Laporan Hendri | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH –  Acara peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Peradaban Islam Yayasan As-Sumatrani yang didirikan oleh mantan Panglima GAM Muzakir Manaf atau Mualem telah dilaksanakan.

Pesantren tersebut dibangun kawasan perbukitan Waduk Keuliling, Kuta Cot Glie, Aceh Besar.

Acara peletakan batu pertama diselenggarakan pada Minggu (5/11/2022) yang dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Hadir dalam acara tersebut Wali Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haythar, Muzakir Manaf atau Mualem, Ketua MPU Aceh, Tgk. H. Faisal Ali, Anggota DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi, mantan bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Musmulyadi  dan para Forkopimda baik Provinsi Aceh ataupun Kabupaten Aceh Besar serta para ulama dari sejumlah pimpinan pesantren atau dayah di Aceh.

Baca juga: Ulama, Para Tokoh dan Ribuan Warga Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pesantren di Aceh Besar

Dalam sambutannya, Mualem mengatakan, tempat seluas lebih kurang 150 hektare tersebut juga akan dibangun tempat rehabilitasi narkoba bagi perempuan dan laki-laki.

Menurutnya itu perlu dibuat karena saat ini di Aceh masih kurang tempat rehabilitasi narkoba.

“Seperti kita ketahui bersama kasus narkoba di Aceh semakin hari semakin bertambah dan mengkhawatirkan, ini karena tak ada pendidikan norma agama Islam. Oleh karena itu untuk memulihkan itu kita akan bangun di sini rumah rehabilitasi narkoba,” kata Mualem.

Selain itu, Mualem mengatakan, pembangunan dayah tersebut akan dibantu oleh Prabowo.

Hal tersebut disampaikan Mualem berdasarkan yang dijanjikan Prabowo kepadanya.

Baca juga: Yayasan As-Sumatrani Bangun Pesantren Peradaban Islami di Aceh Besar

“Nyo mungkin haba cet langet, jadi Pak Prabowo na neupeugah akan neubangun bak tanyo sikula unggul, dari SMP hingga SMA, walaupun habanya cet langet inti jih tanyo tasiapkan tempat

(Ini mungkin kabar cat langit, pak Prabowo mengatakan akan membangun sekolah unggul di Aceh, namun meskipun ini kabar cat langit, kita akan siapkan tempat untuk pembangunan, (red- Bahasa Indonesia),” kata Mualem.  

Pada kesempatan ini, Mualem mengatakan alasan memberi nama As-Sumatrani di Yayasan yang ia dirikan tersebut.

Baca juga: 23 Kabupaten/Kota Tampilkan Ragam Atraksi di Pawai Budaya PKA Aceh 2023

Karena ingin mengangkat kembali nama Syeikh Syamsuddin Ibn Abdullah As-Sumatrani.

Berdasarkan catatan sejarah beliau seorang ulama besar Aceh yang hidup pada Abad ke-16 dan ke-17 Masehi.

Beliau meninggal dunia dalam pertempuran dengan Portugis di Melaka pada pada tahun 1040 H/ 1630 M dan dikebumikan di Kampung Ketek.

“Makanya kita ambil nama beliau, semoga dengan berkat dan doa beliau pembangunan ini berjalan sesuai dengan kita harapkan,” ujar Mualem.(*) 

Baca juga: Kalau Bau Mulut Maka Mulai Sekarang Coba Sering Konsumsi Dua Makanan Ini Kata dr Zaidul Akbar