"Bek peugah keu goeb di likoet (jangan membicarakan orang lain di belakang). Tentunya dengan cara-cara yang bijak, sopan dan santun, karena adat geutanyoe Aceh peumulia jamee.” TGK HASBI ALBAYUNI, Sekjend PB-HUDA
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB-HUDA) akan menyelenggarakan seminar kebangsaan yang dijadwalkan pada hari Sabtu, 29 Juni 2024, bertempat di Hotel Grand Syari'ah, Lamdom, Lueng Bata, Kota Banda Aceh.
Acara tersebut mengangkat tema ‘Mencari Pemimpin Ideal untuk Aceh’. Selain dihadiri perserta dari HUDA dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Aceh, pihak panitia juga mengundang semua pimpinan partai politik di Aceh, baik lokal maupun nasional.
Ketua Panitia Seminar Kebangsaan, Tgk Hasbi Albayuni alias Abi Bayu yang juga Sekjend PB-HUDA, dalam siaran pers yang diterima Serambi, menyebutkan, peserta dari HUDA yang akan hadir berjumlah 300 orang, baik dari pengurus besar maupun pengurus wilayah. Sedangkan peserta PWNU Aceh yang diundang sebanyak 200 peserta.
“Kita juga mengundang semua pimpinan partai politik di Aceh, lokal dan nasional, dan juga mengundang pejabat sipil dan militer, akademisi dan pengusaha,” sebutnya.
Abi Bayu menjelaskan, seminar ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang diselenggarakan menjelang pelantikan PB HUDA periode 2023-2028 yang direncanakan pada 17 Juli 2024 mendatang.
"Pada seminar kebangsaan ini, hadir Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf sebagai pemateri utama dan Ketua Umum PB-HUDA, Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab (Tu Sop) sebagai pemateri kedua," ujar Abi Bayu.
Menurut Abi Bayu, seminar ini sangat penting, karena tema yang dibicarakan menyangkut tentang kepemimpinan, yang merupakan isu hangat saat ini menjelang pelaksanaan Pilkada 2024. Apalagi yang berbicara adalah tokoh nasional, pimpinan ormas terbesar di dunia yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
Selain itu, Abi Bayu juga mengakui bahwa KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya sebelumnya sempat menimbulkan kontroversi di masyarakat, terutama tentang salam lintas agama yang telah difatwakan oleh MPU Aceh (Nomor 7 Tahun 2019) dan MUI Pusat beberapa waktu yang lalu.
"Silahkan kita tabayyun dan klarifikasi, juga berikan masukan-masukan kepada beliau termasuk soal bahwa kita berbeda dengan beliau pada beberapa persoalan, mungkin saja diterima dan beliau mengubah pendapatnya,” kata Abi Bayu.
"Bek peugah keu goeb di likoet (jangan membicarakan orang lain di belakang). Tentunya dengan cara-cara yang bijak, sopan dan santun, karena adat geutanyoe Aceh peumulia jamee, beliau dan rombongan adalah tamu kita,” tukasnya.
Adapun pada acara pelantikan pengurus PB-HUDA nanti yang dijadwalkan pada 17 Juli 2024, direncanakan akan hadir Ketua Majelis Sufi Dunia, Rais 'Am Ifadliyyah Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN), dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Abah Maulana Dr (HC) Habib Muh Luthfi Ali bin Yahya.(yos)