Syiar Islam

Abu Cut Lueng Angen Isi Pengajian Tastafi di SPBU Pulo Pisang Pidie

Penulis: Idris Ismail
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ulama kharismatik Aceh, Tgk H Tarmizi atau Abu Cut Lueng Angen asal Dayah Darul Huda Lueng Angen Gampong Krueng Lingka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (12/8/2023) malam menyampaikan pengajian bulanan Tastafi di Galon Kupi SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.

Laporan Idris Ismail I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Ulama kharismatik Aceh Tgk H Tarmizi atau lebih kerap disapa Abu Cut Lueng Angen asal Dayah Darul Huda Lueng Angen Gampong Krueng Lingka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu (12/8/2023) malam mengisi pengajian bulanan Tastafi di Galon Kupi SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.

Pengajian bulanan tersebut merupakan yang ke-12 kali yang telah berjalan dalam satu tahun terakhir yang diselenggarakan manajemen Galon Kupi SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie.

Dalam pengajian bulanan Tastafi tersebut turut dihadiri seribuan masyarakat Pidie baik dari kalangan santri dari berbagai Dayah di Kabupaten penghasil emping melinjo (Pidie) maupun dari kalangan masyarakat umum serta para pelintas ruas jalan.

''Dalam pengajian Tastafi ini kami selalu mengundang ulama kharismatik atau para pimpinan dayah atau pesantren di Aceh dari berbagai kabupaten/kota di Bumi Serambi Mekkah untuk mengisi pengajian Tastafi atau tausiah agama bagi masyarakat secara terbuka," sebut pemilik SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie H Marzuki kepada Serambinews.com, Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Hasil Tes DNA Bukan Anak Kandung, Ibu Minta Anaknya Dikembalikan

Dalam pengajian Tastafi itu sepanjang durasi satu jam tersebut, Abu Cut Lueng Angen menyampaikan beberapa pesan penting terhadap amalan seputaran sifat dalam koridor ilmu Tasauf bagi ribuan peserta majelis pengajian agar senantiasa menjauhi tujuh sifat miring dalam setiap jiwa insan manusia.

"Ada tujuh sifat yang musti dijauhi yaitu, mengupat, ria atau ujub, sombong, angkuh, dengki, tidak memiliki rasa sayang sesama manusia, serta kerap memamerkan amalan," paparnya.

Menurut Abu Cut Lueng Angen itu, gara-gara tujuh sifat tidak terpuji tersebut, menyebabkan segala ibadah atau amalan kebaikan menjadi ditolak oleh para malaikat dari tujuh pintu langit yang mengawalnya.

Sebab, setiap amalan kebajikan hamba Allah menjadi catatan laporan untuk dibawa kepada Sang Khaliq, Allah SWT dengan melewati setiap pintu langit yang dikawal ketat oleh tujuh para malaikat.

Bahkan, Baginda Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan perihal ini kepada sahabatnya, Mu'adz Bin Jabal sebagai sosok pemikir yang cerdas agar setiap insan manusia untuk menjauhi tujuh sifat negatif tersebut dalam setiap jiwa.

Tujuh sifat tidak terpuji itu memberikan dampak besar ditolak segala amalan kebaikan baik amal shalat, puasa, umrah, sedekah, menyantuni anak yatim-piatu serta beragam amal lainnya ditolak mulai satu pintu langit langit ke pintu lainnya sehingga laporan amalan tersebut tidaklah sampai ke Allah.

Dengan demikian, betapa tidak beruntungnya bagi setiap muslim yang memiliki tujuh sifat miring itu.

"Maka hiasilah kepribadian setiap muslim dengan sifat terpuji. Sepertihalya, ridha, ikhlas, tulus, qanaah, serta santun," ungkapnya.(*)

Baca juga: VIDEO - TNI AL Bagikan Bendera Kepada Nelayan Ditengah Laut

Baca juga: VIDEO - 300 Rider Trail Jelajah Peusangan Raya Bireuen

Berita Terkini