Laporan Khaldin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Memasuki hari kelima pascabencana tanah longsor yang terjadi di jalan Nasional lintas Aceh-Sumatera Utara, Kota Subulussalam tiga korban hilang belum juga ditemukan.
Komandan Tim Basarnas Pos Meulaboh, Suhelmi kepada Serambinews.com Rabu (1/11/2023) mengatakan selama emoat hari pencarian belum ada tanda-tanda keberadaan ketiga korban.
Tim Search And Rescue (SAR) terpadu memulai pencarian di hari ketiga pukul 07.30 WIB. Mereka melakukan penyisiran kembali aliran sungai Lae Kombih, Kota Subulussalam.
Bahkan di hari ketiga kemarin Tim SAR memperluas pencarian sampai dari Posko di Sikelang, Kecamatan Penanggalan hingga Desa Buluh Dori Kecamatan Simpang Kiri. Namun, kata Suhelmi misi pencarian belum membuahkan hasil alias keberadaan ketiga korban masih nihil.
Upaya pencarian berakhir sementara kemarin sampai pukul 17.00 Wib. TIm menghentikan sementara pencarian lantaran cuaca diguyur hujan deras angin kencang dan petir.
Hari keempat ini Tim SAR, kata Suhelmi akan kembali melanjutkan pencarian ketiga korban longsor yang hilang tersebut.
Longsor yang terjadi Jumat (27/10/2023) tengah malam menimpa lima orang yang sedang berada di lokasi bencana. Dua dari lima korban tertimpa tanah longsor berhasil selamat sedangkan tiga lainnya hingga kini masih hilang.
Kedua korban selamat adalah Raja Kalkautsar (25) warga asal Kota Lhokseumawe, Aceh dan Dian warga Sidikalanh, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Kemudian tiga korban tertimpa longsor yang hilang salah satunya adalah Bripka Kurniadi, personel Polsek Penanggalan, Kota Subulussalam.
Kemudian Edy Sukmawan (27) Warga Man Gedung, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, sebagai driver.
Lalu korban hilang ketiga bernama Ibrahim Pangabean warga Marindal, Kota Medan, Sumatera Utara juga selaku driver.
Diduga jika ketiga korban terseret tanah longsor dan jatuh ke jurang hingga masuk dalam Sungai Lae Kombih yang melintas di sana.
Karenanya, usai mencari di lokasi timbunan tanah longsor dan hasilnya nihil tim memusatkan pencarian di aliran Sungai Lae Kombih, kawasan Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.(*)
Baca juga: GeRAK Dorong Polisi Ungkap Aktor Utama Kasus Tambang Emas llegal di Nagan Raya