Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Tim perencanaan pembangunan jalan yang menghubungkan Aceh Tamiang dengan Gayo Lues (Galus) mulai melakukan survei lokasi.
Ditargetkan pengerjaan fisik jalan yang membelah kawasan hutan ini sudah bisa dimulai pada tahun depan.
Sekretaris Dinas PUPR Aceh, Yasir menyampaikan, tim perencanaan terhitung mulai Selasa (5/9/2023), sudah berada di Lesten, Kabupaten Gayo Lues, untuk melakukan survei lokasi yang akan dijadikan jalur jalan penghubung.
Tim yang berjumlah 10 orang ini akan menghabiskan waktu kurang lebih satu bulan untuk menentukan titik jalur mulai dari Lesten hingga Kaloy, Kabupaten Aceh Tamiang.
“Tim sudah sampai di Lesten untuk melakukan survei, mereka terus berjalan sampai Aceh Tamiang untuk mendesain,” kata Yasir.
Yasir mengungkapkan, survei ini sangat diperlukan sebagai dasar Detil engineering Design (DED).
Sebagai gambaran, jalur ini merupakan pegunungan yang memiliki ketinggian signifikan, sehingga perlu ketelitian sebelum menyusun DED.
Dia menambahkan, proses DED ini akan dilanjutkan dengan penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang diperkirakan memerlukan waktu enam bulan.
“Kita juga perlu mengajukan izin kawasan hutan lindung ke Kementerian di Jakarta,” urai dia.
“Seluruh tahapan ini mudah-mudahan lancar sehingga pengerjaan bisa dilakukan tahun depan,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, jalan penghubung dua kabupaten ini akan dibangun sepanjang 26 kilometer, mulai dari Lesten hingga Kaloy.
Anggaran yang digunakan bersumber dari Otsus 2024, sebesar Rp 25 miliar.
Sistem pengerjaan sendiri nantinya akan melibatkan TNI melalui program karya bakti.(*)