SERAMBINEWS.COM - Berasal dari Aceh, politisi muda ini berkibar di Lampung. Jika sekadar meraih suara yang cukup untuk mengantarnya ke kursi DPR-RI, itu hal biasa. Bahkan sudah dialami pada periode sebelumnya Pemilu 2019. Tapi pada Pemilu 2024, politisi ini jawaranya, meraih suara terbanyak dari seluruh Caleg DPR-RI dari Lampung. Dialah Dr. Muhammad Kadafi. Tidak main-main, Kadafi jawara di Dapil 1 Lampung. Ini Dapil paling panas dan keras.
Sejumlah politisi top berada di sini, seperti Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. Bahkan Putri Zulkifli Hasan, anaknya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga bertarung di Dapil 1.
Sebetulnya, Kadafi terhitung pendatang baru di dunia politik.Berpolitik sejak 2019 di bawah bendera PKB Lampung.
Di tahun itu juga Kadafi nyaleg. Langsung meraih simpati masyarakat Lampung, Kadafi mendapat suara yang cukup untuk meraih kursi DPR-RI.
Dinilai menepati amanah, maka Kadafi mendapat kepercayaan yang lebih tinggi lagi dari Lampung pada Pemilu 2024 ini.
Menanggapi pencapaiannya, Kadafi mengatakan rumusan yang paling penting adalah menjaga amanah, jujur, dan memperjuangkan program nasional yang bisa bermanfaat di Dapil.
Dari jejak digital media sosial, memang banyak gagasan Kadafi yang mendapat apresiasi masyarakat Lampung. Misalnya, Lampung masuk ke dalam pembiayaan nasional Bakauheni Harber City, dan tiket pesawat murah, serta sejumlah program nasional lainnya.
“Rumusnya ya amanah, jujur, dan ikhlas,” kata Kadafi. Selain itu, Kadafi menambahkan, pada setiap orang memiliki karekter unik tersendiri di samping amanah, jujur, dan ikhlas.
“Di situlah hakekat kepercayaan publik,” katanya. Untuk melihat karakter unik Kadafi, tentu perlu mengurai kehidupannya sejak kelahirannya pada 8 Oktober 1983 di Aceh Besar.
Ia adalah anak keempat dari enam bersaudara putra-putri pasangan Rusli Bintang Rosnani Syeh.
Rusli Bintang, ayahnya, dikenal sebagai bapak anak yatim, sebab gemar menyantuni anak-anak yatim. Bahkan, anak-anak yatim dibebaskan biaya kuliah dan diberi santunan bulanan jika kuliah di lima kampusnya, yaitu Universitas Abulyatama, Universitas Malahayati, Universitas Batam, Institut Kesehatan Indonesia, dan Universtas Kartamulia.
Sedari kecil, Rusli memperkuat pondasi agama anak-anaknya, termasuk Kadafi. Karena itu, Kadafi lebih dulu mengenal dunia pesantren daripada sekolah umum.
Dimulai dari pesantren Babun Najah yang juga dibangun Rusli di Aceh Besar. Kemudian Kadafi disekolahkan ke Madrasah Ibtidaiah Negeri (MIN) Negeri 1 Banda Aceh.
Dirasa pondasi agama memadai, Rusli menyekolahkan Kadafi ke sekolah umum sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Banda Aceh.
Kemudian, Kadafi diajarkan hidup merantau. Kadafi dimasukkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 9 Bandar Lampung. Ternyata Kadafi cocok dengan tanah Lampung.
Pendidikan dan kariernya makin moncer. Ia menyelesaikan S1 dan S2 di Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila), dan Doktor Hukum (S3) di Universitas Diponegoro Semarang.
Ia merintis kariernya sebagai dosen pada 2009, dan sekaligus memulai usahanya membuka kantin di kampus Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Hingga ia menjadi Rektor Universitas Malahayati pada 2011. Selain rektor, Kadafi juga diangkat sebagai Direktur Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin.
Kadafi juga aktif dan menjadi pemimpin pada sejumlah organisasi, terutama yang bersentuhan dengan kegiatannya sebagai pengusaha.
Di antaranya, dia dipercaya menjadi Ketua HIPMI Lampung, dan dua tahun berselang dipercaya menjadi Ketua KADIN Lampung termuda di Indonesia. Pada 2019, Kadafi mulai aktif berpolitik dan terpilih menjadi Anggota DPR-RI dari Lampung.
Pada 2024, ia Kembali terpilih sebagai DPR-RI bahkan dengan suara terbanyak. Melampui politisi-politisi nasional yang berkompetisi dengan Kadafi di Bandar Lampung.
Pertanyaannya, apakah Kadafi bisa mendapat kepercayaan masyarakat Lampung hanya bercermin dari pendidikan dan kariernya itu saja. Bahkan ditambah menjadi sebagai orang baik, yaitu Amanah, jujur, dan ikhlas itu saja tidak cukup. Ternyata, Kadafi memiliki modal sosial yang tinggi.
Dan ini pun dari warisan didikan ayahnya, Rusli Bintang. Sejak kecil, Kadafi sudah dididik untuk peduli pada sesama. Khususnya pada anak-anak yatim. Sehingga tumbuhlah ritual batinnya soal kepedulian pada anak-anak yatim.
Mulai dari menyantuni sampai menyekolahkan, dan juga berkunjung di setiap ramadhan. Bahkan ritual kepedulian kepada anak-anak yatim ini ditularkannya kepada seluruh civitas akademika di kampusnya, dan juga pada karyawan di rumah sakit yang dipimpinnya, begitu juga di organisasi-organisasi yang dikomandoinya.
Hingga tercatat Universitas Malahayati dimasa kepemimpinannya (2011-2019) telah menyantuni 9.000 anak yatim.
Itu angka di luar santunan pribadi Kadafi kepada anak-anak yatim. Kadafi juga memiliki pergaulan yang luas di kalangan muda Lampung. Kadafi, ketika muda tercatat sebagai salah seorang pembalab motor nasional di bawah bendera Yamaha. Tentu ini menarik, sebab dia adalah salah satu atlet balap yang menjadi Anggota DPR-RI. Dia juga berada dalam komunitas pecinta burung nasional.
Mungkin bagi Kadafi, apa yang dilakukannya itu hanya biasa saja, sebab itu sudah menjadi kebiasaan hidupnya selama ini. Namun, sesungguhnya Kadafi telah membangun modal sosial yang tinggi di samping pendidikan dan kariernya yang bagus.
“Prinsip utama amanah, jujur, dan ikhlas menjadi pendorong bergeraknya modal sosial tersebut, sehingga menjadi kekuatan yang besar pada politik,” kata Kadafi. Tambahan yang tak kalah pentingnya, kata Kadafi, adalah keseriusan dan fokus.
Memang, dalam berbagai aktivitasnya, baik politik, sosial, dan bisnis, selalu dikerjakannya dengan serius. Sekadar urusan hobby pun digarapnya dengan serius seperti balap motor hingga menjadi atlet balap. “Apalagi politik yang tujuan utamanya adalah mengurus masyarakat. Ini bukan urusan sederhana,” katanya.(*)