Pemerintahan

3 Poin Penting Soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Benarkah Bakal Memangkas Subsidi BBM?

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan calon (paslon) 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Prabowo-Gibran unggul di 10 provinsi dengan DPT terbanyak. Mereka bisa meraup suara sebanyak 50-60 persen di 10 provinsi tersebut.

SERAMBINEWS.COM - Program makan siang gratis merupakan atu dari sekian program yang digaungkan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Program ini adalah program utama yang akan langsung dijalankan saat keduanya dilantik menjadi presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh oleh Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono.

“Isu yang menyebutkan program makan siang dan susu gratis baru dijalankan pada 2029 itu tidak benar," kata Budisatrio usai beredar isu yang menarasikan bahwa program makan siang gratis baru akan terlaksana pada 2029, dikutip dari Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

"Program ini adalah program utama Prabowo-Gibran dan langsung akan dijalankan setelah Pak Prabowo dan Mas Gibran dilantik sebagai presiden dan wakil presiden,” sambungnya.

Lalu, bagaimana skema program makan siang gratis tersebut akan dijalankan?

Baca juga: Alasan Prabowo Evaluasi Subsidi BBM dan Elpiji 3 Kg untuk Makan Siang Gratis, Kapan Dimulai?

Benarkah bakal memangkas subsidi BBM agar bisa dialihkan untuk menjalankan program makan siang gratis?

Berikut ini ada beberapa poin yang perlu diketahui soal program makan siang gratis dari pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran.

Selengkapnya simak dalam rangkuman ulasan Kompas.com yang dilansir Serambinews.com dari pemberitaannya, Minggu (18/2/2024).

3 Poin Penting Soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

1. Mulai dijalankan saat Prabowo-Gibran dilantik dengan target maksimal pada 2029

Sebelumnya sempat beredar isu yang menarasikan bahwa program makan siang gratis Prabowo-Gibran baru akan terlaksana pada 2029.

Pernyataan itu kemudian ditanggapi oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono mengatakan, bahwa pernyataan soal makan siang gratis pada Desember 2029 itu telah dipotong dan dihilangkan konteksnya.

“Seolah-olah saya menyatakan bahwa program makan siang dan susu gratis baru terlaksana pada 2029. Padahal yang benar program makan siang gratis baru mencapai target maksimalnya menjangkau 82,9 juta anak pada 2029,” ujarnya.

Ia menegaskan, program makan siang gratis Prabowo-Gibran akan mulai dijalankan sejak pasangan Prabowo-Gibran dilantik menjadi presiden dan wakil presiden 2024.

Budisatrio melanjutkan, program tersebut nantinya akan dilaksanakan secara bertahap dengan menentukan skala prioritas.

"Jadi tidak langsung 82,9 juta anak langsung mendapatkan program ini pada tahun 2025. Daerah yang paling memungkinkan dan membutuhkan akan diprioritaskan terlebih dahulu pada tahun pertama,” ucap Budisatrio.

Baca juga: Prabowo Bakal Pangkas Subsidi BBM dan Elpiji 3 Kg demi Makan Siang Gratis, Dewan Pakar TKN Bantah

“Lalu pada tahun-tahun berikutnya, 2026, 2027, dan seterusnya jumlahnya akan terus ditambah. Sehingga mencapai target maksimal 82,9 juta anak akan menerima program makan siang dan susu gratis pada 2029. Nah, pernyataan saya di bagian ini yang dipotong dan dihilangkan,” sambungnya.

2. Subsidi energi yang tak tepat sasaran akan dievaluasi dan dialihkan untuk program makan siang gratis

Selanjutnya, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Eddy Soeparno menegaskan, Prabowo-Gibran akan mengevaluasi pemberian subsidi energi yang tidak tepat sasaran agar tertuju bagi mereka yang berhak menerimanya seperti masyarakat miskin dan kurang mampu.

Ia menegaskan, tidak ada pemangkasan subsidi energi, melainkan efisiensi dengan membatasi orang yang bisa menikmati subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji 3 kilogram (kg).

"Yang saya katakan secara keseluruhan adalah subsidi yang tidak tepat sasaran akan dievaluasi dan penghematannya dapat dialokasikan untuk pembiayaan program APBN lainnya," ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (17/2/2024), dikutip dari Kompas.com.

"Saya tidak pernah mengatakan bahwa subsidi BBM bakal dipangkas, tapi penyaluran subsidi energi perlu dievaluasi agar lebih tepat sasaran," imbuhnya.

Eddy mengungkapkan bahwa alokasi subsidi subsidi energi sebesar 500 triliun pada 2023 dan 350 triliun pada 2024 adalah untuk BBM Pertalite dan elpiji 3 kg.

Di mana, 80 persennya justru dinikmati oleh mereka yang tidak berhak menerimanya seperti masyarakat yang mampu dan juga industri.

"Saya jelaskan bahwa 80 persen subsidi energi yang salah sasaran dan dinikmati mereka yang tidak berhak ini akan diatur kembali agar lebih tepat sasaran, yakni kepada mereka yang tidak mampu dan membutuhkan seperti UMKM," terangnya.

Baca juga: DATA MASUK 100 Persen: Prabowo-Gibran Kuasai 71 Persen Suara di Atu Lintang Aceh Tengah, Anies?

3. Prabowo-Gibran akan menyempurnakan data penerima subsidi energi

Eddy melanjutkan, cara untuk mengatur efisiensi subsidi energi agar tidak salah sasaran yakni dengan menyempurnakan data penerimanya dan diperkuat dengan payung hukum yang menegaskan kriteria masyarakat yang berhak menerima subsidi ini.

Termasuk soal sanksi bagi mereka yang melanggarnya.

Dengan subsidi yang lebih tepat sasaran, kata Eddy, maka hal ini dapat menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Selanjutnya, APBN tersebut bisa digunakan untuk pembiayaan-pembiayaan program lain yang langsung berkaitan dengan kebutuhan rakyat.

"Kalau itu kita lakukan, otomatis kan kebutuhan untuk subsidi energi kan berkurang. Kalau subsidi energi kebutuhan berkurang, artinya itu merupakan penghematan APBN, yang mana kemudian penghematan kan bisa dipakai untuk membiayai program yang lain,"

"Itu maksud saya, bukan memangkas subsidi BBM untuk makan siang gratis," ujarnya dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Hasil Pilpres 2024 Belum Final, Prabowo Sudah Terima Ucapan Selamat dari Empat Pemimpin Dunia

Lebih lanjut ia kembali menegaskan, tidak ada pemangkasan subsidi BBM demi program makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah melainkan efisiensi subsidi energi.

"Itu bukan pemangkasan BBM. Saya enggak pernah bilang pemangkasan BBM, gitu. Yang saya katakan adalah kita lakukan efisiensi di bidang penyaluran subsidi energi. Subsidi energi, bukan subsidi BBM," ucap Eddy.

(Serambinews.com/Yeni Hardika/Kompas.com)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkini