"Makanya tadi pagi saya juga meeting sama Menteri Parekraf untuk mendukung program-program kami dari fasilitas juga untuk kesejahteraan aktor semoga bisa didukung pemerintah," tutur Prilly.

SERAMBINEWS.COM - Prilly Latuconsina menyebut tak mudah menjalani pekerjaan sebagai aktor.

Sebab, pekerjaan aktor cukup berat lantaran harus bekerja hingga 24 jam.

Bahkan tak sedikit aktor yang jatuh sakit.

“Banyak banget aktor di luar sana yang syutingnya 24 jam, enggak tidur, tetapi harus syuting terus mungkin mengalami beberapa kejadian sakit atau apa," ungkap Prilly.

"Tapi tidak bisa tertolong nih, karena waktu produksinya sebentar sedikit enggak bisa ditambahin hari, sehingga saat sakit harus tetap syuting. Nah itu bagaimana kita menanggulanginya," tambah Prilly.

Artis peran Prilly Latuconsina memiliki harapan yang lebih baik untuk pekerjaan sebagai aktor di Indonesia.

Prilly berharap, aktor bisa diperhatikan dan masuk dalam pekerjaan profesional.

“Aku berharap aktor atau aktris bisa masuk pekerjaan profesional karena sekarang masih tergolong buruh,” kata Prilly saat ditemui di Taman Ismail Marzuki (TIM) daerah Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2024).

Baca juga: Cerita Prilly Latuconsina Jalani Umrah: Curhat Langsung di Depan Kabah

Melihat pekerjaan aktor cukup berat, lantas membuat Prilly sempat berdiskusi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno untuk membahas RUU Keaktoran.

Pembahasan itu berkaitan dengan kesejahteraan aktor di Tanah Air.

"Makanya tadi pagi saya juga meeting sama Menteri Parekraf untuk mendukung program-program kami dari fasilitas juga untuk kesejahteraan aktor semoga bisa didukung pemerintah," tutur Prilly.

"Sehingga Indonesia ini ekosistem industrinya bisa lebih baik daripada sebelumnya dan siapapun yang bekerja di industri film bisa sejahtera amin," tambah Prilly.

Sebagai langkah kecilnya, Prilly telah menerapkan kesejahteraan untuk pelaku film dalam rumah produksinya, Sinemaku Pictures.

Prilly menyebut, rumah produksinya sengaja membuatkan BPJS untuk seluruh pelaku film.