Kajian Islam

Batas Waktu Shalat Subuh, Bisa Diukur Berdasarkan Waktu Ini, Simak Penjelasan Ustad Abdul Somad

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad (UAS) - Batas Waktu Shalat Subuh, Bisa Ditentukan Berdasarkan Waktu Ini, Simak Penjelasan Ustad Abdul Somad.

SERAMBINEWS.COM - Kapan batas waktu mengerjakan shalat subuh? Simak penjelasan Ustad Abdul Somad dalam artikel berikut.

Shalat subuh merupakan shalat pertama dari kewajiban 5 waktu yang harus ditunaikan oleh umat muslim setiap harinya.

Shalat ini menjadi ibadah wajib pertama yang ditunaikan umat muslim, dikarenakan waktu pengerjaannya saat fajar mulai terbit.

Pada waktu ini, kondisi langit masih gelap namun sudah mulai terlihat percikan cahaya dari matahari.

Disamping itu, dari lima waktu shalat fardhu, waktu subuh merupakan ibadah yang paling sulit untuk dikerjakan.

Tak jarang dari umat muslim yang tidak bisa menunaikan ibadah ini tepat waktu alias kesiangan.

Bahkan ada juga yang sering melewatkannya dengan berbagai alasan dan sebab.

Alasan dan sebab yang paling umum ialah masih belum terjaga atau terlambat bangun dari tidur malamnya.

Baca juga: Dibaca Setelah Amin atau Serentak dengan Imam? Ini Waktu Tepat Baca Al Fatihah Saat Shalat Berjamaah

Lantas timbul pertanyaan, kapankah sebenarnya batas mengerjakan shalat subuh?

Jika langit sudah terlihat terang, apakah masih boleh mengerjakan shalat subuh?

Mengenai soal waktu dan batas menunaikan shalat subuh sebenarnya sudah pernah disampaikan dan dijelaskan oleh dai kondang asal Riau, Ustad Abdul Somad.

Simak penjelasan Ustad Abdul Somad dalam artikel yang telah dirangkum Serambinews.com berikut.

Berikut ini adalah penjelasan dari Ustad Abdul Somad, yang dikutip dalam sebuah video unggahan kanal youtube TAMAN SURGA.NET, berjudul HUKUM SHOLAT SUBUH KESIANGAN - Ustadz. Abdul Somad. Lc., MA.

Cara Mengetahui Batas Waktu Shalat Subuh

Dalam sebuah video yang pernah diunggah YouTube TAMAN SURGA.NET dengan judul HUKUM SHOLAT SUBUH KESIANGAN, Ustad  Abdul Somad mengatakan, bahwa batas waktu shalat Subuh dapat ditentukan berdasarkan waktu syuruq, yaitu waktu terbitnya matahari.

Sementara untuk mengetahui waktu syuruq, bisa dihitung berdasarkan waktu magrib di masing-masing daerah.

“Cara mudah untuk isyraq, tengok magribnya. Jam berapa magribnya, begitu juga isyraq,” ujar dai yang akrab disapa UAS tersebut, sebagaimana dikutip dari Serambinews.com (9/1/2021).

Lebih lanjut, UAS menerangkan bagaimana cara mengukur waktu syuruq atau melaksanakan shalat isyraq.

Yaitu dengan mengurangi 15 menit dari waktu magrib di masing-masing daerah.

Sebagai gambarannya, UAS memberikan contoh dengan mengambil waktu magrib di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dengan waktu seperti saat video tersebut diambil.

Baca juga: Bolehkah Shalat Sambil Pejam Mata Agar Lebih Kusyuk? Buya Yahya Jelaskan Hukumnya

Ketika itu, waktu magrib di Kota Tanjung Pinang jatuh pada pukul 06.04 WIB.

Pukul 06.04 WIB setelah dikurangi 15 menit, ialah pukul 5.50 WIB.

Dengan demikian, waktu syuruq atau terbitnya matahari di Kota Tanjung Pinang pada saat itu jatuh pada pukul 5.50 WIB.

Jadi, di waktu dan jam inilah (5.50 WIB), subuh di Kota Tanjung Pinang ketika itu sudah habis.

“Jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50,”

“Cara mudah untuk isyraq tengok magribnya, jam berapa magribnya, begitu juga isyraq.

Kalau magribnya jam 6.04 maka boleh salat sunah isyraq jam enam subuh lewat lima. Lima belas menit sebelum itu subuh sudah habis,” tegas UAS kembali.

Sesuai dengan waktu seperti yang diterangkan dalam video tersebut, jika seseorang terbangun pada pukul 5.30 WIB, UAS menganjurkan untuk tidak langsung mengerjakan shalat shubuh.

Tetapi disarankan untuk mengerjakan shalat sunnah qabliyah terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan shalat subuh setelah iqamah.

Ini dikarenakan masih ada waktu selama 20 menit sebelum masuknya waktu syuruq.

Baca juga: Apakah Shalat Sah Jika Tidak Pakai Sejadah? Ternyata Begini Hukumnya Diungkap Buya Yahya

Sementara untuk pengerjaan shalat sunnah isyraq, disebutkan UAS baru bisa dikerjakan 15 menit setelah waktu syuruq.

Sebagai contoh di Kota Tanjung Pinang dalam waktu seperti gambaran di atas, maka pengerjaan shalat isyraq dikerjakan pada pukul 06.05 WIB.

“Boleh shalat isyraq itu, 15 menit setelah syuruq. Syuruq matahari terbit. Jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50. Tambah 15 menit baru boleh shalat isyraq jam 6.05,” tutup UAS.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkini