SERAMBINEWS.COM - Kebiasaan mimpi buruk? Kamu harus baca doa ini agar tenang, lengkap dengan sunnah sebelum tidur akan diulas sebagai berikut.
Diketahui mimpi buruk sangat mengganggu seseorang karena dapat menciptakan rasa takut dan kecemasan, bahkan secara berkepanjangan.
Padahal Rasulullah Saw telah mengajarkan kepada para sahabat tentang bacaan doa saat mengalami mimpi buruk.
Doa mimpi buruk yang diajarkan Rasulullah Saw sebagaimana diriwayatkan Ibnu Suni, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi dalam hadits yang dikutip Imam Nawawi dari karyanya Al-Adzkar sebagai berikut:
Doa Mimpi Buruk
هُوَ اللهُ ، اَللهُ رَبِّيْ لَا شَرِيْكَ لَهُ. أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَمِنْ شَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ
Huwallâhu, allâhu rabbî, lâ syarîka lahû. A‘ûdzu bikalimâtillâhit tâmmati min ghadhabihi wa min syarri ibâdihi wamin hamazâtis syayâtîni wa an yahdhurûni.
"Dialah Allah. Allah Tuhanku. Tiada sekutu bagi-Nya. Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan para hamba-Nya, dan godaan setan. Aku pun berlindung kepada-Nya dari kepungan setan itu."
Sunnah Sebelum Tidur
Beberapa amalan yang dicontohkan Rasulullah Saw sebelum tidur, selain mendapat pahala juga menghindari gangguan setan termasuk mimpi buruk saat terlelap.
Pertama yakni mengambil wudhu, ini merupakan salah satu yang disunnahkan dalam Islam sebelum tidur.
“Jika engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu,” (HR. Bukhari nomor 247 dan Muslim nomor 2710).
Baca juga: Sering Mimpi Buruk Tengah Malam? Ini Bacaan Doa yang Diajarkan Rasulullah saat Terbangun
Baca juga: Coba Mulai Malam Ini Ajarkan Anak Doa Setelah Belajar, Ustaz Adi Hidayat : Manfaatnya Gak Main-main
Kedua, membaca ayat kursi, hal ini sebagaimana hadis riwayat Bukhari yang artinya "Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syaitan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi."
Ketiga yakni membaca tiga surah terakhir yakni Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas. Hal ini dipraktikkan nama Nabi Saw ketika berada di tempat tidur.
Rasulullah Saw mengumpulkan kedua telapak tangannya, kemudian dibacakan tiga surah tadi dan ditiupkan ke tangan, lalu mengusapkannya ke seluruh anggota tubuh mulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan.
Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali sebelum tidur sebagaimana hadis riwayat Bukhari nomor 5017.
Keempat, sebelum tidur memperbanyak zikir sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Aisyah R.A.
“Apabila kalian berdua hendak tidur, maka bertakbirlah kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali, bertasbihlah sebanyak tiga puluh tiga kali, dan bertahmidlah sebanyak tiga puluh empat, dan ini semua lebih baik buat kalian berdua dari seorang pelayan” (HR. Bukhari Nomor 5843).
Kelima tentunya yakni membaca doa sebelum tidur "Allahumma bismika ahya wa bismika amut (aa Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan mati)."
Dan jika bangun tidur membaca doa "Alhamdulillahilladzi ahyana ba'da maa amatana wa ilaihinnusyur "Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya kami akan dikumpulkan."
Doa tersebut terdapat dalam hadis riwayat Abu Dawud nomor 5049.
Sebelum tidur juga dianjurkan membersihkan tempat tidur dan menunda aktivitas pasif tersebut sebelum salat Isya.
Demikian doa ketika mimpi buruk sesuai dengan syariat Islam dan sunah-sunah yang bisa diamalkan sebelum terlelap sebagaimana yang sudah dicontohkan Rasulullah Saw.
Baca juga: Sahkah Shalat Orang yang Tak Sujud Sahwi Ketika Lupa Rakaat Shalat? Ini Penjelasan UAS
Mengungkap Hubungan Mimpi Buruk, Keyakinan dan Kecemasan
Sementara dilansir dari ABC News, sekelompok peneliti Australia sedang menyelidiki apakah keyakinan dan spiritualitas memengaruhi cara orang bermimpi.
Penelitian itu juga sedang menyelidiki apakah orang yang religius cenderung tidak mengalami mimpi buruk dan mimpi tentang kematian.
Dipimpin oleh University of Western Australia (UWA), penelitian ini juga akan menyelidiki apakah mimpi buruk menyebabkan sisa perasaan cemas di siang hari.
Peneliti utama sekaligus peneliti senior di Pusat Ilmu Tidur UWA, Ian Dunican mengatakan, pertanyaan penelitian ini sebagian merupakan respons terhadap menurunnya hubungan Australia dengan agama.
Sensus tahun 2021 menemukan bahwa hampir 40 persen penduduk Australia “tidak beragama”. Terjadi perbedaan amat mencolok bila dibandingkan dengan tahun 1971 yang hanya 7 persen saja.
"Apakah hal tersebut berkontribusi terhadap lebih banyak kecemasan [tentang kematian]?," kata Dr Dunican.
Dia mengatakan, proyek ini akan didasarkan pada bukti dari peneliti Monash University, Hailey Meaklim yang menemukan bahwa orang lebih banyak bermimpi tentang kematian selama pandemi.
“Orang-orang lebih banyak bermimpi terkait kematian, mimpi tentang orang-orang terkasih yang telah meninggal,” katanya.
“Dan hal ini justru menimbulkan kecemasan di siang hari bagi orang-orang, yang kemudian berdampak pada tidur malam berikutnya, dan kualitas tidur mereka.”
Peneliti tersebut mengatakan, studi UWA akan menjadi yang pertama menyelidiki hubungan antara mimpi buruk, kecemasan, insomnia dan kualitas tidur.
Dr Dunican mengatakan penelitian tentang mimpi masih terbatas karena hal ini menantang.
“Setelah kita mengingat kembali aktivitas yang tidak kita sadari, maka akan sangat sulit bagi kita untuk mengatasinya,” katanya.
"Dan sangat sulit bagi orang-orang… keesokan paginya untuk mengingatnya, dan hal ini dapat menimbulkan bias dan bahkan dapat dipalsukan juga," sambungnya.
Ia berharap penelitian ini dapat menghasilkan temuan yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan kualitas hidup masyarakat.
Para peneliti mengundang siapa pun di Australia yang berusia 18 tahun ke atas untuk berpartisipasi secara anonim dalam survei online berdurasi 20 menit untuk penelitian ini.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS