Ia mengatakan, dalam PMM ini banyak media bisa dipergunakan sudah ada model model alat peraga sehingga sangat mudah untuk mengajar.
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Sebanyak 240 guru tingkat Taman Kanak-kanak (TK), SD hingga SMP mengikuti pelatihan Platform Merdeka Mengajar (PMM) digelar selama empat hari dibuka Rabu (12/7/2023).
Kegiatan ini berlangsung di Aula SMKN 2 Sigli. Acara ini merupakan pengembangan karir pendidik dan tenaga kependidikan pada Satuan Pendidikan Sekolah Dasar.
Kepala Bidang GTK (Pembinaan Ketenagaan) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie Mutiyawati SPd MPd saat membuka kegiatan mengatakan tujuan kegiatan ini supaya semua guru memahami kurikulum merdeka mengajar.
Disebutkan saat ini Dinas Pendidikan Pidie melaksana Platform Merdeka Mengajar (PMM) sebagaimana kemajukan penerapan kurikulum saat ini. "Kalau dulu kan dipakai K3S, jadi sekarang Merdeka Mengajar," tutur Kabid GTK ini.
Maka itu, guru harus memahami karena bagaimana penerapan PMM karena mengajar perlu pemamfatannya modul yang dibutuhkan dalam menerapkan ke dunia pendidikan.
Ia mengatakan, dalam PMM ini banyak media bisa dipergunakan sudah ada model model alat peraga sehingga sangat mudah untuk mengajar.
"Contohnya seorang guru hendak mengajar bisa membuka Platform Merdeka Mengajar sehingga di sana ada penjelasan modul, alat peraga hingga penjelasa materi dibutuhkan seorang guru sebelum mengajar," jelasnya.
Jadi, PMM ini sebagai modal harus dipelajari seorang guru. "Harapan kita, semua guru bisa menggunakan IT dan Infokus supaya faham diimplementasi dalam mengajar," katanya.
409 Sekolah di Pidie sudah PMM
Sementara itu, di sisi lain Kabid GTK Dinas Pendidikan Pidie mengatakan, saat ini sedikitnya 409 sekolah di Pidie menerapkan PMM.
Dikatakan, Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar diharapkan dapat memberikan dukungan bagi para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk memperoleh pemahaman terkait Kurikulum Merdeka secara menyeluruh.
Para guru dan tenaga kependidikan dapat saling belajar dan berbagi antarsesama guru dan pendidik untuk memberikan layanan pembelajaran optimal bagi peserta didik.
Sementara itu kegiatan ini diisi narasumber dari Provinsi Aceh di antaranya asal Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, LPMP hingga tutor asal Kabupaten.(*)