Laporan Zaki Mubarak | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Rektor Unimal, Prof Dr Herman Fithra, Asean, Eng mengucapkan terima kasih kepada semua sivitas akademika Unimal sehingga bisa kembali memperbaiki peringkat Webometric Unimal menjadi ke-52.
Walaupun sebenarnya Unimal pernah berada di posisi ke-30 nasional dan peringkat ke-5 di Sumatera pada tahun 2021.
“Semoga sivitas akademika terus semangat melakukan publikasi lewat penelitian yang lebih berkualitas,” kata Rektor Unimal.
“Kita terus mendorong dosen-dosen melakukan publikasi penelitian yang telah dilakukan yang dananya berasal dari berbagai sumber termasuk PNBP, meminta dosen tidak mengklaim penelitian yang namanya sama sebagai milik Unimal sehinggga bisa berakibat dikenakan banned (penalti),” tegas Herman, Rabu (2/8/2023).
Ia menargetkan, ke depan Unimal bisa masuk tiga besar di Sumatera, sehingga dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk terus mengakses website Unimal dan menjadikan referensi peneltian-penelitian yang dihasilkan oleh dosen-dosen Unimal dan mohon doa agar Unimal tidak kena banned lagi.
Di mana Universitas Malikussaleh (Unimal) berhasil meraih peringkat ke-52 dari peringkat sebelumnya di posisi ke-65.
Unimal berhasil mendapatkan nilai 5.211 untuk impact, 2.385 untuk openness, dan 4.835 untuk excellent.
Setiap enam bulan sekali, Webometrics merilis daftar peringkat universitas terbaik di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Yang terbaru, Webometrics baru saja merilis pengumuman periode Juli 2023.
Dalam rilis terbaru tersebut, Universitas Malikussaleh berhasil naik peringkat ke urutan 52 dari peringkat sebelumnya di posisi 65.
Sementara untuk di Aceh, Unimal nomor satu.
Webometrics adalah sistem pemeringkatan internasional yang menilai dampak konten website dan publikasi penelitian pada perguruan tinggi di dunia.
Sementara itu, Politeknik Negeri Lhokseumawe menduduki peringkat kedua, Universitas Syiah Kuala (USK) mendududki posisi ketiga, dan IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa di posisi keempat.
Kemudian, Universitas Samudra (Unsam) di posisi kelima, UIN Ar-Raniry di posisi keenam, IAIN Lhokseumawe di posisi ketujuh, serta Universitas Teuku Umar (UTU) posisi kedelapan.
Selanjutnya, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh peringkat kedelapan, Institut Seni Budaya Indonesia Aceh Kota Jantho, Aceh Besar peringkat kesembilan, dan yang terakhir disusul IAIN Takengon.
Teuku Kemal Fasya, MHum, Kepala UPT Bahasa, Kehumasan, dan Penerbitan Universitas Malikussaleh (Unimal) mengatakan bahwa kenaikan peringkat ini adalah berita gembira buat Unimal.
“Pada tahun 2022, Unimal berada di peringkat ke-53, kemudian mengalami penurunan ke peringkat 65 di Januari 2023, dan saat ini kita melompat ke peringkat 52. Itu juga berarti ranking nomor satu se-Aceh,” ungkapnya, Rabu (2/8/2023).
"Opennes atau transparency merupakan penilaian dari kutipan data yang bersumber dari Google Scholar, juga menjadi indikator utama dalam penilaian universitas terbaik versi Webometrics,” urainya.
“Jumlah kutipan diambil dari 310 penulis teratas. Bobot penilaian indikator ini adalah sebesar 10 persen," tutur dia.
"Sedangkan indikator excellence yang merupakan indikator ketiga memiliki bobot penilaian sebesar 40 persen,” tukas Kemal Fasya.
Penilaian indikator ini adalah dari penelitian atau makalah teratas yang telah dikutip.
Datanya diambil dari jumlah makalah di antara 10 persen teratas yang paling banyak dikutip di masing-masing dari 27 disiplin ilmu.
Sumbernya berasal dari Scimago dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
“Terima kasih atas dukungan dan bantuan semua pihak sehingga peringkat Webometric Unimal kembali naik,” ucap dia.
“Lompatan 13 poin saat ini harus disyukuri dan selanjutnya harus bekerja lebih keras lagi, sehingga layak Unimal menjadi Kampus Unggul 2024,” tutupnya.(*)