Perputaran Uang di Judi Online Tembus Rp 347 Triliun, Korbannya Ibu Rumah Tangga Hingga Tukang Bakso

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Budi Arie Setiadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2023).

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menegaskan komitmen dalam memerangi judi online. 

Saat ini, perputaran uang di judi online mencapai Rp 347 triliun per tahun.

Peperangan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat Indonesia dari dampak buruk yang dapat mengancam ekonomi dan moral bangsa.

“Kita siap perang, sikat tanpa kompromi. Kita bersihkan ruang digital dari judi online dan selamatkan rakyat kita dari pengaruh judi online,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (23/4/2024).

Budi mengatakan, judi online juga merusak kondisi finansial dengan membuka peluang jeratan pinjaman online ilegal.

“Judi online ini betul-betul merusak masyarakat kita, menghisap darah rakyat. Daya rusaknya ini langsung ke ekonomi, pinjaman online ilegal, membuat masyarakat makin sengsara. Yang kita pertaruhkan nasib rakyat,” tuturnya.


Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menambahkan, perputaran uang yang mencapai Rp 347 triliun per tahun ini telah menelan korban dari kalangan orang-orang kecil.

Nezar mengatakan, mulai dari ibu rumah tangga hingga tukang bakso, telah hancur akibat kecanduan judi online.

"Putaran uangnya Rp 347 triliun per tahun, yang korbannya adalah orang-orang kecil. Dari ibu rumah tangga, sopir truk, tukang ojek, tukang bakso. Hidup mereka hancur karena kecanduan," kata Nezar.

Baca juga: Uang Rp 105 Juta di ATM Milik Maya Puspita Rahayu Dikuras Pacar, Pelaku Habiskan Main Judi Online

Menkominfo: 2,7 Juta Warga RI Terjerat Judi Online, Terbanyak Kaum Muda Usia 17-20 Tahun

 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap data soal warga Indonesia yang terjerat judi online.

Budi mengatakan, ada 2,7 juta warga Indonesia yang terlibat judi online. Mirisnya, cukup banyak dari itu merupakan anak muda usia 17-20 tahun.

"Dari 2,7 juta penjudi, ternyata cukup banyak kaum muda terlibat. Usia paling enggak 17-20," katanya ketika ditemui di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2024).

Budi kemudian mengatakan bahwa para pemain judi online ini dianggap sebagai korban. Sehingga, harus all out dalam memberantas judi online ini.


"Penjudi kita anggap sebagai korban yang harus diselamatkan, terutama anak-anak, ibu-ibu, kaum muda. Kita mau all out memberantas judi online," ujar Budi.

Ia mengatakan, masyarakat juga bisa ikut melapor jika ada situs judi online yang masih beredar.

Upaya pertama yang akan dilakukan Kominfo adalah melakukan take down terhadap situs tersebut.

"Masyarakat bisa lapor kalau ada situs-situs [judi online]. Laporkan! Paling enggak upaya pertama kita langsung take down," kata Budi.

Sebagai informasi, pemerintah telah memutuskan untuk membentuk Gugus Tugas (Task Force) Terpadu untuk memberantas judi online.

Satgas terpadu itu ditargetkan akan mulai bekerja dalam satu pekan ke depan.

"Satu minggu ini akan diputuskan langkah-langkah pembentukan task force (gugus tugas) terpadu dalam rangka pemberantasan judi online," kata Budi Arie usai mengikuti Rapat Internal mengenai Indonesia Darurat Judi Online di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024), dikutip dari siaran pers.

Budi menjelaskan pembentukan gugus tugas itu bertujuan menyelesaikan permasalahan judi online secara lebih menyeluruh dengan mempertajam koordinasi antarkementerian dan lembaga.

“Judi ini kan secara undang-undang ilegal, jadi penguatan langkah-langkah (pemberantasannya) perlu dilakukan secara efektif,” tandasnya.

Budi menyatakan Kementerian Kominfo akan fokus pada penanganan konten dan situs judi online. Sementara penanganan dilakukan oleh lembaga terkait dan aparat penegak hukum.

"Kementerian Kominfo akan berfokus pada menarik dan menghapus (take down) situs-situs judi online sementara untuk aspek penindakan akan diserahkan ke aparat penegak hukum," tuturnya.

Dalam rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo itu hadir pula Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Hadi Tjahjanto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Kepolisian RI Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar.

Baca juga: SH Kupi Hadir di Kompleks Perkantoran Pemkab Abdya, Mudahkan PNS untuk ‘Ngopi’ Saat Jam Istirahat

Baca juga: Butuh Uang untuk ke Malaysia, Pemuda Asal Nagan Raya Nekat Curi Sempor di Ulee Kareng

Baca juga: Sosok Polisi Pelaku Tabrak Lari di Tol Binjai, Berpangkat AKP dari Satuan Brimob Polda Sumut

 

Tribunnews.com: Perputaran Uang di Judi Online Tembus Rp 347 T, Korbannya Ibu Rumah Tangga Hingga Tukang Bakso

Berita Terkini