Berita Aceh Utara

Sampah Kayu Diduga Hasil Perambahan Hutan Menumpuk di Jembatan Parang Sikureung, Matangkuli

Penulis: Jafaruddin
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sampah kayu kembali menumpuk di Sungai Keureuto, jembatan Desa Parang Sikureung, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara dari Senin -Rabu (9-11/10/2023).

Diduga sampah kayu tersebut hasil perambahan hutan dan pembukaan lahan baru di kawasan hutan Aceh Utara. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Sampah kayu kembali menumpuk di Sungai Keureuto, jembatan Desa Parang Sikureung, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara dari Senin -Rabu (9-11/10/2023). 

Diduga sampah kayu tersebut hasil perambahan hutan dan pembukaan lahan baru di kawasan hutan Aceh Utara. 

Saat banjir 4-7 Oktober 2023, sampah ranting kayu dan sisa kayu olahan juga menumpuk di kawasan itu. 

Kondisi ini menyebabkan air dalam sungai Keureuto tidak mengalir lancar, karena tertahan dengan tumpukan sampah kayu di jembatan tersebut. 

Sehingga mempercepat meluapnya air dari Krueng Keureuto ke pemukiman warga di kawasan itu. 

Karena tumpukan sampah ranting dan batang kayu serta semak belukar terus bertambah yang dibawa air banjir. 

Baca juga: Pemuda Pancasila Aceh Utara Kerahkan Personel Bantu Korban Banjir

Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur kawasan Aceh Utara dan sekitarnya pada Minggu (8/10/2023) malam, menyebabkan air dari sejumlah sungai di Aceh Utara meluap ke pemukiman warga. 

Masing-masing, Kecamatan Sawang, Samudera, Matangkuli, Pirak Timu dan Kecamatan Tanah Luas. 

“Sampai tadi siang sampah tersebut masih menumpuk di jembatan tersebut,” ujar Joel Seven petugas RAPI asal Kecamatan Tanah Luas, kepada Serambinews.com, Rabu (11/10/2023).

Sampah yang menumpuk tersebut jenis batang dan ranting kayu yang sudah kering, diduga berasal dari kawasan hutan. (*)

Baca juga: Pj Bupati Aceh Utara Kunjungi ke Lokasi Banjir di Matangkuli 

Berita Terkini