Kesehatan

Ayah di Aceh Besar Lakukan Inses dengan Anak Kandung, dr Boyke Ungkap Bahaya Hubungan Sedarah: Cacat

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar seksolog dr Boyke Dian Nugraha

Ayah di Aceh Besar Lakukan Inses dengan Anak Kandung, dr Boyke Ungkap Bahaya Hubungan Sedarah: Cacat

SERAMBINEWS.COM - Biadab, itulah kata yang pantas disematkan untuk seorang ayah di Kabupaten Aceh Besar yang tega memperkosa anaknya hingga hamil dan melahirkan.

Ayah berinisial Y (46) tega memperkosa anak kandungnya sendiri yang masih dibawah umur.

Atas perbuatan kejinya itu, Sat Reskrim Polres Aceh Besar bersama personil Polsek Seulimeum telah mengamankan Y pada Sabtu (28/10/2023).

Dikutip dari TribunGayo.com, aksi bejat itu telah dilakukan sebanyak lima kali sejak Januari hingga April tahun 2023.

Aksi biadab itu semuanya dilakukan di dalam rumah pelaku, di saat istri tidak berada di rumah.

Sementara ibu korban dan keluarganya lagi ada kegiatan di luar rumah dan rumah dalam keadaan sepi.

Baca juga: Wanita Wajib Tahu, Baikkah Konsumsi Vitamin agar Cepat Hamil? Begini Penjelasan Seksolog dr Boyke

Bahaya Hubungan Sedarah atau Inses

Hubungan sedarah atau inses memiliki banyak risiko, simak penjelasan dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS berikut.

Hubungan sedarah atau biasa disebut inses, merupakan hal yang tabu bagi sebagian besar masyarakat.

Secara norma, tindakan ini dinilai tidak bisa dibenarkan, terlebih jika dilakukan atas paksaan.

Tak hanya itu, secara medis pun, hubungan sedarah atau inses ini bisa mengundang risiko terhadap kesehatan.

Seorang seksolog yang kerap membagikan informasi seputar edukasi seksual, dr Boyke menjelaskan terkait bahaya yang mengintai hubungan sedarah atau inses dalam sebuah podcast yang tayang di kanal YouTube Azka Corbuzier.

Dijelaskan dr Boyke, inses itu adalah hubungan yang dilaukan oleh dua orang yang masih memiliki ikatan keluarga.

Baca juga: Lima Bahaya Badan Terlalu Gemuk Pada Pria, Seksolog dr Boyke Singgung Soal Kesuburan

Contohnya ayah dengan anak perempuan, kakak dengan adik, paman dengan keponakan, dan lain-lain.

"Inses itu adalah hubungan seksual dengan garis darah atau keturunan yang dekat, bisa dengan ayah dan anak, bisa kakak dengan adiknya, bisa sepupu, bisa paman dengan keponakannya, yang penting ada satu garis darah," kata dr Boyke.

Menurut dr Boyke, hubungan sedarah atau inses ini sangat berbahaya. Pasalnya, jika terjadi kehamilan, maka anak yang dihasilkan kemungkinan besar adalah anak yang cacat.

"Kalau hamil, anak yang dihasilkan itu adalah anak-anak "cacat" secara genetik, udah pasti 52 persen karena genetiknya mirip," tambahnya.

Raja Charles II dan Cleopatra

Konsultan seks ternama ini akui, ada contoh tokoh-tokoh di dunia yang melakukan inses. Contohnya adalah Raja Charles II dan Cleopatra.

Diketahui dr Boyke, Raja Charles dua menikah inses untuk menjaga kemurnian darah kebangsawanan, dengan tujuan kerajaannya tidak jatuh. Sedangkan Cleopatra II menikah dengan sepupunya sendiri.

Baca juga: Kulit Jadi Lebih Gelap saat Hamil hingga Melahirkan, Normalkah? Begini Kata Seksolog dr Boyke

Namun dari hasil hubungan inses tersebut, rata-rata anak yang dihasilkan adalah anak cacat.

"Cleopatra anak-anaknya sampai bunuh diri, yang raja Charles dua itu telinganya besar lidahnya besar sehingga sulit untuk berbicara," imbuh dr Boyke.

dr Boyke pastikan, genetik-genetik yang jelek akan keluar pada kasus inses. Di dalam dunia kedokteran, kasus ini disebut sebagai gen resesif atau gen yang lemah.

Kelamahannya apa? Salah satu contohnya orang yang memiliki bakat hemofilia lalu inses, maka anaknya bisa berisiko menurunkan hemofilia.

"Hemofilia itu kelainan darah, yang gak bisa membeku darahnya. Kalau dia luka, darahnya tidak berhenti-berhenti, dia harus dikasih zat pembeku darah," terang dr Boyke.

Maka dari itu, dr Boyke imbau mereka yang belum menikah, agar menikah dengan "orang jauh" alias yang tidak memiliki hubungan sedarah.

"Makanya usahakan menikah dengan orang yang jauh," pungkas dr Boyke.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini