Berita Luar Negeri

Ada Apa dengan Kaledonia Baru? Didatangi Presiden Prancis hingga Australia Evakuasi Semua Warganya

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kekerasan meletus pada 13 Mei saat parlemen Prancis di Paris membahas amandemen Konstitusi Prancis untuk mengubah daftar pemilih di Kaledonia Baru.

Ada Apa dengan Kaledonia Baru? Didatangi Presiden Prancis hingga Australia Evakuasi Semua Warganya

SERAMBINEWS.COM – Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengunjungi Kaledonia Baru pada Kamis (23/5/2024), sebuah wilayah yang terletak di Benua Oseania namun dikendalikan oleh Prancis.

Kedatangan Macron di kawasan itu untuk mencari solusi politik atas kekerasan mematikan yang mengguncang kepulauan Prancis itu.

Kekerasan meletus pada 13 Mei saat parlemen Prancis di Paris membahas amandemen Konstitusi Prancis untuk mengubah daftar pemilih di Kaledonia Baru.

Penduduk asli Kanak telah lama memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Prancis.

Selama beberapa dekade, terjadi ketegangan antara penduduk asli Kanak dan keturunan penjajah serta penduduk lainnya yang menetap di wilayah dengan populasi 270.000 orang ini, yang ingin tetap menjadi bagian dari Prancis.

Pada Kamis, Macron melakukan tur helikopter ke daerah-daerah yang hancur akibat kerusuhan yang terjadi pekan lalu.

Macron mendesak para pemimpin pro-kemerdekaan dan pro-Prancis untuk mendorong ketenangan dan membantu memulihkan ketertiban ketika ia bertemu dengan pejabat lokal di ibu kota Noumea.

Macron mengatakan bantuan polisi akan tetap berada di Kaledonia Baru "selama diperlukan" sebagai respons terhadap kerusuhan tersebut.

Sejumlah rumah dan tempat usaha telah dijarah dan dibakar di Noumea, sehingga mendorong pihak berwenang memberlakukan jam malam hingga pagi dan larangan pertemuan publik.

Kekerasan tersebut juga telah menyebabkan penutupan sekolah-sekolah dan tempat-tempat usaha, serta bandara di pulau tersebut.

Hal ini menyebabkan ribuan wisatawan tidak dapat meninggalkan pulau tersebut.

Kelompok pengunjuk rasa Kanak telah memasang penghalang jalan masuk dan keluar Noumea, yang menghalangi pengiriman makanan dan obat-obatan kepada warga dan wisatawan yang terjebak di rumah dan resor mereka.

Macron mengatakan kesepakatan politik baru di kepulauan ini akan disetujui oleh para pemimpin lokal dalam beberapa minggu dan bulan mendatang setelah barikade pengunjuk rasa dibongkar, sehingga keadaan darurat dapat dicabut dan perdamaian kembali terjadi.

“Saya telah berjanji bahwa reformasi ini tidak akan dilakukan secara paksa saat ini, dan bahwa kami memberikan waktu beberapa minggu untuk memungkinkan ketenangan, dimulainya kembali dialog, dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama,” katanya.

Presiden Prancis itu mengatakan dia akan mengambil waktu “paling lama dalam satu bulan.”

Hal itu diungkapkannya pada akhir kunjungannya yang bertujuan untuk meredakan kekerasan paling parah sejak tahun 1980an di kepualauan itu.

Perjalanan pulang perginya yang berjarak sekitar 32.000 kilometer (20.000 mil) dari Paris untuk menghabiskan hari di Kaledonia Baru membawa beban yang harus ditanggung kantornya dalam krisis ini.

Macron menyerukan mengheningkan cipta selama satu menit untuk enam orang yang tewas dalam penembakan, termasuk dua polisi.

Dia kemudian mendesak para pemimpin lokal untuk menggunakan pengaruh mereka untuk membantu memulihkan ketertiban.

Dia mengatakan keadaan darurat yang diberlakukan oleh Paris selama setidaknya 12 hari pada tanggal 15 Mei untuk meningkatkan kekuasaan polisi.

Itu dapat dicabut jika para pemimpin lokal menyerukan pembersihan barikade yang didirikan oleh para demonstran dan orang-orang yang berusaha melindungi lingkungan mereka di Nouméa dan sekitarnya.

“Setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk benar-benar menyerukan pencabutan barikade, penghentian segala bentuk serangan, bukan sekadar ketenangan,” ujarnya.

Sementara itu, Australia dan Selandia Baru mengirimkan pesawat ke Kaledonia Baru untuk mengevakuasi warganya yang terjebak.

Militer Australia telah evekuasi 115 orang dalam dua penerbangan dari wilayah itu.

“Kami memprioritaskan orang lanjut usia, orang hamil dan mereka yang paling rentan,” kata Menteri Pasifik Australia, Pat Conroy.

“Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah Prancis untuk memastikan setiap warga Australia yang ingin meninggalkan Kaledonia Baru bisa keluar,” tambah Conroy.

Sedangkan pesawat C-130 Hercules milik Angkatan Pertahanan Selandia Baru telah mengevakuasi 48 orang warganya dengan alasan “kebutuhan paling mendesak” dari Noumea ke kota Auckland di Selandia Baru pada Selasa malam.

Beberapa negara telah mengontak otoritas Australia, seperti Kanada dan Jepang, untuk membantu mereka mengevakuasi warganya dari kepulauan itu.

Prancis telah mengerahkan lebih dari 1.000 personel keamanan untuk membantu mengakhiri kerusuhan. Setidaknya 280 orang telah ditangkap.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkini