SERAMBINEWS.COM - Di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara, Abu Gibril sangat membutuhkan makanan untuk memberi makan keluarganya sehingga dia menyembelih dua ekor kudanya.
“Kami tidak punya pilihan lain selain menyembelih kuda untuk memberi makan anak-anak. Kelaparan membunuh kami,” kata pria berusia 60 tahun itu kepada kantor berita AFP.
Makanan hampir habis, dan lembaga-lembaga bantuan tidak dapat masuk ke daerah tersebut karena pemboman dan serangan terhadap beberapa truk yang mencoba melewatinya.
Warga mulai memakan sisa-sisa jagung busuk, pakan ternak yang tidak layak untuk dikonsumsi manusia dan bahkan dedaunan untuk mencoba mencegah rasa lapar yang semakin meningkat.
Baca juga: GAZA TERKINI - Bayi-bayi di Gaza Berjatuhan, Sekarat & Meninggal Kelaparan, Penduduk Berebut Makanan
WFP mengatakan timnya melaporkan “tingkat keputusasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya” sementara PBB memperingatkan bahwa 2,2 juta orang berada di ambang kelaparan.
“Kami, orang dewasa, masih bisa bertahan, tetapi anak-anak yang berusia empat dan lima tahun ini, kesalahan apa yang mereka lakukan hingga tidur dalam keadaan lapar dan bangun dalam keadaan lapar?” kata Jibril.(*)