SERAMBINEWS.COM - Nasib pilu dialami oleh seorang bocah berusia 9 tahun bernama Riski Sumardin yang menjadi korban amukan Orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.
Kaki bocah malang tersebut putus ditebas oleh ODGJ saat bermain gara-gara diajak bercanda di Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pelaku berinisial NS yang diduga mengidap gangguan kejiwaan.
Peristiwa itu terjadi di tepi pantai, tepatnya di Desa Walompo, Kecamatan Siotapina.
Menurut polisi, saat itu korban bermain bersama rekannya.
Lalu korban melihat pelaku NS sedang membuat gagang parang.
Korban pun mendekati pelaku dan bermaksud mengajak bercanda.
Namun diduga kesal, pelaku kesal segera mengayunkan parang ke kaki korban.
“Akibatnya kaki Riski langsung putus atau terpotong,” kata Kapolsek Siotapina, Iptu Almuhalid di lokasi kejadian, Jumat (23/2/2024).
Setelah itu, pelaku membuang parang tak jauh dari lokasi.
Sementara warga di sekitar lokasi segera membawa korban ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi segera melakukan penyelidikan kasus itu.
Menurut informasi dari warga, pelaku dikenal mengidap gangguan kejiwaan.
Polisi pun akan melakukan tes kejiwaan terhadap NS untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
“Namun kami dari pihak kepolisian akan melakukan proses pemeriksaan ahli kejiwaan untuk bagaimana proses lebih lanjut,” ucap Almuhalid.
“Untuk sementara kami akan melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan untuk pelaku ini kami akan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk pemeriksaan di rumah sakit jiwa,” pungkasnya.
Baca juga: ODGJ Ngamuk di Buton, Kaki Bocah Berusia 9 Tahun Ditebas hingga Putus, Begini Kondisi Korban
Aksi Pelaku Sempat Viral
Video berdurasi 48 detik yang diterima TribunnewsSultra.com menampilkan seorang anak mengalami luka pada bagian kaki sementara terbaring di atas daun kelapa kering sambil meminta tolong.
"Bawa saya di rumah sakit dan, saya rasa sakit sekali ini," rintih bocah dalam video tersebut.
Di atas daun kelapa kering bocah tersebut tersungkur dengan sebagian kaki kirinya telah terpisah.
Video yang diambil seorang anak yang juga berada di lokasi kejadian tersebut memperlihatkan kondisi bocah inisial R yang ditebas kakinya itu merintih kesakitan.
Ia berusaha menahan rasa sakit dengan mencengkram tumbuhan di sebelahnya.
Tampak darah keluar dari kaki bocah berusia 9 tahun tersebut.
Potongan kaki bocah malang itu tampak jelas di atas pasir berwarna hitam.
Video lainnya menampilkan suasana telah ramai, masyarakat sekitar mengerumuni anak tersebut.
Dalam pelukan seorang wanita berdaster merah, anak tersebut tampak tegar tanpa adanya tangisan sedikitpun.
Sementara seorang ibu lainnya membungkus kaki korban dengan sebuah kain berwarna hitam.
Sementara potongan kaki korban telah dimasukan dalam sebuah plastik bening.
Tangisan dari warga ketika menolong korban sambil berkata "kaasi Anakku,".
Selang beberapa detik terdengar pula rintihan korban berkata "sakit...sakit...," sebelum akhirnya ia diangkat oleh warga.
Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Sampuabalo, IPTU Almuhalid.
"Benar telah terjadi peristiwa tersebut di wilayah hukum Polsek Sampuabalo," jelasnya saat ditemui awak media.
Pelakuseorang yang duga Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Berdasarkan penuturan masyarakat sekitar memang pelaku ini dalam gangguan jiwa (ODGJ)" ungkapnya.
Baca juga: Teuku Ryan Tak Ingin Bercerai Berharap Bisa Rujuk dengan Ria Ricis, Akui masih Jalin Komunikasi
Baca juga: Polisi Bongkar Produksi Film Porno Anak di Tangerang, Hotel Jadi Lokasi Syuting, Pelaku Ditangkap
Baca juga: Alokasi Dana Rp 32 M, Teuku Wisnu Azan di Sebuah Lahan di Jepang, Masjid Pertama di Yokohama