Pecah Bintang Jadi Brigadir Jenderal

Profil Irfan Siddiq, Putra Kelahiran Banda Aceh Jabat Kapusdiklat Bahasa Badiklat Kemenhan

Penulis: Sara Masroni
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Irfan Siddiq, putra asli kelahiran Banda Aceh menjabat Kapusdiklat Bahasa Badiklat Kemenhan, pecah bintang jadi Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.

SERAMBINEWS.COM - Profil Irfan Siddiq, putra asli kelahiran Banda Aceh menjabat Kapusdiklat Bahasa Badiklat Kemenhan.

Diketahui Kolonel Czi Irfan Siddiq berhasil pecah bintang menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.

Irfan dipastikan bakal meraih pangkat satu bintang usai mendapat jabatan barunya meski belum pelantikan.

Hal itu sebagaimana salinan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/382/IV/2024 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI, tertanggal 1 April 2024.

"Iya betul (bakal naik pangkat ke Brigjen, tapi) belum pelantikan," kata Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda (Kapendam IM) Kolonel Inf Drs Alim Bahri saat dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: 2 Putra Aceh Pecah Bintang Jadi Brigadir Jenderal, Irfan dan Mahesa Dapat Jabatan Strategis

Irfan Siddiq yang sebelumnya menduduki jabatan Perwira Menengah Detasemen Markas Besar Angkatan Darat (Pamen Denmabesad).

Setelah keluarnya Keputusan Panglima TNI, Irfan mendapat jabatan baru sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bahasa, Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Kapusdiklat Bahasa Badiklat Kemenhan).

Putra asli Aceh itu merupakan kelahiran Banda Aceh, 20 Maret 1971. Dia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1995.

 

 

Sepanjang perjalanan kariernya, Irfan Siddiq pernah mengemban misi PBB sebagai Komandan Satgas Kizi (Kompi Zeni) TNI Konga XX-J/Monusco sebagaimana catatan Serambi, Sabtu (5/10/2013).

Ini merupakan Satgas ke-10 dari Kontingen Indonesia yang bertugas untuk memelihara perdamaian di wilayah Kongo, Afrika.

Irfan Siddiq juga tercatat pernah menjabat sebagai Dandim 0907/Tarakan sekitaran tahun 2015.

Kemudian pernah menjabat sebagai Kepala Zeni Kostrad (Kazi Kostrad) tahun 2016-2017.

Putra Aceh ini juga pernah menjabat Danrem 062 Tarumanagara, Garut Jawa Barat tahun 2022 terhitung selama tiga bulan, kemudian ditugaskan mengikuti Defence Strategic Studies Course (DSSC) selama sembilan bulan di Australia.

Jabatan terakhir Irfan Siddiq yakni sebagai Pamen Denmabesad sebelum mendapat jabatan baru menjadi Kapusdiklat Bahasa Badiklat Kemenhan, terhitung sejak 1 Juli 2024.

Baca juga: PM Australia Telepon Netanyahu, Marah Tak Terima Serangan Israel Tewaskan Warganya di Gaza

Baca juga: Palestina Resmi Ajukan Lagi Permohonan Jadi Anggota Penuh PBB, 140 Negara Mendukung

Catatan Irfan Siddiq saat Emban Misi PBB di Kongo Afrika

Letkol Czi Irfan Siddiq pernah mengemban misi PBB sebagai Komandan Satgas Kizi (Kompi Zeni) TNI Konga XX-J/Monusco yang merupakan Satgas ke-10 dari Kontingen Indonesia yang bertugas untuk memelihara perdamaian di wilayah Kongo, Afrika.

Apa saja tugas Satgas dan bagaimana sambutan warga lokal terhadap tim dari benua berbeda tersebut, berikut sejumlah catatan yang ditulis Irfan Siddiq khusus untuk Serambi Indonesia, dan dirangkum oleh Nasir Nurdin sebagai ‘kado kecil’ HUT ke-68 TNI tahun 2013.

Satgas Kizi (Kompi Zeni) TNI Konga XX-J/Monusco merupakan Satgas ke-10 dari kontingen Indonesia yang bertugas untuk memelihara perdamaian di wilayah Kongo, Afrika.

Satgas ini diberangkatkan oleh Mabes TNI pada 7 Januari 2013 menuju ke daerah misi.

Komposisi personel satgas berjumlah 175 orang berasal dari tiga matra terdiri atas Angkatan Darat (AD) 151 orang, Angkatan Laut (AL) 19 orang, dan Angkatan Udara (AU) 5 orang.

Mayoritas personel berasal dari Batalyon Zeni Tempur 9/LLB Divisi Infanteri 1 Kostrad dan selebihnya dari berbagai satuan.

Satgas ini dipimpin Letnan Kolonel Czi Irfan Siddiq (Abit Akmil 1995) yang dalam kesehariannya menjabat sebagai Komandan Batalyon Zeni Tempur 9/LLB Divisi Infanteri 1 Kostrad.

Dalam pelaksanaan tugasnya, disposisi Satgas terbagi menjadi dua yaitu 168 orang dipimpin oleh Dansatgas berada di Kota Dungu.

Sedangkan 7 orang dipimpin Kapten Czi Nazarudin, Staff Officer Engineering Ituri Brigade, berada di Bunia sebagai perwakilan Satgas untuk Brigade Ituri.

Di daerah misi, Satgas Kizi TNI lebih dikenal dengan sebutan Indonesian Engineering Company (IEC) yang secara operasional berada di bawah perintah FHQ (Forward Headquarter) Monusco di Kinshasa dan pengerahan secara taktis berada di bawah Brigade Ituri.

Satgas Kizi TNI Konga XX-J/Monusco secara umum memiliki kemampuan di bidang zeni.

Sehingga tugas yang dilaksanakan berkaitan erat dengan kemampuan tersebut di antaranya konstruksi, perbekalan air, listrik, dan jihandak.

Tugas pokok satgas dirumuskan dalam Standing Operational Procedure for Monusco Military Engineers Nomor 103/MONUC/FC Tanggal 31 Januari 2010.

Antara lain melaksanakan pengumpulan keterangan dan identifikasi pekerjaan zeni, melaksanakan rehabilitasi dan perawatan rute perbekalan utama termasuk perbaikan dan perawatan jembatan standar maupun improvisasi, melaksanakan rehabilitasi dan perawatan fasilitas bandara, perbaikan kamp militer, termasuk perataan, pengerasan jalan, konstruksi jalan, dan area parkir di dalam kamp.

Kemudian membantu perbaikan jalur penyeberangan yang terputus dengan menggunakan peralatan Monusco maupun institusi terkait lainnya.

Melakukan perbaikan terhadap fasilitas penyeberangan sungai, siap dalam melaksanakan tugas EOD dan pembersihan ranjau darat di daerah tertentu yang diperuntukkan bagi personel/unit PBB sesuai perintah,

Siap dalam membantu pelaksanaan penghancuran persenjataan dan amunisi, dan melaksanakan tugas-tugas zeni lainnya sesuai perintah FHQ Monusco.

Apabila dihadapkan dengan waktu pekerjaan maka tugas satgas dapat dikelompokkan dalam tiga kategori.

Pertama; Key Task, yaitu pekerjaan dengan durasi waktu cukup panjang (lebih dari 4 bulan) guna membangun konstruksi permanen, contohnya, pembangunan jalan untuk jalur utama antarwilayah. Saat ini satgas sedang mengerjakan jalan Dungu-Ngilma sejauh 40 Km.

Kedua; Major Task yaitu pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu 3-4 bulan, contohnya pemeliharaan jalan, runway dan jembatan serta penyiapan kamp bagi kontingen.

Pekerjaan yang termasuk dalam kategori ini dan sedang dilaksanakan satgas antara lain, pemeliharaan Bandara Dungu, pengaspalan taxiway Bandara Dungu, dan pembangunan hanggar helikopter kontingen Bangladesh.

Ketiga; Minor Task yaitu pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu maksimal 15 hari dan dapat segera dimanfaatkan hasilnya.

Pekerjaan yang sedang dilaksanakan satgas antara lain pembangunan sarana pengolahan air limbah, pembersihan drainase, dan pembuatan tanggul penahan banjir sekitar kamp serta penyediaan air bersih untuk Kontingen Bangladesh.

Selain pekerjaan di bidang konstruksi, satgas juga menerima tugas penjinakan bahan peledak.

Mengingat bahwa wilayah Kongo merupakan wilayah bekas konflik sehingga masih banyak ditemukannya sisa ranjau, granat dan bom yang belum diamankan.

Contohnya, satgas berhasil mengamankan benda yang diduga sebagai ranjau antipersonel di kamp Kontingen Bangladesh di Isiro.

Kegiatan satgas tidak sebatas pada tugas pokok dalam bidang zeni.

Selama penugasan, satgas menerima Inspeksi COE (Contingent Owned Equipment) setiap triwulan, melaksanakan acara pertemuan komandan kontingen di wilayah Dungu dan menerima kunjungan tim atau delegasi baik dari Monusco maupun dari Indonesia.

Satgas juga sebagai duta budaya bangsa untuk memperkenalkan berbagai kesenian Indonesia kepada dunia Internasional.

Dalam suatu acara tertentu seperti acara kebudayaan antarkontingen, Culture Festival, Food Festival, dan perayaan hari ulang tahun Angkatan Bersenjata Maroko, satgas diminta untuk menampilkan kesenian Indonesia di antaranya rampak gendang dan angklung.

Dalam setiap penampilannya, Satgas Kizi selalu memperoleh apresiasi yang luar biasa dari berbagai pihak.

Sejarah perjalanan penugasan misi PBB Indonesia, telah membuktikan bahwa di manapun Kontingen Garuda berada selalu dicintai dan diterima oleh masyarakat setempat.

Sama halnya dengan Satgas Kizi TNI Konga XX-J/Monusco, dengan kinerja yang profesional, disiplin dan loyalitas yang tinggi serta komunikasi yang baik membuat satgas ini selau dicintai dan diterima masyarakat di manapun berada.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkini