Berita Nagan Raya

Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Nagan Raya Jalin Kerja Sama dengan BPS Aceh

Penulis: Rizwan
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Bupati Nagan Raya dan Kepala BPS Aceh meneken MoU terkait data dalam menghapus kemiskinan ekstrem di BPS Aceh pada Jumat lalu.

Laporan Rizwan | Nagan Raya

SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Pemkab Nagan Raya dan Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh sepakat untuk memanfaatkan data terpadu guna mendukung percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. 

Kesepakatan ini dituangkan dalam nota kesepakatan yang ditandatangani oleh Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas, AP, SSos, MSi dan Kepala BPS Provinsi Aceh, Dr Ahmadriswan Nasution, SSi, MT. 

Selain Nagan Raya, pada kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (14/7/2023), di Banda Aceh itu, juga ada tiga kabupaten lain teken perjanjian di BPS Aceh.

Empat kabupaten tersebut yakni Nagan Raya, Aceh Singkil, Aceh Jaya, serta Kabupaten Bener Meriah.

Keempat daerah itu menjadi pilot project pemanfaatan data terpadu guna mendukung percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. 

“Nota kesepakatan yang ditandatangani pada Jumat lalu, di Kantor BPS Aceh dalam rangka meningkatkan koordinasi dan kerja sama antara Pemkab dan BPS dalam pemanfaatan data terpadu serta meningkatkan efektivitas langkah-langkah penghapusan kemiskinan ekstrem,” ujar Fitriany Farhas, Senin (18/7/2023).

Fitriany mengatakan, tujuannya adalah untuk mendorong penggunaan data terpadu dalam melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem serta mendorong keterbukaan dan transparansi data sehingga terciptanya perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan yang berbasis data.

Selain itu, pemanfaatan data terpadu juga sangat penting untuk memastikan bahwa program pengentasan kemiskinan tepat sasaran.

Pemerintah daerah berkomitmen dan terus melakukan berbagai upaya dalam mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di Nagan Raya.

“Hasil upaya tersebut dapat dilihat dari data BPS. Pada tahun 2021, kemiskinan ekstrem di Nagan Raya mencapai 5,39 persen," urai Pj Bupati,

"Kemudian pada tahun 2022 menurun menjadi 3,63 persen, selanjutnya di tahun 2023 diproyeksikan mengalami penurunan menjadi 1,87 persen,” pungkas Fitriany.(*)

Berita Terkini