SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh melaksanakan rapat paripurna HUT ke-819 Kota Banda Aceh pada Senin (22/4/2024). Rapat yang dipimpin Ketua DPRK, Farid Nyak Umar dihadiri Pj Wali Kota Amiruddin, para wakil ketua dan anggota DPRK, unsur forkopimda, dan undangan.
Ketua Komisi I DPRK, Ramza Harli mengatakan diusia 819, masih banyak pekerja rumah (PR) Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh yang harus diselesaikan, seperti pengangguran anak-anak muda kota dan kemiskinan.
“Pengangguran anak-anak kota harus ditangani dengan baik, berikan pelatihan, bantuan modal usaha, mudahkan akses pinjaman lunak di Bank Syariah Muamalah," katanya.
Selain itu, berikan mereka kesadaran agar memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang produktif dan menghasilkan uang. Sudah tidak masanya lagi sibuk main game, hingga kecanduan. Kalau kita lihat saat ini masih banyak anak-anak muda lalai di cafe dan warung kopi. Sehingga usia masih produktif jadi sia-sia,” tambahnya.
Dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan, menurut Ramza, pemko melalui semua dinas, seperti Dinas Tenaga kerja dan Dinas Sosial harus fokus dan jemput bola dalam memberdayakan anak muda agar mereka sadar dan kreatif.
“Jadi tidak ada lagi anak muda duduk berlama-lama di cafe dan warung kopi. Pastikan anak-anak muda sudah punya pekerjaan, sehingga pengangguran tertekan,” paparnya.
Untuk memutuskan persoalan tersebut, peran pemko sangat penting. Pemko harus mengembangkan inovasi dengan menghadirkan ekonomi kreatif sebagai program pendongkrak ekonomi.
“Saya rasa pemko harus kreatif dan inovatif, sehingga ada program yang diluncurkan ke masyarakat, mampu memberdayakan pemuda-pemuda,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ramza memberi saran cara mengatasi pengangguran diperkotaan yang banyak dilakukan daerah lainnya seperti membangun gedung UMKM yang berfungsi memberikan trraining kerja melalui workshop usaha, memajukan home industri yang telah dijalankan oleh masyarakat dengan peningkatan mutu produk, memberikan penyuluhan, informasi lowongan kerja, pemagangan pencari kerja, penempatan pencari kerja, penyuluhan kewirausahaan, penyediaan fasilitas informasi ketenagakerjaan, dan pengadaan job fair serta berbagai pelatihan bentuk ekomomi kreatif.
"Pengentasan pengangguran ini harus dijadikan fokus utama karena akan menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang, sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya," tutup Ketua DPC Gerindra Kota Banda Aceh ini yang sedang disurvei untuk maju dalam Pilkada 2024.(*)