SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tim pengabdian masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Abulyatama, melatih kaum perempuan di Gampong Peurada, Banda Aceh, dalam mengolah sampah plastik menjadi aksesoris bernilai jual.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari (18-20/8/2023) ini, bertujuan untuk mengatasi banyaknya sampah plastik dan menjadi permasalahan lingkungan karena sampah plastik merupakan jenis sampah yang sangat sulit terurai.
Kegiatan ini didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (BIMA) melalui skema pemberdayaan berbasis masyarakat, dan dilaksanakan oleh tim yang dipimpin Syarifah Farissi Hamama SSi MEd, dibantu Maulida SPd MPd, Irma Aryani SSi MPd, serta empat orang mahasiswi dari Prodi Pendidikan Biologi Universitas Abulyatama.
“Kami memilih Gampong Peurada sebagai lokasi dan mitra kegiatan ini karena di kawasan itu banyak rumah kos dengan tingkat penggunaan plastik yang cukup tinggi,” kata Syarifah Farissi Hamama kepada Serambinews.com, Rabu (23/8/2023).
Ia mengatakan, timnya memulai kegiatan dengan melakukan sosialisai kepada masyarakat, terutama para ibu rumah tangga dan anak kos, tentang bahaya sampah plastik dan dampaknya bagi lingkungan.
Tim kemudian menawarkan solusi alternatif dalam mengurangi sampah plastik dengan melakukan proses daur ulang (recycle) sampah plastik menjadi produk aksesoris sambil mengasah kreativitas dan menciptakan peluang usaha bagi ibu rumah tangga di Gampong Peurada.
Produk daur ulang yang dihasilkan antara lain, bros, gantungan kunci, dan bermacam souvenir lainnya. Dalam pelatihan tersebut, tim menyediakan alat-alat dan bahan, kemudian peserta dilatih cara memasarkan barang/aksesoris yang dihasilkan. Sehingga barang-barang tersebut bisa terjual secara luas dan memberi dampak peningkatan ekonomi.
Di akhir kegiatan, tim juga memberikan beberapa buku referensi kepada peserta, terkait dampak sampah plastik dan tips dalam menjaga lingkungan.
“Melalui pelatihan ini kami berharap masyarakat dapat memahami tentang pengelolaan sampah plastik secara bijaksana, sambil menangkap peluang usaha dari pengolahan sampah agar memiliki nilai jual,” ungkap Syarifah Farissi Hamama.(*)
Baca juga: Plt Dekan Fakultas Hukum Unaya Siti Rahmah Terima Penghargaan dari Kanwil Kemenkumham Aceh
Baca juga: Dosen Teknik Sipil Abulyatama Manfaatkan Limbah Kaca Menjadi Produk Konstruksi
Baca juga: Tim Pengabdian Masyarakat Unaya Perkenalkan Permainan Ular Tangga untuk Penguatan Karakter Murid TK