Masing-masing, dari cabang Tafsir Bahasa Arab dua orang, Muhammad Nawal Mubarak (putra) dan Hurul 'Ainul Kamila (putri).

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Peserta dari kafilah Aceh Utara yang lolos ke final Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Aceh ke-36 yang berlangsung di Kabupaten Simeulue bertambah tiga orang lagi. 

Sehingga kini sudah 6 orang dari Aceh Utara yang sudah lolos ke final. 

Ketiga peserta yang lolos tadi malam dari Cabang Khattil, yaitu Qaisal Ridha (Golongan tulisan buku/Naskah Putra).

Kemudian Azlina (Golongan Dekorasi Putri) dan Ahyar Arrayyan (Golongan Kontemporer Putra). 

Sedangkan tiga peserta lagi lolos sehari sebelumnya, pada Rabu (29/11/2023) pagi. 

Baca juga: Hari Ini, Semua Cabang MTQ Aceh Langsungkan Babak Final

Masing-masing, dari cabang Tafsir Bahasa Arab dua orang, Muhammad Nawal Mubarak (putra) dan Hurul 'Ainul Kamila (putri). 

Sedangkan satu lagi, Elvina Zuhra dari Cabang Tahfiz 10 juz putri. 

“Masih ada peserta lainnya yang berpotensi lolos ke final, masih menunggu pengumuman,” ujar Plt Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Utara Hadaini kepada Serambinews.com, Kamis (30/11/2023). 

Baca juga: Pemkab Nagan Raya Sosialisasi Evaluasi Jabatan Bagi ASN

Disebutkan, jumlah peserta yang sudah sampai hari ketiga MTQ Aceh mencapai 50 dari 55 total peserta yang terdaftar. 

Pada hari ketiga, jumlah peserta yang tampil mencapai 18 orang. Kemudian hari pertama 21 orang dan sisanya pada hari kedua. 

“Hari ini ada empat peserta lagi dijadwalkan tampil,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kafilah peserta MTQ Aceh Utara berjumlah 119 orang pada Sabtu (25/11) sekira pukul 08.00 WIB, tiba di Pelabuhan Sinabang, Kabupaten Simeulue. 

Kafilah Aceh Utara disambut langsung oleh Asisten III Setdakab Simeulue, Syafrinudin MH setiba di Pelabuhan. 

Kemudian rombongan diantar langsung ke lokasi pemondokan di Jalan Teungku Umar Desa Air Dingin Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, tak jauh dari Pelabuhan.  

Sesampai di pemondokan Kafilah Aceh Utara juga mendapat hangat dari warga Desa Air Dingin yang ditandai dengan peusijuek. (*)