SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Memasuki hari keenam pascabencana tanah longsor yang terjadi di jalan Nasional lintas Aceh-Sumatera Utara, Kota Subulussalam tiga korban hilang belum juga ditemukan.
Komandan Tim Basarnas Pos Meulaboh, Suhelmi kepada Serambi Kamis (2/11/2023) mengatakan selama lima hari pencarian belum ada tanda-tanda keberadaan ketiga korban.
Tim Search And Rescue (SAR) terpadu memulai pencarian di hari keenam pukul 07.30 WIB.
Mereka melakukan penyisiran kembali aliran sungai Lae Kombih, Kota Subulussalam.
Bahkan di hari ke lima dan keenam ini Tim SAR memperluas pencarian sampai dari Posko di Sikelang, Kecamatan Penanggalan hingga Desa Buluh Dori Kecamatan Simpang Kiri dan Kecamatan Rundeng.
Namun, kata Suhelmi misi pencarian belum membuahkan hasil alias keberadaan ketiga korban sejauh masih nihil.
Longsor yang terjadi Jumat (27/10/2023) tengah malam menimpa lima orang yang sedang berada di lokasi bencana.
Dua dari lima korban tertimpa tanah longsor berhasil selamat sedangkan tiga lainnya hingga kini masih hilang.
Kedua korban selamat adalah Raja Kalkautsar (25) warga asal Kota Lhokseumawe, Aceh dan Dian warga Sidikalanh, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Kemudian tiga korban tertimpa longsor yang hilang salah satunya adalah Bripka Kurniadi, personel Polsek Penanggalan, Kota Subulussalam.
Kemudian Edy Sukmawan (27) Warga Man Gedung, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, sebagai driver.
Lalu korban hilang ketiga bernama Ibrahim Pangabean warga Marindal, Kota Medan, Sumatera Utara juga selaku driver.
Diduga jika ketiga korban terseret tanah longsor dan jatuh ke jurang hingga masuk dalam Sungai Lae Kombih yang melintas di sana.
Karenanya, usai mencari di lokasi timbunan tanah longsor dan hasilnya nihil tim memusatkan pencarian di aliran Sungai Lae Kombih mulai Kecamatan Penanggalan, Simpang Kiri hingga Kecamatan Rundeng.
Pencarian juga melibatkan anjing pelacak milik Basarnas Pos Meulaboh, Aceh Barat.(*)
VO: Suhiya Zahrati
Editor Video: Muhammad Aulia Akbar