PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah tidak akan memberikan bantuan sosial (Bansos) kepada pe-laku judi online. Jawaban Jokowi tersebut meluruskan per-nyataan sebelumnya dari beberapa menteri terkait.
“Enggak ada, enggak ada,” titah Jokowi selepas meninjau pemberian bantuan pompa air di Karanganyar, Jawa Tengah, dikutip Rabu, (19/6/2024).
Sehari kemudian, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin yang ditanyai wartawan menyampaikan argumen kenapa pen-judi tidak layak mendapatkan bantuan sosial. Supaya jangan sampai orang-orang memakai bansos untuk berjudi, kata Ma'ruf Amin seusai menghadiri pembukaan BSI International Expo 2024 di Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Pencabutan bantuan sosial untuk orang yang terindikasi berjudi, kata Wapres, untuk memberikan efek jera agar bansos yang diberi-kan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. “... untuk membe-ri pelajaran kepada semua orang, supaya (bansos) digunakan un-tuk sesuatu yang memberi manfaat," katanya.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Har-tarto menyebut pemberian bansos untuk korban judi online tidak ada dalam anggaran tahun ini. Menurut Airlangga, terle-bih untuk korban judi online yang dipastikan tidak mendapat-kan bansos dari pemerintah. “Ya pertama terkait dengan judi online, tidak ada dalam anggaran sekarang,” katanya.
Wacana memberikan bantuan sosial (bansos) bagi warga Indonesia yang terjerat judi online ini awalnya diungkap oleh Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Ia menyebut korban judi online bisa masuk dapat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Setelah heboh seantero negeri, Muhadjir Effendy memberikan klarifikasi soal ini. Menurutnya, banyak yang salah kaprah soal 'korban' dan 'pelaku' judi online. Kat Muhadjir, kor-ban judi online yang diusulkan menerima bansos adalah pihak keluarga pelaku judi online yang dirugikan.
"Saya tegaskan, korban judi online itu bukan pelaku. Siapa kor-bannya? Korbannya adalah keluarga atau individu terdekat dari para penjudi itu yang dirugikan baik secara material, finansial, ma-upun psikologis, dan itu-lah yang nanti akan kita santuni," kata Muhadjir dikutip dari CNNIndonesia, Rabu (19/6/2024).
Menurutnya, keluarga atau orang terdekat dengan pelaku judi online masuk dalam kategori korban. Dia menilai, mere-ka bisa kehilangan harta benda, sumber kehidupan, hingga mengalami trauma psikologis. Muhadjir mengatakan korban yakni keluarga atau individu terdekat itu layak untuk diberi-kan bansos apalagi jika keluarga pelaku jatuh miskin karena judol. "Memang orang miskin itu menjadi tanggung jawab ne-gara, sesuai dengan UUD Pasal 34 Ayat 1 bahwa fakir mis-kin, dan anak anak terlantar dipelihara oleh negara," ujarnya.
Soal ini, terutama terkait “pelaku main judi atau penjudi” de-ngan “korban dari penjudi”, memang sedikit pelik. Kita tentu ti-dak bisa sepenuhnya menyalahkan Menteri Muhadjir yang me-wacanakan bansos bagi keluarga yang menjadi korban dari para pemain judi ini. Misalnya, dalam sebuah keluarga si ayah yang menjadi pelaku (penjudi), belum tentu istri dan anak-anaknya setuju, sehingga harus ikut menanggung akibatnya.
Kasus polisi wanita di Mojokerto, Jawa Timur, yang mem-bakar suaminya, Sabtu (8/6/2024), mungkin bisa menjadi sebuah contoh bahwa keluarga merupakan korban dari pe-rilaku buruk si penjudi. Di satu sisi, polwan ini menjadi ter-sangka karena membunuh suaminya, tapi di sisi lain, dia merupakan korban dari perilaku suaminya yang kecanduan judi online. Nah, pelik bukan?
Tapi, kita semua tentu sepakat, bahwa penjudi, apakah judi online atau konvensional, tidak selayaknya mendapat-kan bantuan sosial dari pemerintah. Karena tujuan dari pem-berian bantuan sosial ini adalah sebagai upaya pemerintah dalam menanggulangi atau mengurangi kemiskinan ekstrem. Maka, bantuan sosial ini harus diterima oleh yang berhak, di-gunakan untuk kebutuhan mendasar, seperti pendidikan, ke-sehatan, dan pangan, dengan tujuan memperbaiki kehidupan diri, rumah tangga, dan masyarakat.(*)
POJOK
Penjudi online tidak dapat bansos
Kalau enggak online gimana pak
Polisi ingatkan warga tak main judi online
Sepertinya judi online ini harus ditangani secara online juga pak ya
Gedung Putih batalkan pertemuan dengan pejabat Israel
Gedung Putih oh Gedung Putih, kapankah kamu online?