Laporan Rizka Amanda |Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 20 kabupaten/kota di Aceh ikut berpartisipasi dalam perlombaan Peuayon Aneuk (mengayun anak) pada rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 2023, Kamis (9/11/2023) di Museum Aceh, Kota Banda Aceh.
Peuayon Aneuk menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang dilombakan pada event PKA ke-8.
Termasuk dalam budaya atau tradisi di Aceh, Peuayon Aneuk mengandung syai’r-syai’r yang membangun secara psikis, hal tersebut akan sangat mempengaruhi sang anak hingga ia besar.
Lomba Peuayon Aneuk yang diselenggarakan di Museum Aceh ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu pagi-siang dan dilanjutkan siang-sore.
Untuk sesi pertama, diikuti oleh 14 kabupaten/kota dan sesi kedua diikuti oleh 6 kabupaten/kota.
Adapun dua Kabupaten/Kota yang tidak ikut andil dalam perlombaan ini ialah Kabupaten Bener Meriah, dan Aceh Tamiang.
Sedangkan Kabupaten Aceh Tengah didiskualifikasi karena tidak hadir.
Baca juga: Lomba Gaseng PKA ke-8 di Meseum Aceh Lestarikan Permainan Rakyat
Baca juga: Tari Saman Gayo Lues Raih Penghargaan Penampilan Terbaik WBTB di PKA ke-8
Sekretaris Dewan Juri Dr. Harbiyah Gani mengatakan, peuayon aneuk merupakan tradisi khas aceh dalam menidurkan sang buah hati.
"Tradisi ini ada di setiap daerah Aceh dan masih melekat hingga saat ini," ujarnya saat ditemui Serambinews.com, Kamis (9/10/2023).
Lebih lanjut Harbiyah mengatakan, untuk penilaian perlombaan ini sesuai dengan judul lomba yaitu Peuayon Aneuk.
"Tidak terlalu memfokuskan kepada suara dan lantunan irama melainkan isi dari syai’r," katanya.
Adapun syai’r yang dimaksud, sambugnya, yaitu syai’r yang berisikan tauhid, heroik atau kepahlawanan, nasihat, dan sejarah-sejar islam.
Hal itu dikarenakan bayi merupakan perekam yang sangat baik dengan apapun yang ia dengar baik dari kedua orang tuanya maupun lingkungan sekitarnya.
Baca juga: Ragam Busana Motif Aceh Ditampilkan dalam Festival Fashion Show PKA-8
Baca juga: Anjungan Aceh Tengah Mencapai 7.000 Pengunjung pada Hari ke-4 PKA
“Suara dan lantunan irama itu tidak terlalu fokus, yang penting adalah isi dari syai’rnya itu seperti syai’r- syai’r tauhid, heroik, nasihat,dan sejarah-sejarah islam,” ungkap Harbiyah.