Politik

Jokowi Blak-blakan Pegang Data Intelijen Semua Partai dari BIN-BAIS: Mereka Menuju ke Mana Saya Tahu

Penulis: Sara Masroni
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi secara blak-blakan sebut pegang data intelijen semua partai dari BIN dan BAIS, hingga parpol menuju ke mana dia tahu.

SERAMBINEWS.COM - Presiden Jokowi secara blak-blakan sebut pegang data intelijen semua partai dari BIN dan BAIS, hingga parpol menuju ke mana dia tahu.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi dalam Rakernas Seknas Jokowi di Hotel Salak, Kota Bogor, Sabtu (16/9/2023) lalu.

Dalam pidatonya, Jokowi secara blak-blakan menyampaikan tahu bagaimana kondisi partai hingga mereka menuju ke mana juga tahu melalui data intelijen.

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa, saya tahu. Partai-partai (kondisinya) seperti apa saya tahu," ucap Jokowi.

"Ingin mereka menuju ke mana saya juga ngerti," tambahnya.

 

 

Diungkapkannya, informasi yang diterima pun lengkap, mulai dari Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Badan Intelijen Strategis (BAIS).

"Informasi yang saya terima komplet, dari intelijen saya ada BIN," ungkap Jokowi.

"Dari intelijen di Polri ada, dari intelijen TNI saya punya BAIS," tambahnya.

Baca juga: Di depan Jokowi, Raffi Ahmad Goda Yuni Shara: Sekarang Atau 50 Tahun Lagi

Baca juga: Cara Membuat SKCK untuk Daftar CPNS 2023, Lengkapi Berkas-Berkas Ini

Tak cukup di situ, ia juga mengetahui informasi di luar itu seperti sejumlah data dan survei.

"Dan informasi-informasi di luar itu, angka data, survei semuanya ada," ucap Jokowi.

"Saya pegang semua dan itu hanya miliknya presiden," tambahnya.

Presiden Jokowi juga menyinggung soal negara-negara yang sudah lama berkembang namun tidak maju.

"Saya berikan contoh, di Amerika Latin banyak negara tahun 50, tahun 60, tahun 70 sudah menjadi negara berkembang," kata Jokowi.

"Tetapi sampai saat ini mereka juga masih tetap menjadi negara berkembang, tidak bisa keluar dari jebakan itu," tambahnya.

Baca juga: Nggak Ada Lawan, Intip Suvenir Pernikahan Anak Hotman Paris yang Dibongkar Para Artis

Baca juga: Seloroh Dek Gam usai Persiraja Hajar Sriwijaya FC: Rahasia Menang Malam Nyoe . . .

Menurutnya, Indonesia punya kesempatan menjadi negara maju hanya dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.

"Kita tidak mau itu dan kesempatan itu hanya ada di tiga periode kepemimpinan nasional," kata Jokowi.

"Itulah yang sulit," tambahnya.

PDIP Kritik Keras Jokowi soal Pegang Data Intelijen Partai

Sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengkritik keras soal pernyataan Jokowi pegang data intelijen semua partai dari BIN hingga BAIS.

Kritik keras itu disampaikan Ketua DPP PDIP, Said Abdullah. Menurutnya, Parpol punya kedaulatan dan bukan musuh negara.

"Bagi saya, sesungguhnya sebagai parpol kami punya otonomi, punya kedaulatan," kata Said di Gedung DPR RI, Jakarta dikutip dari Tribunnews.com, Senin (18/9/2023).

"Kami bukan musuh negara," tambahnya.

Baca juga: Gelap Mata Sering Diejek Motor Buntut, Pria Ini Nekat Habisi Temannya

Ketua DPP PDIP itu menyampaikan, parpol merupakan pilar demokrasi, bukan objek intelijen.

"Kan parpol bukan objek intelijen, dia adalah pilar demokrasi, kalau parpol dikerdilkan, dilemahkan, saya pikir itu bukan karakter presiden kita," kata Said.

Pihaknya mengakui Presiden Jokowi merupakan kader PDIP, namun untuk beberapa hal perlu dikritik dan diingatkan.

"Presiden kita itu Bapak Jokowi itu kader PDIP, kita mendukung penuh, tapi dukungan kita itu kritis konstruktif. Kalau memang ada yang perlu diingatkan, kami akan ingatkan," kata Said.

"Saya tidak punya kekhawatiran bapak presiden akan mempergunakan itu sebagai alat bagi kepentingan beliau. Jauh lah dari itu," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkini