Buya Yahya Ungkap 5 Adab Jika Terlanjur Mendengar atau Melihat Aib Orang Lain, Nomor 3 Paling Susah?
SERAMBINEWS.COM - Sebagai manusia, setiap orang tentunya pasti memiliki aib masing-masing, pernah melakukan kesalahan dan keburukan semasa hidupnya.
Keburukan-keburukan itu biasa kita sebut dengan aib seseorang.
Meski setiap orang punya aib, namun Islam sangat melarang setiap individu untuk membongkar atau menyebarkan aib, baik itu aib pribadi maupun aib orang lain.
Justru Islam mengajarkan pentingnya menjaga harga diri dan martabat individu.
Membuka aib sendiri maupun aib orang lain dapat merusak citra diri, merugikan reputasi, bahkan membuka peluang bagi orang lain untuk mencela atau mengejek.
Mungkin bagi sebagian orang susah untuk menyimpan aib seseorang, apalagi aib tersebut pernah dilihatnya secara langsung dan didengarnya dari orang lain.
Baca juga: Nasihat Buya Yahya, Jadilah Istri yang Rajin Masak untuk Keluarga : Dikit-dikit Beli Bisa Terlantar
Tapi ketahuilah, jika kamu berhasil menyimpang aib seseorang tanpa mengumbarnya, maka kamu termasuk orang yang memiliki akhlak baik dan mendapat pahala besar.
Hal tersebut disampaikan oleh Buya Yahya dalam sebuah kajian dakwahnya yang diunggah melalui kanal YouTube Al Bahjah TV.
Dalam video tersebut, Buya Yahya mengungkap lima adab jika kita terlanjur mendengar atau melihat aib orang lain.
Adapun adab tersebut meliputi :
- Tidak ingin tahu tentang aib seseorang.
- Setelah anda tahu aib tersebut, berusahalah untuk melupakannya.
- Tidak menceritakan aib pribadi atau orang lain kepada siapapun, kalau benar soal aib tersebut, maka anda menggunjing, namun kalau salah, maka anda telah memfitnah.
- Panjatkan doa kebaikan dan kemuliaan kepada orang yang memiliki aib.
- Jangan sebut dengan kalimat jelek.
Baca juga: Buya Yahya Ajarkan Doa Agar Terhindar dari Hutang dan Rezeki Haram
Penting untuk diketahui bahwa adab ini berlaku jika anda terlanjur mengetahu atau mendengar aib orang lain seperti teman, keluarga maupun tetangga.
"Ayo kita biasakan kalau anda melihat kejelekan tetangga dan seagainya.
Pertama anda jangan ingin tahu.
Kedua, setelah anda tahu, anda berusaha untuk melupakan, setelah anda tahu dan lihat beneran bukan prasangka ya tapi melihat beneran, kemduian setelah itu jangan diceritakan pada siapapun.
Jangan ceritakan pada siapapun dari bangsa manusia, kalau anda menceritakan ini dosa gede, anda gunjing, biasanya kalau benar itu lah menggunijing, kalau gak bener itu fitnah.
Kemudian jangan bicarakan ke orang lain.
Kemudian tumpangi dengan panjatan doa kebaikan kemuliaan.
Jangan biasa dengan kalimat jelek. Jika ini bisa anda lakukan, maka muncul orang istimewa akhlaknya baik," pungkas Buya Yahya dalam ceramahnya.
Baca juga: Mulai Sekarang Jangan Ada Benda Ini Kata Buya Yahya, Rumah Gak Berkah hingga Malaikat Tak Mau Masuk
Nasihat Buya Yahya untuk Orang yang Suka Bongkar Aib, Siksa Pedih, Direndahkan di Dunia dan Akhirat
Pendakwah Buya Yahya memberikan sebuah nasihat kepada manusia yang suka membongkar aib.
Setiap manusia pastil mempunyai aib.
Namun, Islam sangat melarang setiap individu untuk membongkar atau menyebarkan aib.
Justru Islam mengajarkan pentingnya menjaga harga diri dan martabat individu.
Membuka aib sendiri dapat merusak citra diri, merugikan reputasi, bahkan membuka peluang bagi orang lain untuk mencela atau mengejek.
Dilansir Serambinews.com dari YouTube Al Bahjah TV, Buya Yahya mengingatkan, takutlah anda kepada Allah dengan cara tidak membuka aib kepada siapa pun.
"Hai saudara-saudaraku yang biasa menyebut kejelekan pribadinya, tolong takut, takutlah kepada Allah," kata Buya Yahya.
Membongkar dosa-dosa dan kesalahan diri sendiri secara terbuka tidak dianjurkan dalam Islam.
Bahkan lanjut Buya, tanda dosa seseorang tidak diampuni adalah jika orang tersebut tidak pernah menyesel dan tidak malu akan dosa-dosanya.
"Tanda dosa tidak diampuni , orang yang tidak pernah meneysal tentang dosa, dan tidak menyesal tentang dosa itu dia tidak malu menyebutnya," lanjut Buya Yahya.
Sebagai gantinya, Islam mendorong umatnya untuk bertobat dengan tulus kepada Allah dan bertaubat secara pribadi tanpa perlu mempublikasikan dosa-dosa mereka.
"Kalau ingin mengadu, ngadu kepada Allah," tambah Buya Yahya.
Adapun anda yang tidak punya masalah tentang aib, maka anda harus menjadi pejuang penutup aib.
Kemudian disamping pejuang penutup aib, naik satu pangkat lagi yaitu mengajarkan orang agar mau menutup aib.
Namun, jika anda sudah pernah terlanjur membuka aib, anda bisa merubahnya dengan cara benar-benar bertobat.
Kemudian mulailah berperan sebagai manusia yang soleh dan ingin berubah bukan untuk membohongi orang lain tetapi ingin berubah untuk diri sendiri.
Menurut Buya Yahya, seseorang yang membongkar aib atau mengajari orang untuk membongkar aib, maka orang tersebut akan direndahkan di dunia dan akhirat.
Maka sebaiknya, bertaubatlah dan jika anda mempunyai aib jangan pernah diumbar kepada siapapun.
"Ingat kalau anda membongkar aibnya orang atau mengajari orang bongkar aib, maka Allah akan rendahkan anda, akan bongkar aib anda.
Kita urusan dengan Allah yang maha kasih dan sekaligus maha pedih dalam siksanya. Makanya Allah maha kasih, tobat, kalau salah jangan diobral," pungkas Buya Yahya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)