu lalu.
"Kita tidak bicara biaya, kalau yang lalu abeh peng peng kee (habis uang-uang saya), kalau ini ya padum abeh abeh (berapa habis ya biar saja habis)," kata Dek Gam tertawa.
Ambil Alih Persiraja karena Alasan Hati Nurani
Presiden Persiraja itu menyampaikan, bila dirinya tidak menyelamatkan klub ini, selesai sudah nasib Persiraja.
"Kalau nggak saya selamatkan, selesai Persiraja ini," kata Dek Gam.
Menurutnya, mengambil kembali Persiraja saat kondisi tidak sehat secara bisnis adalah panggilan hati nurani.
"Ini panggilan hati nurani, saya terpanggil untuk membenahi, saya lihat Persiraja kemarin di pihak lain, kalau bahasa Aceh apoh-apah (sekarat)," ungkap Dek Gam.
"Mereka tidak bayar gaji, saya dengar ya, saya nggak mau ikut campur ke manajemen lama, saya dengar sampai tiga bulan gajinya nggak terbayar," tambahnya.
Sebagai orang yang pernah membangun Persiraja dari keterpurukan, menurut Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh itu sudah selayaknya ikut menyelamatkan lagi Persiraja.
"Saya berpikir, menjaga marwah Aceh itu lebih penting daripada saya memperjuangkan ego sendiri," tambahnya.
Politisi PAN itu mengakui sebenarnya sudah tidak tertarik lagi dengan bisnis bola melalui Persiraja.
Namun dirinya merasa terganjal ketika membaca berita-berita soal keterpurukan Persiraja di media massa, saat klub-klub lain semakin berkembang.
"Saya berpikir, ini Persiraja siapa yang akan menyelamatkan. Nah makanya saya ambil balik," kata Dek Gam.
Siapkan Manajemen Terbaik
Presiden Persiraja itu mengklaim, manajemen Persiraja saat ini jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
"Saya juga mempersiapkan tim yang sangat baik daripada beberapa tahun lalu, termasuk manajemennya. Total," ungkap Dek Gam.
Politikus PAN itu menyampaikan, kalau dulu lebih cenderung mengambil orang-orang dekatnya untuk mengisi manajemen, sekarang akan merangkul anak-anak muda yang memang berkapasitas.
"Manajernya ada Ketua HIPMI Aceh, wakil manajernya ada Ketua KNPI Aceh, ada dari partai lain, wakil presiden saya ambil dari arah Kuta Blang," kata Dek Gam.
"Agar kenapa, publik jangan menganggap oh ini kepentingan 2024. Kan sering itu kita dengar, dibawa ke politik. Salah itu," tambahnya.
Keputusan mengambil Persiraja ini menurut Dek Gam, murni untuk menarik klub kebanggaan masyarakat Aceh itu dari keterpurukan.
"Saya lihat udah nggak benarlah, sudah terlalu banyak masalahnya. Saya merasa malu saat teman-teman di Jakarta termasuk Erick Thohir mempertanyakan itu kepada saya," kata Dek Gam.
"Jadi, itu sebabnya. Mau tidak mau harus saya ambil," tambahnya.
Pihaknya juga sudah menyurati Kementerian PU agar home base Persiraja di Lampineung tidak direnovasi dulu untuk kebutuhan PON bersamaan dengan dengan Stadion Harapan Bangsa.
Hal itu karena Kompetisi Liga 2 yang bakal dimulai pada September 2023 mendatang.
Terlebih bulan Juli ini sudah dimulai laga pramusim yang diikuti oleh klub-klub Liga 2 dan Liga 3.
"Bisa jadi Piala Erick Thohir," kata Dek Gam.
Meski demikian, alternatif lain yakni memindahkan kandang Persiraja ke Stadion PT Arun di Lhokseumawe.
Tudingan Politis soal Persiraja
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh itu mengungkapkan tidak ambil pusing terhadap tudingan yang ditujukan kepadanya.
Hal itu terkait isu yang beredar bahwa pengambilalihan Persiraja sebagai sesuatu yang politis jelang Pemilu 2024.
"Kalau ada yang mengait-ngaitkan (politik) itu haknya dia, nggak bisa dilarang, sah-sah saja saya pikir," ungkap Dek Gam.
"Saya nggak ambil pusing dan nggak peduli dengan yang seperti itu. Saya pusing sekarang bagaimana Persiraja ini bisa maju lagi ke Liga 1 dan bisa mendapatkan pemain-pemain terbaik untuk menghibur rakyat Aceh," tambahnya.
Pihaknya juga sedang berupaya mendatangkan pemain asing yang belum pernah bermain di Indonesia untuk memperkuat Persiraja ke depan.
Kemudian Dek juga bercerita, saat seleksi pemain tahap awal beberapa waktu lalu, Presiden Persiraja itu mengakui banyak DM Instagram dan pesan WhatsApp yang masuk minta titipkan pemain.
"Saya kewalahan saat seleksi tahap awal, banyak sekali orang yang WA saya, DM saya menitipkan pemain-pemain itu, keponakannya, anaknya, saudaranya," ungkap Dek Gam.
"Tapi saya tegas, tidak boleh ada intervensi dari pihak mana pun. Jadi, semua demi Persiraja lebih baik dan untuk mendapatkan kesempatan yang sama bagi seluruh putra terbaik Aceh," tambahnya.
Presiden Persiraja itu berpesan, meski menjadi pemegang saham, namun klub ini adalah milik seluruh rakyat Aceh.
"Sahamnya milik saya, tapi anggaplah Persiraja ini punya masyarakat Aceh. Ayo bantu Persiraja dengan membeli jersey, tiket dan bermacam cara boleh bantu Persiraja," kata Dek Gam.
Pihaknya juga mempersilakan kritik untuk kemajuan tim berjuluk Laskar Rencong itu menjadi lebih baik lagi ke depannya.
"Masyarakat Aceh silakan mengkritik Persiraja, tapi kritiknya dengan elegan. Kita tidak anti kritik tapi tidak mengolok-olok Persiraja," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS